Sekarang renjun, Haechan, winter, jaemin, jeno, haruto, Jun kyu dan Karina berada di kantin dan menatap renjun dengan tatapan yang berbeda-beda.
"Coba jelaskan renjun. Bagaimana mungkin daddyku dan mommyku menjodohkan kembaranku dengan Haechan? Jeno ini orang baik-baik loh." Ucap Karina.
"Jadi, kau pikir aku ini seperti apa hah?!" Kesal Haechan pada Karina.
"Ntahlah mungkin menyebalkan." Ucap Karina asal menjawab.
"Aku tidak akan merestui hubungan kalian." Ketus Haechan.
"Oppa jangan begitu." Ucap winter yang duduk disebelah Haechan.
"Keputusan oppa tidak akan berubah winter Lee." Ucap Haechan datar.
"Udah. Drama kalian nanti saja. Coba jelaskan bagaimana mungkin aku dan dia di jodohkan?" Ucap haruto datar sembari menatap Jun kyu.
"Aku benar-benar mendengar pembicaraan mereka semua." Ucap renjun apa adanya. Sedangkan jaemin hanya diam saja sembari memandang tunangannya itu. Menikmati ciptaan Tuhan yang benar-benar sangat indah.
"Bagaimana caranya? Kau baru saja sampai kemarin Huang Renjun." Ucap Haechan datar.
"Memang aku baru sampai kemarin. Tapi, aku datang ke perusahaan baba diam-diam dan menyuruh asistennya pergi lalu memakai laptop nya untuk meretas cctv ruangan babaku lalu mendengar semuanya. Makanya saat mereka mengatakan perjodohan itu tadi malam denganku, maka aku tidak terlalu kaget dan mendapatkan cincin ini secara langsung." Ucap renjun sembari memperlihatkan tangannya yang telah melingkar cincin itu.
"Kenapa keluarga Na dan keluarga Huang tidak mau membuat acara pertunangan untuk kalian?" Ucap Karina bingung.
"Gege sulungku ada di luar negeri, dan orangtua kami sepakat hanya akan melaksanakan acara pernikahan saja." Ucap renjun apa adanya.
"Ceritakan dengan jelas semuanya." Ucap haruto yang tidak perduli dengan perjodohan renjun dan jaemin. Dia hanya ingin kepastian dari perkataan orang yang akan menjadi istri sepupunya itu di masa depan.
"Jadi, begini ceritanya..."
Flashback.
"Tuan muda? Kapan Anda sampai?" Ucap asisten Chanyeol, Kim Seok jin.
"Baru saja. Baba ku ada didalam bukan?" Ucap renjun.
"Iya, tapi sedang bersama dengan sahabatnya dan tengah berbicara serius." Ucap Seok jin.
"Apa Mama juga ada di dalam?" Ucap renjun. Dan asisten ayahnya itu mengangguk.
"Baiklah. Aku akan tunggu disini saja. Bisakah kau pergi membelikan cake biasa ditempat biasa dengan beberapa camilan dan jus strawberry jangan lupakan susu juga." Ucap renjun.
"Baik tuan muda." Ucap Seok jin lalu pergi begitu saja. Dan renjunpun langsung duduk di kursi milik Seok jin lalu membuka laptopnya dan menyadap cctv ruangan ayahnya itu.
Record:
"Jadi bagaimana sehun?" Ucap Chanyeol.
"Bagaimana sayang? Apa menurutmu jaemin akan setuju?" Ucap sehun pada sang istri.
"Mungkin. Kurasa tidak buruk." Ucap seulgi.
"Baiklah. Aku setuju saja hyung." Ucap sehun.
"Oke."
"Wah, keponakan bungsuku itu akan memiliki tunangan." Ucap Baekhyun.
"Kami sudah memilih cincinnya. Bagaimana?" Ucap wendy memperlihatkan pada semuanya.
"Bagus sekali. Aku jadi iri dengan keponakanku." Ucap rose.
"Baekhyun, bagaimana jika menjodohkan anak kita saja." Ucap Suho.
"Siapa dengan siapa?" Ucap Baekhyun mengingat anak bungsunya bersama dengan anak Suho.
"Jeno dan anak tengah kalian. Bagaimana eonni?" Ucap Irene.
"Ide bagus tuh. Biar nanti renjun dan Haechan tidak saling iri karena hal ini." Ucap Wendy setuju.
"Mereka sering ribut?" Ucap Irene bingung.
"Selalu tapi tetap tidak bisa di pisahkan." Ucap Taeyeon.
"Bagaimana Baekhyun?" Ucap Suho.
"Baiklah. Itu akan jauh lebih baik." Ucap Baekhyun.
"Kapan kita akan mengatakannya?" Ucap Irene bingung.
"Besok saja. Karena besok malam adalah acara ulangtahun pernikahan kami. Sekalian mereka juga langsung bertunangan saja." Ucap Taeyeon.
"Ide bagus. Aku setuju." Ucap Irene.
"Oke."
"Aku juga ingin anakku mendapatkan orang yang tepat." Ucap jisoo.
"Begini saja. Bagaimana jika anak kita juga kita jodohkan. Dan acara tunangannya langsung dengan acara besok malam. Ditempat kalian." Ucap rose melihat Baekhyun.
"Kalian ingin yang gratis gitu?" Julid Baekhyun.
"Tidak kami juga akan membantu beberapa dananya." Ucap Taehyung.
"Bagaimana sayang?" Ucap rose melihat hanbin.
"Baiklah. Aku setuju." Ucap hanbin.
"Kalau begitu kami akan beli cincinnya bersama." Ucap rose dan jisoo bersamaan.
"Kita pergi bersama juga." Ucap Taeyeon dan irene lalu merekapun tertawa bersama.
Record end.
Renjun melihat kedatangan asisten ayahnya lalu mematikan laptop itu dan bertingkah tidak tau apapun.
Flashback end.
"Jadi begitu ceritanya." Ucap renjun.
"Kau benar-benar meretas cctv ruangan Paman Chanyeol? Siapa yang mengajarimu menjadi licik renjun?" Ucap Haechan kaget.
"Bibi Naeun. Adik ibuku. Lagian licik juga bisa menguntungkan. Dan kalian akhirnya tau bukan." Ucap renjun lalu meminum susu kotak yang ada di dekatnya.
"Wah." Ucap winter tak percaya.
"Tunanganku hebat sekali." Ucap jaemin sembari mengelus kepala renjun.
"Tapi kenapa kalian bisa seperti ini? Kalian sudah pernah bertemu?" Ucap Jun kyu.
"Belum. Aku hanya melakukan dengan dorongan diri sendiri saja." Ucap renjun dan jaemin menyetujui hanya dengan menganggukkan kepalanya.
"Tapi, aku benar-benar serius dengan ucapanku tadi tuan Na." Ucap renjun.
"Aku akan mengatakan pada ayahku." Ucap jaemin.
"Aku ikut. Biarkan aku mendengarnya juga." Ucap renjun.
"Hmm. Nanti saat pulang sekolah kau ikut denganku. Oke?" Ucap jaemin tersenyum.
"Hmm." Ucap renjun sembari menggangguk.
Sementara itu, heejin yang melihatnya kesal dan pergi dari kantin diikuti oleh siyeon hingga mereka berdua berada di rooftop sekolah.
"Kenapa kau mengikutiku."
"Bagaimana jika kita memisahkan mereka?"
"Bagaimana maksudmu?"
"Kita buat kesalapahaman diantara mereka. Maka kau akan mendapatkan jaemin dan aku mendapatkan jeno. Bagaimana? Bukankah itu simbiosis mutualisme." Ucap siyeon.
"Ok deal." Ucap heejin lalu keduanya tersenyum jahat satu sama lainnya.
😎😎😎
KAMU SEDANG MEMBACA
On The Way (jaemren ft nohyuck & harukyu)
أدب الهواةmenceritakan tentang Huang Renjun, Lee Haechan, dan Kim Jun Kyu yang terjebak dengan tiga orang yang sangat berpengaruh di sekolah itu, Na Jaemin, Watanabe Haruto dan Lee Jeno. Ditambah lagi ketiga nya ternyata di jodohkan. Apakah jalan cinta dari p...