Chapter 32

1K 156 9
                                    

Keesokan harinya, Chi Fang menerima chat dari kakak keduanya, dan dia pun menunggu mereka pulang di ruang tamu di lantai bawah. Chi Fang langsung membuka pintu begitu keluarganya tiba di rumah, dan langsung melihat wajah Ibu Chi yang suram.

Chi Fang melirik kakak keduanya tanpa sadar.

Ini merupakan kebiasaan yang dikembangkan Chi Fang sejak usia muda. Saat kecil dia sering sekali pergi keluar untuk bermain. Dan begitu dia kembali ke rumah, terkadang ibu Chi akan menyambutnya dengan ekspresi aneh. Jika begitu, dia akan pergi ke saudara keduanya, yang secara diam-diam akan mengedipkan mata padanya.

...

Chi Zheng melihat kedipan mata Chi Fang, menggelengkan kepalanya sedikit, dan ekspresinya tidak terlalu bagus.

Chi Fang berkedip, dan mulai berpikir. Senyuman tersungging di wajahnya sambil memegangi lengan Ibu Chi, "Bu, ayolah, jangan marah. Makanlah dulu."

Ibu Chi melihat makanan di meja makan, dan alisnya mengendur. Dia menatap Chi Fang tanpa daya, dan dia tidak bisa marah lagi. Dia berkata, "Oke, oke. Ayo makan dulu."

Setelah makan, Chi Fang diam-diam menyelinap ke dapur untuk menginterogasi kakaknya sambil membersihkan sumpit.

Chi Fang bertanya, "Er ge, ada apa? Mengapa ibu terlihat sangat marah?"

Berbicara tentang ini, Chi Zheng juga mulai marah, "Ini semua karena bibi kita yang 'baik'!"

Chi Fang sedikit bingung. Dia hanya tahu bahwa bibi di kehidupan sebelumnya telah memasukkan salah satu sepupunya ke perusahaan Chi. Meskipun ayahnya tidak terlalu memperhatikannya, tapi sepupunya itu di mana-mana menyatakan betapa dia dihargai oleh ayah Chi. Pada akhirnya, sang ayah harus mengirimnya ke kantor cabang. Akibatnya, pada saat itu, sepupunya malah mencuri rahasia perusahaan ayah Chi dan menjualnya ke pesaing lain dengan harga lebih dari seratus ribu. Jika bukan karena masalah ini, orang tuanya di kehidupan sebelumnya tidak akan...

"Didi? Apa yang kamu lakukan?" Chi Zheng melihat gigi Chi Fang yang terkatup, ia mengulurkan tangannya dan memukul kepala Chi Fang, "Untuk apa tatapan kebencian yang mendalam itu huh?"

Chi Fang berbalik dan menyentuh dahinya. Dia tersenyum malu, "Bukan apa-apa, aku hanya melamun. Ge, katakan padaku, apa yang terjadi?"

Chi Zheng menggelengkan kepala, "Sebenarnya tidak apa-apa. Bibi ingin Zhang Chen masuk ke perusahaan ayah. Ayah ingin langsung setuju, tetapi ibu entah mengapa ia terus menghindari untuk menjawab selama beberapa hari. Akibatnya..."

Berbicara tentang ini, Chi Zheng tidak bisa menahan memutar matanya, "Apakah kamu tahu tentang Zhang Chen yang putus kuliah? Bibi mengatakan sebelumnya itu karena dia diganggu di sekolah, jadi dia keluar. Tapi setelah ibu meminta seseorang untuk mencari tahu, ternyata bukan karena itu sama sekali!"

"Zhang Chen dikeluarkan karena dia mencuri di kampus!"

Chi Fang berkedip. Dia tahu itu. Kalau tidak, dia tidak akan meminta ibunya menunggu selama beberapa hari. Tapi jika karena ini, bukankah Ibu Chi tidak akan begitu marah?

"Berbicara tentang orang seperti itu, bisakah dia bekerja dengan baik jika dia bergabung dengan perusahaan ayah?!" Chi Zheng tidak senang. "Begitu ibu menolak masalah ini, seharusnya masing-masing memahaminya. Tapi bibi... dia malah membawa Zhang Chen ke kakek untuk mengadu." Chi Zheng menggertakkan giginya.

Chi Fang membeku sesaat.

Ini sungguh...

Kakek Chi berusia lebih dari tujuh puluh tahun saat ini. Karena dia dulu mengalami cidera yang memengaruhi kesehatannya, jadi dia langsung melemparkan bisnis keluarga pada ayah Chi. Dia lalu menemukan komunitas yang tenang dan bermain catur dengan orang-orang. Tidak ada yang bisa menebak bahwa lelaki tua yang tidak mencolok itu adalah kepala keluarga Chi di kota ini.

[BL] After Rebirth, I Was Entangled with the TyrantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang