04 - 12 hours without Arka

603 83 4
                                    

HALO
Maaf ya kemarin-kemarin ngga update karena biar kalian fokus dulu ke ujian. Lancar kan PAT nya?

Malam ini update, vote komen dulu ya. Saya yakin kalian tau bagaimana caranya untuk menghargai karya seseorang
Ilysm & Tysm❤️🙏

°°°

Pagi hari ini, matahari bersinar terang seolah menebarkan kebahagiaan kepada seluruh penghuni bumi. Termasuk kepada seorang gadis cantik yang kini terbangun dari tidurnya. Gadis itu beranjak menuju jendela. Menyibak gorden kamarnya mempersilahkan matahari memasuki penjuru kamar dengan leluasa.

Saat membuka jendela, perhatiannya tertuju pada sebuah kertas yang tertempel pada kaca jendelanya. Terpampang jelas deretan huruf di sana.

'Selamat pagi, cantik! Tadi gue kesini jendela kamar lo masih tertutup rapat. Itu artinya lo masih belum bangun, ya? Gue mau pamit sebentar, mau nemenin bunda ke luar kota. Hari ini lo berangkat sama Gerald, jangan berangkat sendirian. Kalo di kampus ada yg macem-macem sama lo, suruh Gilsha buat maju paling depan. Semangat buat hari ini, sampai bertemu sore nanti.

Salam sayang dari laki-laki yang begitu tulus mencintaimu, Arkana Mahendra' 

"Salam balik dari perempuan yang sedang berusaha membalas perasaanmu, Arka."

Adira tersenyum getir setelah mengatakan hal tersebut. Memang benar dirinya masih berusaha untuk melupakan orang yang telah lama singgah dan berusaha mencintai Arka, orang baru yang begitu tulus mencintainya.

Melupakan hal tersebut, Adira berjalan ke kamar mandi untuk bersiap-siap menuju kampus. Setelah siap dengan pakaian yang ia kenakan, Adira menuruni anak tangga untuk sarapan bersama dengan kakaknya, Gerald.

"Kenapa kok kayak nggak semangat?"

Gerald menatap wajah lesu adiknya.

"Nggak papa." Adira mengambil setangkap roti lalu mengolesinya dengan selai coklat.

"Hari ini berangkat sama Arka lagi?" tanya Gerald.

"Arka nggak ngampus hari ini," jawab Adira apa adanya.

"Kenapa?"

"Izin nemenin bundanya ke luar kota, ada urusan katanya."

"Ya udah hari ini berangkat sama kak Ger, ya," final Gerald.

"Nggak usah nanti Adira naik taksi aja. Kak Ger juga biasanya berangkat bareng Gilsha, kan?"

Sudah menjadi rutinitas Gerald selalu menjemput Gilsha sebelum ke kampus. Walaupun gadis berambut panjang itu seringkali menolaknya, tetapi pada akhirnya mereka akan berangkat bersama. Maklumlah namanya juga sama-sama gengsi untuk menunjukkan perasaan sayang masing-masing.

"Gilsha memang berarti di hidup kakak. Tapi kamu jauh lebih berarti. Kalian berdua itu perempuan setelah bunda yang harus kakak jaga dengan penuh tanggung jawab," tutur Gerald membuat Adira tersenyum haru mendengarnya.

Mungkin menurut orang lain Gerald adalah sosok kakak yang terkesan tidak peduli pada adiknya. Tapi bagi Adira, Gerald adalah sosok kakak yang mempunyai caranya sendiri untuk menunjukkan kepeduliannya.

Gerald merupakan sosok laki-laki yang sangat menyayangi mamanya. Maka dari itu ketika mamanya telah tiada, tanggung jawab Gerald sekarang adalah menyayangi adik dan perempuan yang berhasil membuatnya merasakan jatuh cinta.

"Udah sarapannya? Kakak duluan ke depan, manasin motor dulu."

"Oke. Adira simpan ini dulu ke dapur."

Laksana Awan [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang