09

4.4K 515 34
                                    

"Saya"

"Gue"

"Saya aja"

"Sama gue aja"

Kepala Renjun mau pecah rasanya. Dua laki laki sialan ini.

"Gue naik taksi online, lo berdua lanjutin deh tuh" Ucap Renjun yang muak mendengar ocehan keduanya.

Ayolah, ini sudah sore hari. Ia ingin punya waktu setidaknya untuk beristirahat setelah kegiatan kampus yang cukup melelahkan. Dan apa ini?

"Eh jangan dong Njun, lo sama gue aja. Kan kita serumah" Ucap Jeno.

"Dia juga serumah sama saya" Sahut Jaemin

"Yaiyalah. Kita bertiga kan emang serumah!" Jawab Renjun.

Renjun mengusap wajahnya kasar. Mereka bahkan beradu mulut di gerbang fakultas nya. Memalukan sekali dilihat orang orang sekitar.

"Eh Jaem. Lo sebenernya nggak perlu jemput dia. Kan gue temen nya juga, kita deket. Lo nggak percaya dia balik sama gue?" Ucapan Jeno.

"Saya nggak bilang gitu. Saya cuma amanah sama Mamihnya Renjun. Saya disuruh jagain dia" Jawab Jaemin.

"Ya nggak terus jadi kek bodyguard nya gini lah. Kan dia juga sama gue, gue bisa jagain"

"Saya cuma amanah"

"Lo tuh aslinya modus kan? Demen sama Renjun lo?"

"Udah deh anjing! Meledak pala gue denger lo berdua" Ucap Renjun lagi lagi menengahi.

Ketiga nya sempat terdiam selama beberapa detik. Saling menatap satu sama lain. Kali ini, Renjun menatap ke arah Jaemin. Lagipula ia bisa bertemu dan bersama Jeno tiap waktu di kampus. Jadi sepertinya pulang bersama Jaemin tidak seburuk itu.

"Gue sama Om Jaemin dulu aja, Jen. Mau mampir toko buku duku gue soalnya. Lo balik duluan aja" Ucap Renjun.

"Gue mau kok temenin lo ke toko buku" Ucap Jeno.

"Nggak pa-pa, next time. Lo inget kan besok kita udah plan sama Haechan" Ucap Renjun

"Oke deh. Gue balik duluan"

Jeno akhirnya mengalah. Melirik Jaemin yang terdiam menatap kepergian nya. Pria itu masih melirik intens bahkan saat Jeno memasuki mobil nya yang terparkir tepat di depan mobil Jaemin.

"Udah 'kan? Sesuai yang gue bilang tadi. Kita mampir toko buku dulu ya, Om" Ucap Renjun.

Jaemin memang tidak tersenyum riang. Tapi entah kenapa, setelah sukses mengendarai mobil dengan Renjun yang duduk disampingnya ada rasa puas disana.

Sore itu sedikit mendung. Jam yang menunjukan pukul empat bahkan seperti menunjukan langit di waktu berbeda. Sudah sedikit gelap.

"Mau pergi kemana?" Tanya Jaemin.

"Serius om? Gue nggak mau ngatain lo pikun, tapi-"

"Besok"

"Hng?"

"Yang sama temen kamu satu lagi itu. Yang Jeno bilang tadi" Ucap Jaemin.

Pria itu sibuk menyetir mobil nya. Sesekali melirik Renjun yang menatap langit langit gelap dari Jendela.

"Kenapa emang?" Bukan jawaban. Renjun justru melontarkan pertanyaan.

"Saya mau tau aja"

"Aja?"

"Nggak boleh?"

"Bukan nggak boleh sih"

"Yaudah jawab aja"

𝙊𝙈 𝙅𝘼𝙀𝙈𝙄𝙉 • 𝙅𝘼𝙀𝙈𝙍𝙀𝙉Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang