akhirnya memakan makanan yang di pesan lewat hp keduanya sama terdiam hening itu yang aku rasakan.
pov alana
"kak bisa antar aku ke apart aku sendiri?"
"tinggal di sini aja, udah gua belikan baju sekolah"
"tapi kak eum pakaian rumah aku"
"beli nanti"
terdiam untuk kedua kalinya dan ada suara telfon masuk, kayaknya bukan dari aku deh.
"halo"
"woy ga lu di mana njir anak-anak dah pada ngumpul lu telat kaga biasanya dah"
"ya gua malam ke sna"
telfon terputus dia melihat ke arahku dan berkata
"gua milik lu ya, sorry untuk yang tadi malam kalau emang terjadi apa-apa gua bakal tanggung jawab"
"i-iya kak"
"sekarang istirahat kalau ada apa-apa bisa panggil pelayan gua mau keluar sebentar"
mengambil jaket kunci motor berjalan keluar.
huft rasanya aneh, sakit di bawah tapi dia sama sekali tidak tau
pov arga.
keadaan makan hanya detingan sendok dan garpu sementara itu hp gua berdering dan ternyata langit.
"halo" gua menjawab dengan malas
"woy ga lu di mana njir anak-anak dah pada ngumpul lu telat kaga biasanya dah" dari sebrang sana gua bisa baca mereka menunggu gua dari tadi
"ya gua malam ke sna" akhirnya gua inisiatif buat beli obat dulu ke luar, dan istirahat malam gua baru jalan ke markas.
gua lirik ke arah dia, ya dia hanya nunduk tidak mau bertemu arah mata gua mendekat dan berkata
"gua milik lu ya, sorry untuk yang tadi malam kalau emang terjadi apa-apa gua bakal tanggung jawab" gua menjawab dengan jujur dan rasa sedikit ke dia
"i-iya kak"
gua langsung ambil kunci motor, jaket dan berjalan ke luar membeli obat.
end
25 menit kemudian.
aku mendengar ada suara datang dari luar ke kamar dan itu arga.
"gua beliin lu obat biar engga sakit itu"
"makasih kak"
"di pake sekarang, gua gak mau lu kenapa-kenapa"
"iya kak em, bisa keluar ini aku harus buka pakaian"
"kenapa? kan gua udah liat semua"
"tapi kak" pipi ku langsung semerah tomat astaga dia liat semuanya
"mau gua yang buka? tapi mungkin kita bakal bikin adek lagi"
"engga-engga aku buka sendiri aja"
aku sekarang tambah sangat malu, aku mendudukkan kepala ku agar tidak terlihat punya ku di dia.
"kenapa engga di pakai? sakit kah?" bertanya dengan keadaan ku menduduk sekali
"tidak"
tiba-tiba obat yang seharusnya berada di tangan ku sudah ada di dia astaga ini masalah, membuka penutup obat tersebut dan langsung melihat ke arahku.
"buka kaki mu" ucapnya dengan suara yang ku dengar tadi malam i-ini berbedaa
"cepat buka alana atau ku paksa"
"i-iya kak" ku buka kaki ku dan dia melihat dengan kaget merah sekali dan itu sakit sekali
"Maaf ini agak sakit tahan"
pov arga.
ku lihat dia hanya mendudukan kepalanya sangat lucu, ah aku sangat paham.
"kenapa engga di pakai? sakit kah?" gua bertanya dengan heran kenapa dia malu sekali
"tidak"
gua geram obat di tangan dia gua buka , dan gua suruh dia membuka kaki nya agar bisa mengobati biar cepat membaik.
"buka kaki mu"
"cepat buka alana atau ku paksa"
"i-iya kak" dia membuka kakinya astaga gairah dalam diri naik lagi, mengobati secara perlahan entah mengapa ada suara masuk.
"pelan kak" suara malam itu lagi habislah kau alana.

KAMU SEDANG MEMBACA
arga bramasta
Teen Fiction"dia waktu itu yang tatapan mata kami beradu" alana~ "kalau saya pilih kamu sebagai tujuan jelas saya akan mengambilnya dengan cara apapun" arga~