Undangan Pesta

1.5K 219 11
                                    

Sebelum mulai, aku mau ngasih gambaran karakter Renjun hehe. Tapi maaf kalau ga rapih, karena aku amatir>_<

Park Renjun

Okee, Silahkan lanjut membaca~ Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Okee, Silahkan lanjut membaca~ Happy reading!

—————

Setelah menggambar sketsa dan berbincang sebentar dengan Jaemin, Yangyang dan Minjeong, Renjun melanjutkan lukisannya yang sempat tertunda. Ia menimbang dan memilih warna dengan hati-hati. Renjun tahu bahwa ia benar-benar belum ahli, namun ia sudah mengetahui beberapa teknik untuk menghasilkan warna yang cukup bagus.

Jadi setelah meminta pendapat Jaemin, dia segera melanjutkan lukisannya. Jaemin cukup terkejut saat Renjun berkata bahwa ini pertama kalinya ia melukis. Karena gambar Renjun terlihat seperti orang yang sudah lama memasuki bidang ini, bahkan Jaemin curiga bahwa Renjun diam-diam les melukis di rumahnya. Itu bukan tidak mungkin, mengingat dia dari keluarga Park.

Saat melukis, Renjun benar-benar lupa waktu. Tidak terasa ternyata sudah jam 7 malam. Lukisannya belum selesai, baru jadi setengahnya, mungkin ia akan melanjutkannya besok sepulang sekolah. Saat ia melihat hanya ada Minjeong disana, ia menghampirinya dan bertanya.

"Kau belum pulang, Minjeong?"

"Aku hampir selesai, jika kau ingin pulang duluan, silahkan saja, sunbae."

Minjeong mendongak dan kembali melanjutkan lukisannya, namun sebelum ia kembali fokus, ia mendengar bahwa Renjun akan menunggunya.

Renjun sedikit tidak nyaman saat tahu Minjeong akan pulang sendiri, apalagi Minjeong adalah wanita. Mungkin Renjun lupa bahwa ia adalah omega sekarang, mereka malah terlihat seperti dua wanita yang akan pulang malam dan butuh dilindungi. Namun, bukankah berdua lebih baik daripada sendiri?

Lagipula, dia sudah izin ayah dan hyu-

Tunggu!

Dia juga belum izin akan pulang terlambat!

Untuk sesaat dia panik dan segera menemukan handphonenya yang sejak tadi dia silent. Saat membuka handphone itu, ada banyak pesan notifikasi dari ayah dan hyungnya. Renjun tanpa sadar ingin menepuk dahinya, bagaimana dia bisa lupa?!

Dengan terburu-buru dia memanggil nomor ayahnya, dan tidak sampai 10 detik sudah diangkat.

"Ayah, maaf aku lupa mengabarimu. Aku terlalu asik melukis hingga lupa waktu."

Diseberang sana hanya terdengar helaan nafas ayahnya.

"Sudah ayah duga, ayah sudah mengirim supir sejak 2 jam lalu dan memastikan bahwa kau masih berada di sekolah dan baik-baik saja."

Mendengar itu membuat Renjun merasa bersalah dengan pak supir itu, ia akan meminta ayahnya memberi beliau bonus bulan ini.

"Maaf, ayah. Sebentar lagi aku akan kembali. Aku sedang menunggu temanku dahulu."

Become a Villain in a Romantic Novel (NoRen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang