Seseorang

2.2K 269 49
                                    

Benar saja, saat pagi tiba, ia panik dan tidak tahu harus melakukan apa. Untung saja pria yang sedang tertidur pulas disampingnya ini menepati janjinya untuk tidak menandainya dan mengeluarkan sperma nya di luar. Seluruh tubuhnya sangat sakit, apalagi pinggangnya. Setelah dia menemukan barang-barangnya, ia segera menghubungi Chenle untuk bertanya apakah dia bisa menumpang dirumahnya sebentar.

Chenle menjawab tidak lama kemudian. Untungnya Chenle sudah bangun dan segera memberikan alamat rumahnya. Dia tidak mandi dan langsung memakai pakaiannya dengan terburu-buru. Lalu, ia segera keluar kamar dan pergi dari ruangan itu.

Ia tidak ingin menyalahkan pria itu, karena tadi malam Renjun juga menikmatinya. Membayangkan semalaman ia mendesah dibawah pria tampan itu membuat ia memerah malu.

Dia mengecek handphone nya dan melihat banyak panggilan tak terjawab dan pesan yang belum di baca dari ayah dan hyungnya. Renjun menghela nafas. Ia bingung harus mengatakan apa kepada sang ayah. Renjun takut ia akan mengecewakan ayah dan hyungnya.

Tak lama kemudian, ia sampai dirumah Chenle. Setelah ia diperbolehkan masuk oleh penjaga rumah, ia melihat Chenle yang sudah menunggunya didepan pintu rumah. Tampaknya Chenle juga baru saja bangun, Renjun sedikit tidak enak karena mengganggunya.

"Ada apa, Ren? Kenapa pagi-pagi sekali?"

Sebenarnya ini tidak bisa dibilang 'pagi-pagi sekali', sih. Karena saat Renjun melihat jam di handphonenya, itu menunjukkan pukul 8. Renjun tidak menjawab dan hanya menatap Chenle. Chenle yang mengerti Renjun tidak ingin mengatakannya disini, segera membawa Renjun ke kamarnya.

Saat Renjun memasuki kamar Chenle, ternyata ada Jisung juga yang sedang membaca dikasur. Ah, tampaknya Jisung menginap semalam karena mengurus Chenle yang mabuk.

Baguslah, ia jadi tidak perlu menjelaskan dua kali.

Akhirnya Renjun meminta izin untuk mandi terlebih dahulu dan ingin meminjam pakaian Chenle. Chenle langsung mengiyakan permintaan Renjun.

Saat di perjalanan tadi, Renjun memikirkan tentang kejadian di bar. Ada banyak pertanyaan yang hinggap dibenaknya, seperti: Siapa pria itu? Mengapa dia sangat tampan? Apakah dia salah satu karakter yang ia lewatkan?

Karena dengan wajah yang seperti dewa itu, tidak mungkin dia tidak masuk karakter. Renjun berusaha mengingat siapa pria itu, namun dia tidak bisa mengingatnya. Mungkin memang dia bukanlah karakter di novel ini, atau ia terlewat saat membacanya.

Renjun menghela nafas berat dan melanjutkan mandinya, dia berusaha membersihkan sisa-sisa malam tadi dengan sangat bersih, untungnya pria itu tidak meninggalkan kissmark pada tubuhnya. Sejujurnya, saat ini ia sangat lelah dan sangat ingin tertidur. Namun ia tahu bahwa masih ada beberapa hal yang harus ia selesaikan.

Setelah selesai dengan mandinya, ia memakai baju yang ia pinjam dari Chenle. Ukurannya sedikit besar, namun masih bisa ia pakai.

Renjun keluar dari kamar mandi dan menghampiri kedua temannya.

"Jadi?"

Chenle menatap Renjun yang mengalihkan tatapannya.

Hahhh

Renjun menghela nafas berat. Akhirnya, dia menceritakan semua yang terjadi tadi malam.

"APA?! YAH! Bagaimana bisa kau menerima ajakan seks dengan seorang pria yang bahkan tidak kau kenal? Apakah kau bodoh?!"

Seperti yang sudah Renjun duga, reaksinya akan seperti ini.

"Tidak! Itu karena feromonnya membuatku heat tiba-tiba!" Renjun mencoba menyangkal ucapan Chenle.

"Kau kan bisa menggunakan inhibitor, lalu dengan cepat berlari dari pria itu."

"A-aku mencobanya! Namun, kaki ku lemas. Lagipula.. Dia tampan."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Become a Villain in a Romantic Novel (NoRen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang