Jeon jungkook melangkahkan kakinya menyusuri jalanan yang begitu panjang tanpa tujuan.
Hari ini begitu melelahkan baginya hati dan fikirannya tak bisa sejalan. Pagi tadi seokjin mengomelinya dan siang di sekolah pelatih karatenya memutuskan jika jungkook tidak jadi di kirim k jepang untuk bertanding karena kemarin dia terjatuh dan membuat pergelangan tangannya sedikit terkilir
Jungkook merasa hari ini begitu panjang dan menguras tenaganya dia sengaja bolos pelajaran terakhir dan memilih berjalan jalan sendiri
Jungkook sudh berjalan lebih dari 1 jam tanpa ia sadari kakinya menuntunnya k sebuah tempat di mana tempat itu menjadi tempat peristirahatan terakhir kedua orang tua merek
Jungkook menghela nafas dan pada akhirnya dia masuk k sebuah toko bunga yang ada di sana
Dia membeli 1 boquet bunga lily kesukaan sang ibunda
Jungkook berdiri menatap batu nisan yang bertuliskan nama kedua orang tuanya
Dia duduk di antara mereka setelah menaruh bunga di sana
Jungkook memandang lurus ke depan dan mulai berbicara sendiri
Jungkook: "ternyata aku sangat merindukan kalian, hingga membuat hatiku begitu sakit sudah 5 tahun kalian pergi aku kira aku sudah merelakan kalian tapi ternyata hati kecilku masi tak ikhlas jika kalian pergi"
Jungkook mengusap batu nisan itu dan membaringkan kepalanya di sana
Jungkook: "eomma appa aku selalu bertanya tanya kenapa kalian pergi begitu cepat, aku bertanya tanya kenapa Tuhan mengambil kalian lebih dulu. Aku memang anak yang nakal dulu aku tak menuruti perktaan seokjin hyung dan juga kadang mencuri kue bikinan eomma dan juga aku suka mengusili appa yang sedang berkebun dengan namjoon hyung" jungkook tertawa kecil mengingat kelakuannya dulu tanpa ia sadar air mata mengalir dan membasahi pipinya.
Jungkook: "aku sangat merindukan kalian, tak bisakah kalian kembali padaku? Aku sudah tak nakal lagi aku menjaga y/n dengan baik. Jika kalian kembali aku berjanji takan membuat ulah lagi tak bisa kah kalian kembali?"
Jungkook membenmkan wajahnya di antara lututnya ia menagis dengan tersedu sedu selama ini dia begitu merindukan orang tuanya namun masi bisa ia gahan
Namun beberapa hari terakhir kerindunnya semakin besar ketia ia melihat y/n yang sedang memandangi foto ibu mereka di dalam kamarnya
Jungkook tak bisa menyalahkan y/n atas semunya karena dia tau ini takdir
Saat itu tiba" seseorang memeluk jungkook sehingga membuatnya sedikit terkejut, jungkook mendongkakan kepalanya dan dia melihat namjoon yang sedang tersenyum padanya
Dengan cepat jungkook mengusap kasar wajahnya untuk menghapus air matanya kemudian ia tersenyum meliht namjoon
Jungkook: "hyung sejak kapan kau di sini?"
Namjoon hanya tersenyum dan menaruh boquet bunga lily di sampng boquet yang jungkook taruh
Namjoon: "aku baru sampai"
namjoon memposisikan dirinya duduk di samping jungkook dan menatap k arah hamparan rumput di depan mereka
Namjoon: "aku juga rindu"
Jungkook menoleh dan memperhatikan namjoon yang hanya menatap lurus ke depan
Namjoon: "aku juga merindukan eomma appa maka dari itu aku ke mari"
Namjoon menoleh dan mengusap kepala jungkook
Namjoon: jungkook-ah tak apa jika kau rindu dengan orang tua kita, kau tak perlu malu untuk mengatakannya. Aku tau kau tumbuh dewasa terlalu cepat karena keadaan maaf dan terimakasih sudah bertahan selama ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangtan Little sister
Подростковая литератураKehadirannya tidak terduga Namun sangat di tunggu Hidupnya indah namun juga menyedihkan Di sayang dan di cintai Memiliki 7 pangeran yang akan selalu berada di sisinya Kehidupan sehari hari si kecil Kim Y/N dan ke 7 oppanya