10. Dia Kembali?

18.4K 993 6
                                    

Pagi ini, Azizah dan Fattah telah siap dengan pakaian couple-Nya, Azizah yang mengenakan busana muslim berwarna navy dengan model sederhana diserta hijab syar'i berwarna senada dan Fattah yang mengenakan celana jeans juga kemeja berwarna navy ditambah sepatu sneakers berwarna putih.

"Fattah Sayang, kita mau ke mana hari ini? Beberapa hari yang lalu kita sudah pergi ke mall, dufan, dan tempat lainnya serta membeli pakaian muslim yang Fattah butuhkan, ke manakah kita pergi hari ini, Sayang?" tanya Azizah saat dirinya sudah duduk di kursi pengemudi.

Selama menjelajahi Jakarta Pusat di hari pertama Fattah di Ibu Kota, Azizah memang sudah berani menggunakan mobil milik Azka yang sudah menjadi hak miliknya atas permintaan suaminya tanpa dikawal oleh supir. Yah, Azizah menolak tawaran Azka untuk mencarikan dirinya supir karena sejak remaja pun Azizah sudah bisa mengendarai mobil berkat Azzam.

"Ke mana, ya? Ummah ada saran, gak?" Azizah teringat akan suatu tempat yang mungkin bisa ia datangi bersama Fattah hari ini, ia yakin putranya itu pasti akan senang saat dirinya membawa anak tersebut ke sana.

"Ummah ada ide, gimana kalau kita berziarah di makam ummi Sarah, Fattah mau?" tanya Azizah yang dibalas anggukan antusias oleh Fattah.

Tuh, 'kan. Azizah bilang apa, Fattah pasti menyetujui ajakannya ke tempat tersebut karena memang sudah hampir dua bulan Fattah tidak berziarah ke makam Sarah-mendiang istri Ramzy sekaligus ibu kandung Fattah- sejak anak itu tinggal bersama Ramzy untuk sementara waktu.

Akhirnya, Azizah melajukan mobilnya menuju tempat di mana makam Sarah berada, Azizah juga berniat mengunjungi rumah Khadijah dan Hasan karena wanita itu sudah rindu berat pada kedua orang tuanya. Inilah kesempatan emas bagi Azizah mengunjungi kedua orang tuanya, terutama Gibran yang merupakan sosok berharga dalam hidup Azizah dan termasuk sosok yang teramat Azizah cintai.

My Boss
Pak Azka, saya dan Fattah izin berjalan-jalan ke luar kota sebentar. InsyaAllah sebelum maghrib kita berdua sudah pulang, terima kasih Pak.

Setelah mengabari Azka, Azizah melajukan mobilnya dengan kecepatan standard agar mereka bisa sampai di tujuan lebih cepat karena dirinya harus berada di rumah sebelum maghrib atau bisa dikatakan sebelum Azka kembali dari kantor. Mau bagaimana pun perasaannya yang sampai saat ini masih belum mencintai Azka akibat masa lalu kelamnya, Azizah tetaplah istri sah Azka baik di mata Agama maupun Negara.

Setelah menghabiskan waktu dua jam, akhirnya Azizah dan Fattah telah sampai di tempat tujuan utamanya. Namun, Fattah terlelap di kursi samping pengemudi dan hal itu membuat Azizah tak tega membangunkan anaknya, etapi mau tak mau, tega tak tega, ia harus membangunkan Fattah karena saat ini mereka harus segera turun karena matahari sudah semakin naik dan hampir berada tepat di atas kepala mereka yang artinya waktu dhuhur hampir tiba.

Tertera nama 'Pemakaman Asri' di gerbang depan saat Azizah dan Fattah baru saja turun dari mobil mereka. Azizah melangkahkan kaki jenjangnya menuju dalam pemakaman sesekali menyapa penjaga makam dengan Fattah di gendongannya karena anak itu masih belum sadar sepenuhnya.

Sarah Widya Putri
Binti Firman Pradana
Lahir :
11 - 04 - 1980
Wafat :
13 - 07 - 2020

Itulah bacaan yang tertera di nisan putih samping makam, Azizah memang sengaja mengajak Fattah berziarah ke makam ibu kandungnya karena sudah hampir dua bulan anak itu tidak berziarah ke makam ibu kandungnya setelah dirinya bisa lepas dari Azizah yang sudah berhasil merawat, melindungi, dan menyayangi Fattah sejak Fattah baru saja dilahirkan.

***
"Sayang, ke mana saja kau akhir-akhir ini? Mengapa kau tidak pernah menemuiku kembali di apartemen?" tanya seorang wanita yang langsung duduk di atas pangkuan pria berstatus kekasihnya.

Kamulah Takdirku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang