• Bukan Pesan Operator •

112 28 4
                                    

This is my POV. Beberapa dari kalian masih ada yang ga mudeng sama tujuan aku bikin cerita ini tamat sampe di chapter 26. Beberapa hal ga bisa aku spill di cerita ini karena alesan tersendiri.

1. Kalau aku ceritain time skip selama 10 tahun ke belakang tentang Nida, Sella, Caca sama yang lainnya, pasti bakal boring karena mereka bener-bener ga melakukan apa-apa kecuali dari apa yang udah aku jelasin di chapter terakhir. Kalau aku tuangin pernikahan mereka, nikah ya nikah aja sih sebenernya mah, nothing special (in my opinion). Tapi kalau kalian mau, mungkin nanti aku bakal bikin book terpisah buat nyeritain unrevealed stories yang mereka lakuin selama 10 tahun itu (kalau aku ga sibuk tidur dan kalau kalian mau).

2. Aku paham banget kalian pengen Nida sama Salvio jadi pasangan abadi alias nikah. Beberapa dari kalian juga pasti ada yang kecewa. Yah namanya juga hidup ya bre, ga akan berjalan semuluz kulitnya Nyai Irene. Lagian, happily ever after itu ga cuma tentang cinta kan meskipun cerita ini genrenya romance? Wkwkwkwk.

3. Aku ga spill pekerjaan Nida karena aku juga yakin kalian udah pada bisa nebak. Nida itu ngelanjutin profesi ayahnya yang kerja sebagai, itu.. kita sebut aja dia indomie telor ya. Makanya Nida bilang dia ga mau nikah sama Salvio karena dia ga mau Salvio terjerat di dunianya yang bisa dibilang cukup berbahaya. Tenang aja, even Salvio ga tau kalau Nida kerjanya begitu. Dia cuma tau kalau Nida itu kerja dan punya rumah sendiri makanya santai santai aja dia nitipin anaknya ke Nida, padahal kalau dia tau apa kerjaan Nida, ogah kali dia nitipin anaknya. Nobody knows about her job. Dan maksud dari Caca 'melindungi privasi temennya' adalah dia ga mau orang-orang tau masa lalu dia sama temen-temennya yang kacau balau.

4. Alesan aku namatin cerita ini bukan karena terpaksa atau karena aku udah ga ada ide. Mungkin iya, kesannya maksa banget endingnya. Tapi ya mau gimana lagi? Mereka semua udah pada dapet kebahagiaannya masing-masing. Masalah di masa depan pasti bakal ada, realistis aja lah, kita ga tau ke depannya bakal gimana karena happy ending yang sebenernya itu cuma ada di surga.

5. Sekali lagi, garis besar dari cerita ini adalah bersyukur, bahagia, dan pantang menyerah.

6. Untuk unrevealed characters contohnya Chen, Jordan, Andra, dan anak-anaknya mereka akan aku serahkan kepada imajinasi kalian. Kalian bebas mau ngebayangin mereka sebagai siapa aja karena aku sendiri bingung wkwkwk.

Makasih banyak buat yang udah ngasih aku kritik dan saran. Pokoknya kritik dan saran kalian aku terima dengan kepala dingin dan bakal aku jadiin pelajaran buat karya aku kedepannya (kalau ada). Kalau pun ga ada, yah mungkin bisa jadi referensi buat orang-orang yang ga sengaja baca. Semua orang kan berhak belajar ya. Apalagi ini cerita pertama aku yang berhasil tamat dalam waktu dekat yang tulisannya masih acak-acakan.

Sumpah masih ga nyangka buat cerita ini dari bulan Maret 2022 dan berakhir di bulan Juni 2022. I mean, sesingkat itu, cuma 4 bulan.

Nanti aku bakal benerin typo dan ralat yang bertebaran di chapter chapter sebelumnya.

And this is Jembatan Kaca's Playlist :

1. This is How You Walk On - Gary Lightbody
2. The First Cut is The Deepest - Cat Stevens
3. Father and Son - Cat Stevens
4. Doom and Gloom - The Rolling Stones
5. Ain't No Mountain High Enough - Marvin Gaye
6. The Wind - Cat Stevens
7. Always - Francois Klark, Sofia Carson
8. Finally Free - Jullie and The Phantoms
9. Turn To Stone - Electronic Light Orchestra

Sekian dan sekali lagi terima kasih.

Jembatan KacaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang