Chapter 6

330 13 2
                                    

akhirnya, cerita ini bisa kembali update :'

semoga masih ada yang mau baca 🤧

jangan lupa votmen nya yaa :*

cuss~

Happy Reading


Ospek hari ke 8

Seperti sebelum sebelumnya, maru akan diajak berkumpul dengan panitia sotus di audit. Terdengar sudah ramainya suara dari para mahasiswa. Tetapi, dengan seketika suara ramai tadi menjadi hening disaat ketua panitia dan anggota nya masuk.

Setelah berbaris rapi, sang ketua mulai membuka suara.

"sawadikhap tu khun. Seperti sebelumnya, kita akan berkumpul di audit untuk melanjutkan kegiatan. Dan seperti yang kami bilang seminggu yang lalu, apakah kalian masih ingat?"

"khaapp/khaaa..!!" jawab maru serempak

"P' harap kalian semua sudah menyelesaikan tugas yang kami berikan. Tetapi, jika memang nanti masih ada yang belum selesai, kami sudah menyiapkan sesuatu yang menyenangkan untuk kalian"

"baiklah, senior yang lainya akan memeriksa buku tanda tangan kalian satu persatu"

Para panitia sotus mulai keluar dari barisan. Mereka menyebar ke setiap barisan maru yang ada di dalam audit.

"Non, kau sudah selesai belum?" Chimon bertanya dengan cemas

"belum"

"kenapa kau tidak mengajak kami. Kan bisa cari sama-sama" Frank menambahi

"bagaimana aku akan mengajak kalian. Setiap datang ke kampus, kalian selalu ke tempat geng-geng senior perempuan. Huff"

"ya kenapa tidak ikut saja sih, kan seru"

"aku malas, pasti hukumanya aneh-aneh, kau tau, perempuan itu ribet" ucap Nanon sembari mulai mengambil note book nya di tas.

Dikeluarkanya buku dengan sampul warna hitam itu. Tapi ia merasa agak asing dengan bukunya. Walaupun memang miliknya juga warna hitam, tetapi yang ia temukan dalam tasnya itu lebih tebal dan sedikit lebih berat.

Ia membolak-balikan bukunya. Kemudian mulai membuka nya. Seketika ia kaget, karena buku itu sudah berisi banyak tanda tangan. Nanon terus membuka lembaranya dengan cepat. Kalau dilihat-lihat, sepertinya jumlah tanda tanganya sudah mencapai 100. Nanon pun mengerutkan alisnya. Ia berpikir, bagaimana bisa buku milik orang lain ada ditas nya. 'Apakah tertukar? Tapi kapan?' gumamnya.

Nanon mengedarkan pandanganya ke segala arah. Melihat-lihat siapa tau ada yang sedang kebingungan mencari bukunya yang hilang. Tapi, buku yang dipegang Nanon sekarang tidak ada nama yang tertulis di dalamnya.

Fokus Nanon teralihkan ketika satu persatu maru berjalan kedepan. Karena dari tadi sibuk dengan pikiranya, ia tak sadar kalau sudah ada belasan maru yang berdiri di depan. Dan Ohm menjadi salah satunya.

"nong.." yang di panggil tidak sadar

"nong..nong! Berikan buku nya" salah satu senior berkata kepada Nanon yang masih melamun.

"kha-khap" Nanon sedikit kaget dan langsung menyerahkan bukunya

Senior itu terlihat mulai menghitung dengan cepat. Tak lama setelahnya, ia menyerahkan kembali bukunya ke Nanon.

"oke, sebelahnya" senior tadi meneruskan pemeriksaanya

Nanon masih mencoba mengingat-ngingat bagaimana bukunya tertukar dengan milik orang lain. Dan ia pun teringat pernah ditabrak Ohm yang mengakibatkan bukunya terjatuh.

Love or Clan (OHMNANON) 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang