Maaf dengan ke typo an saya🤗Happy reading. Enjoy
.
.
.Dengan perubahan yang viano tunjukan, membuat ayah bunda kakak mas dan Abang bingung akan hal itu. Viano di tanya kenapa bisa berubah dia terus menjawab gpp.
Viano memang tidak tahan dengan sifat yang ia rubah demi melindungi kakaknya dari Indra, kalau pun viano menolak keinginan nya Indra justru tambah menyakitinya tidak kenal ampun
Sekarang sudah 2 Minggu viano dengan sifat yang berbeda, seperti yang sekarang di pagi hari akan berangkat ke sekolah dan mereka semua makan bersama seperti biasanya
" Dek, kamu sama viona bareng mas kan berangkat nya?" Tanya ravin
" Viona aja yang bareng, aku sama temen aku kok nanti dia kesini" ucap viano datar
" Loh kenapa adek kok nggak mau bareng, kemarin kemarin bareng loh masa sekarang enggak si dek" ucap Bunda
" Gpp, yaudah aku berangkat dulu temen aku udah di depan" ucapnya lalu pergi begitu saja tanpa berpamitan
" Adek kenapa si kyk gitu, jadi nggak sopan mana ga pamit lagi" ucap Revan kesal
" Ini udah dua Minggu loh, kakak nggak tau adek kenapa? Atau ada masalah gitu?" Tanya ayah yang penasaran
" Kakak nggak tau yah, dia kalo di sekolah juga nggak ngmng smaa kakak. Kakak juga bingung yah"
" Yaudah nanti adek tanyain lagi aja, kenapa jadi berubah gitu" ucap Ravin yang mengelus rambut viona
" Iya mas, nanti adek tanyain"
" Iya, yaudah sekarang berangkat yuk udah siang ini. Abang nggak berangkat kuliah?"
" Enggak ada, Abang nggak ada mata kuliah. Jadi enak Abang bisa tidur" ucap Revan yang mengacungkan jempolnya
" Idih, Abang kan emang suka tidur"
" Ya biar lah sirik bat"
" Udah, ayo berangkat kalian nanti telat loh"
" Iya yah, Salim. Ayah nggak berangat apa?" Ucap viona seraya berpamitan lalu di lanjut Salim dengan bunda dan di ikuti oleh ravin
" Kerja dong sayang, tapi nanti agak siangan"
" Yaudah kita ya yah, Bun, bang"
" Iya hati hati kalian, jangan ngebut bawa mobilnya mas"
" Siap bunda" ucap Ravin lalu mereka berdua jalan bersama keluar
" Hiks"
" Kenapa kok nangis?" Tanya bunda heran
" Hiks, nggak ada harga dirinya aku jadi Abang Bun hiks"
" Loh kenapa sih? Abang aneh ah" ucap ayah yang terkekeh heran
" Huaaaa masa mereka nggak Salim sama bang, hiks Abang kit ati tau"
" Yaelah Abang lebay, tuh Bun bayi gede bunda nangis"
"Ayah jangan gitu dong, ini anak bunda cup jangan nangis" ucap bunda yang ingin memeluk Revan tapi di tolak
" Ih bunda emang Abang anak kecil?!"
" Hahaha, siapa suruh kayak gitu udah ah. Sana Abang tidur"
" Oke doki "
" Dih ga jelas anak siapa si itu?" Ucap ayah yang melihat Revan berjalan ke kamarnya
" Anak ayah lah masa lupa, sana bunda juga si"
" Lupa Bun, kalo bikinnya nggak lupa"
" kebiasaan" ucap bunda lalu memutar bola matanya malas lalu lanjut membereskan meja makan sedangkan ayah sedang membayangkan yang dia ucapkan tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
my family forever {Selesai}
Short Storymenceritakan sebuah keluarga yang begitu rukun (kalo ada maunya sih) saling sayang, saling peduli, asik, lawak, kayak, manja pastinya..termasuk para sahabatnya juga