loh

141 18 9
                                    


Happy reading
💜💜

Sudah semalaman ayah, Revan beserta tim sar mencari si kembar yang berada di bawah jurang. Dikarenakan sudah terlalu larut mereka memutuskan untuk menyudahi pencarian si kembar

Setelah mereka kembali ke tenda, bunda sempat heran kenapa mereka kembali. Setelah tau alasan bunda bersih keras untuk mencari si kembar sendirian. Ia sangat khawatir jika terjadi sesuatu terhadap mereka, terlebih viano yang sudah sakit. Anak dan suami tak tinggal diam mereka berusaha menahan sang bunda ratu untuk tidak pergi sendirian ke tengah hutan, tapi itu butuh waktu lama pasalnya bunda terus memberontak pergi. Semua itu berhenti ketika ayah membentak istri nya, hal itu membuat bunda sangat terkejut dan setelahnya pingsan di pelukan sang suami

Kini hari sudah berganti pagi, dengan cuaca yang cukup buruk. Bisa di bilang cuaca hari ini sangat mendung bahkan langit kini terlihat gelap. Seharusnya langit menunjukan cuaca cerah dengan awan yang indah dan cahaya matahari yang cerah. Seperti masa depan ku, Anjas🤭

Terlihat sekarang bunda masih berbaring di karpet yang berada di tenda ravin, dengan ravin yang setia menemani bunda nya tadi malam. bahkan ia tidak tidur karena memikirkan adiknya yang sekarang berada di jurang sebelah mana di tambah lagi di cuaca yang seperti ini

Tak lama kemudian sang ibunda pun sadar setelah pingsan semalam ravin yang berada di samping nya lantas senang akan hal itu. Lantas di mana ayah dan Revan? Mereka sedang berada di luar tenda untuk diskusi area mana yang akan mereka lewati saat mencari si kembar, pasalnya di bawah jurang itu terdapat tempat tertentu yang tidak dapat di lewati siapapun

Ravin langsung keluar tenda untuk memberi tahu keluarganya jika bunda sudah sadar kan diri dari pingsannya. Dengan cepat Revan Dan ayah langsung masuk kedalam tenda

" Eunghh" lirih bunda setelah sadar

" Hey, gimana udah enakan?" Tanya ayah seraya mengusap rambut bunda

" Gpp, kakak sama adek udah ketemu yah?" Tanya bunda dengan suara pelan

" Belum Bun" ucap ayah lembut setelah itu tersenyum dan bunda pun menghela napas nya

" Bunda tenang aja Bun, abang sama ayah nanti bakal cari mereka lagi kok, Bunda yang sabar ya" ucap Revan yang berusaha menenangkan bunda nya

" Gimana bunda bisa tenang bang hiks, sedangkan mereka belum ketemu hiks gimana kalo mereka hiks hiks hiks" tangis bunda kembali terdengar

" Bun, mas minta maaf ya. Maaf karena mas udah bikin mereka jadi kayak gini" ucap Ravin yang memegang tangan bunda nya yang kini sudah duduk

" Hiks hiks hiks" bunda hanya bisa menangis untuk saat ini, ketika ravin memegang tangannya ia pun memalingkan mukanya seakan akan belum siap untuk berbicara dengan ravin

" Bunda, mas janji akan nyari viona sama viano sekarang. kalo itu bikin bunda bisa maafin mas ravin" ucap Ravin yang setia memanggang tangan bunda sedangkan bunda tetap saja memalingkan muka nya, mungkin ia sangat kecewa

" Yah, bawa bunda pulang yah. Biar Abang sama ravin yang nyari adek, kasian bunda kecapean disini ga bisa istirahat nyaman" ucap revan

" Loh, kok bunda di suruh pulang si bang?! Hiks bunda ga mau, kalau mereka udah ketemu baru kita pulang dari sini!"

" Bun, kalau bunda disini terus. Yang ada bunda sakit, mikirin mereka"

" Ya harus di pikirin lah yah! Hiks mereka anak kita! Gimana aku bisa ga mikirin adek sama kakak, sedangkan mereka belum ketemu!"

" Sayang, kalau kamu disini. Itu aku yang ga tenang nay, di saat aku nyari mereka terus kamu pingsan disini kyk tadi malam. Dan kamu tidur di tempat kyk gini, kamu nyaman nay hm?"

my family forever {Selesai}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang