Berdebar?

278 16 4
                                    

"Tzu!"

"Apaan sih bang?"

Tzuyu merespon setelah ia mematikan telponnya dengan Sana barusan. ia berbalik, menatapi Dahyun yang balik menatap kesal dengan kakinya yang bergetar?

Gugup?

"Pengen kencing bang?"

Dahyun seketika mendelik "Gue gugup! Setahun lebih gak ketemu, tiba tiba lo ajak ketemu gini ya mana ada persiapan lah!" Kata Dahyun dengan kesal

"Gak perlu persiapan, lo tinggal ngomong apa susahnya?" Ujar Tzuyu kembali menaiki motor sambil menunggu Sana dan lebih tepatnya sih menunggu Jihyo

"Ya itu yang jadi masalah, gue harus ngomong apaan? 'halo kak lama gak ketimu?' atau 'hai San kamu masih inget aku?' gitu hah?"emosi Dahyun sambil memperagakan dengan lebaynya

Tzuyu terkekeh melihat abangnya itu "Ya kenapa gak bilang, 'hai kak,gimana kabar kakak waktu aku gak ada?' gitu aja?"

"Heh!gak!Sana sih pasti gakpapa walau tanpa gue!"bantah Dahyun

"Oh Ji,itu Tzuyu!"

"Eeek!!"

Dahyun yang kaget akan suara yang begitu ia kenal yaitu suara Sana dengan kerasnya berteriak langsung berbalik memegangi helm milik dia yang ada diatas motor dengan gemetar.

"Oh Tzu, ada apa?"

Jihyo langsung bertanya begitu sampai dihadapan Tzuyu, dia tak mau basa basi dan ingin segera pergi sebelum bertemu Jeongyeon dkk dikampus ini.

"Lo senggang kan?"

"Eum.."

Jihyo sejenak berfikir tentang Shuka, ia memang penasaran tentang ka An dan ingin bertanya tentangnya namun karena tidak terlalu ingin bertemu dengan abangnya itu ia akhirnya mengangguk.

"..Iya"lanjutnya

Dapat Sana lihat dari sisinya, bibir Tzuyu tersenyum tipis dengan tangannya yang mengepal tanda senang.

Sana tersenyum miris sambil menahan rasa sakit di hatinya.

"Lo ikut gue"kata Tzuyu memberikan helm pada Jihyo

Menurut, Jihyo mengangguk dan memakaikan helmnya.

Brrmm..

Motor menyala, Tzuyu melirik Jihyo yang belum juga menaiki motor. Ia menghela nafas, lupa kalau wanita yang lebih tua darinya itu tidak bisa mengaitkan pengaman helm dengan benar.

"Sini lo"

Menarik lengan Jihyo hingga anak itu mendekat kearahnya, "Eeh?!" Jihyo hampir saja jatuh jika tidak ditahan oleh Tzuyu.

Setelah mengaitkannya dengan benar Tzuyu lalu menyentil dahi Jihyo dengan wajah datar.

Tuk

"Aw!.."ringis Jihyo"..Ih!kenapa lo sentil dahi gue sih?"lanjutnya kesal sambil memegangi dahinya yang sakit

Tzuyu diam sebentar, menunggu Jihyo menaiki motor terlebih dahulu sebelum menjawab.

"Muka lo asem banget soalnya"jawab Tzuyu begitu Jihyo sudah menaiki motor

Cemberut, Jihyo memukul pundak Tzuyu sekali sambil membalas ucapannya

"Muka lo juga datar amat kaya aspal!"

Tak terima dikatai Tzuyu kembali berucap, "Diem lo kurcaci!" Katanya

Jihyo mendelik, "Apa lo bilang!!"

Kesal dengan panggilan itu Jihyo lalu memukul mukul punggung Tzuyu dengan keras.

"Siapa yang lo bilang kurcaci hah!?"

Love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang