Kakucho Hitto ~ Birthday

2.8K 276 21
                                    

Tw// gak jelas.

"hari ini aku ulang tahun loh" kamu bergumam kecil, sejujurnya kamu cukup malu untuk mengatakan kalimat itu. seolah-olah kamu memohon ke lelaki di hadapanmu untuk mengucapkan selamat atau apapun itu. padahal kamu tau..

"terus?"

kalau sifatnya sedingin es padamu.

---




kakucho hitto-

dia masuk sebagai primadona di kampus, di tambah otaknya yang sangat encer membuat ia menjadi salah satu mahasiswa kedokteran terbaik di angkatannya. keren bukan? pasti penggemarnya banyak, dan salah satunya adalah kamu.

"hari ini aku ulang tahun loh" kamu bergumam kecil, sambil sedikit melirik ke arah kakucho. kalian berdua masuk ke dalam organisasi yang sama, sehingga kamu bisa terus melihat dan berinteraksi dengan orang yang kamu kagumi itu.

"terus?" kamu berusaha bersabar mendengarkan ucapan dingin dari kakucho.

"mau temenin aku makan gak?"

"gak" jawabnya acuh sambil sibuk menulis di buku catatannya.

"aku traktir!" ucapmu sekali lagi.

"gak, kalau pekerjaannya sudah aku pergi dulu" ucap kakucho yang hendak meninggalkanmu, tetapi dengan segera kamu mencekal pergelangan tangan lelaki itu.

"aku.. mohon"

"berhenti memaksaku, sialan." ucap kakucho sedikit membentak, lalu melepaskan cekalan tanganmu dengan mudahnya. kamu menghela nafas kasar.

"kakucho brengsek!"

---






"selamat ulang tahun.. diriku sendiri" gumammu pelan

"aku masih berharap ini tahun terakhir hidupku..." kali ini kamu bergumam dengan suara sedikit bergetar. kamu menghela nafas kasar, lalu segera meniup lilin yang sedikit menerangi kamarmu yang gelap. hanya cahaya bulan dari balkon apartemenmu saja yang terlihat.

kamu menatap kue kecil di hadapanmu sejenak, barulah kamu menyuapkan sesendok kue itu ke dalam mulutmu. rasa coklat favoritmu itu begitu manis di mulut, tapi membuat rasa sesak di hatimu. hingga tubuhmu tak mampu lagi menahan perasaan sedih itu.

"bukankah hari ulang tahun itu adalah hari biasa? tidak ada yang spesial dari kelahiranku, akupun tak pernah berharap lahir jika begini."

kamu meringis pelan, hingga akhirnya menangis dan mengabaikan kue yang hendak kamu makan itu. kamu berusaha memeluk dirimu sendiri, dan menepuk kedua pundakmu sambik berkata "semuanya akan baik-baik saja, meskipun aku sendirian."





*brakk*

kamu sedikit terkejut dengan suara ketukan keras dari pintu apartemenmu, begitu juga bel apartemenmu yang bersuara dengan brutal. kamu menghela nafas kesal, karena ada saja orang yang menganggu kegalaunmu malam ini.

"siap-"

"(name), punya p3k gak?" tanya sang pelaku dengan nafas tersenggal-senggal. kamu terdiam sejenak saat melihat siapa yang tiba-tiba datang ke apartemenmu.

"oii (name)!!" bentakan kakucho membuatmu kembali tersadar.

"kaku, perutmu!!" kamu yang sudah tersadar langsung panik saat melihat pisau yang menancap di perut kakucho.

"P3K?!!" kali ini amarah kakucho ikut teruji karena ke-lemotanmu.

"a-aku cuman punya plester. TUNGGU, kamu duduk disini dulu" perintahmu sambil membawa kakucho untuk duduk di tepi kasurmu. kamu segera pergi mencari kain bersih dan membalut pisau yang tertancap itu dengan kain.

"berikan padaku. tanganmu yang gemetaran itu tak akan membantu apapun." ucap kakucho dengan emosi sambil menepis tanganmu.

"m-maaf, aku- pergi dulu sebentar." kamu segera berlari mengambil jaket dan dompet untuk membeli peralatan p3k yang dibutuhkan.

---



"kaku.."

"kakucho jangan mati duluu!"

"KAKUCHOO!"

kamu yang baru 5 menit meninggalkan kakucho dibuat panik saat melihat lelaki itu tertidur lemas di atas kasurmu.

"berisik." kakucho segera merebut obat-obatan yang kamu beli, lalu mengambil posisi duduk di tepi kasurmu. kamu pun ikut duduk di kursi meja belajarmu yang tepat berhadapan dengan kasur.

"gak usah lihat kalau takut" ucap kakucho yang hendak menarik pisau yang tertancap di perutnya. kamupun menurut dan beralih memutar kursimu, memunggungi kakucho.

kalian terdiam beberapa saat, tidak ada yang bersuara. hanya suara asmr plastik yang kakucho pegang atau suara ringisan pelan dari lelaki itu.




"kamu ulang tahun?" merasa suasana yang terlalu tenang saat bersamamu membuat kakucho jadi merasa canggung. karena biasanya kamu akan berbicara dan menanyakan hal yang tidak penting saat melihat orang yang terluka.

"hmm" gumammu sebagai jawaban.

"umur?"

"19"

"bukannya kita se-angkatan?" tanya kakucho bingung.

"suka-suka ku lah anjing" ucapmu kesal.

"oh, jadi ini sifat aslimu." ucap kakucho dengan suara merendah. kamu menghela nafas kasar, lalu menyendok kue di hadapanmu.

"apa lukamu sudah sembuh? kamu mau pulang sekarang?" kamu memutar kursimu kembali berhadapan dengan kakucho.

"kamu mengusirku?"

"iya, jadi mau aku antar, atau mau ku pesankan taxi untuk pulang?" ucapmu sambil melipatkan tangan di depan dada.

"tidak dua-duanya." ucap kakucho santai.

"astaga.." kamu bergumam pelan dengan manik yang mulai berkaca-kaca. kamu kembali memutar kursimu menghindari tatapan kakucho.

"nih tisu" kakucho menyodorkan secarik tisu dengan tangannya. tetapi dengan kasar kamu memukul tangan kekar lelaki itu hingga sedikit memerah.

"kakucho, cepet pulang ini udah malem. kalau tetangga aku tau kita bisa dikira aneh-aneh."

"sejak kapan kamu peduli omongan tetangga?" tanya kakucho sok lugu.

"kaku bisa gak si-" kamu hendak berdiri dan menarik kakucho untuk keluar dari apartemenmu. tetapi sebaliknya lelaki itu malah menarik dan mendorong tubuhmu hingga terjatuh di atas kasur.

*brukk*

"stop tarik ulur perasaan aku.." gumammu pelan.

"gak mau" jawab kakucho sambil menatap kedua matamu yang berada tepat di bawahnya.

"mau cium" kakucho berbisik pelan.

"h-"

*cuph*

*cuph*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


---END---

13.06.22

Lagi mager wkwk, kalau mau liat au bisa mampir di twitter aku awowkwk :)

Mau lanjut g?
Mau sun sun? 🤡

My Boo (Haikyuu, JJK & Tokrev x reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang