Tokrev (S.S, K.H) ~ Glimpse of Us

4.1K 245 8
                                    

"aku jatuh cinta untuk kedua kalinya, dan kehilangan juga untuk kedua kalinya."

---

hujan deras membasahi kota yokohama hingga suara tetesannya dapat terdengar oleh telinga kakucho. lelaki yang tengah sibuk dengan berbagai bumbu dapur itu sesekali melihat ke arah majalah masaknya. hingga tiba-tiba suara ketukan sedikit mengejutkannya.

"cho, gue titip ini ya" ucap izana yang setelahnya langsung menutup pintu kamar kakucho. kakucho yang masih sibuk dengen pekerjaannya, hanya meng-iyakan perkataan izana. tanpa tau apa yang izana titipkan, ataupun sekedar berbalik untuk memastikan titipan izana.

10 menit kemudian.

"izana nitipin apa ya?" gumam kakucho setelah selesai memakan hasil masakannya sendiri. kakucho segera meletakkan piring kotornya, lalu berjalan menuju rak sepatu.

"eh?! LO SIAPA?" bukan sebuah barang titipan yang kakucho temukan, malahan seorang gadis yang tengah meringkuk memeluk lututnya dengan keadaan setengah kering. kakucho agaknya sedikit panik tetapi dengan cekatan tangan besarnya menyentuh pipimu yang terasa hangat.

"hey, jangan tidur disini" manik coklatmu seketika terbuka saat merasakan sentuhan di pipimu.

"k-kak sh-in.." gumammu pelan. tak ingin berlama-lama membiarkanmu menggigil, ia langsung pergi meninggalkanmu dan kembali membawa handuk serta pakaian di tangannya.

"kamu titipannya izana? harusnya kamu panggil aku dari tadi, kenapa kamu gak bersuara dari tadi aku kira kamu barang lhoo" kakucho segera membantumu berdiri, sambil sedikit mengomel. lalu setelahnya menyerahkanmu handuk dan pakaian baru miliknya.

"kak shinichiro mana?" kamu bertanya dengan suara lemah. ucapanmu membuat kakucho merasa bingung "shinichiro siapa?".

"entahlah, nanti tanya izana saja ya. sekarang keringkan tubuhmu dulu ya" kakucho segera membawamu masuk ke kamar mandi dengan sesikit mendorong punggungmu.

"lemparkan saja pakaian basahmu di depan kamar mandi ya, nanti aku cuci." ucap kakucho sebelum benar-benar meninggalkanmu pergi. kakucho beralih membuat minuman hangat untukmu.

---

"astaga-" wajah kakucho bersemu merah dan mendadak ia malu sendiri saat melihat pakaian dalam diantara pakaian basahmu. dengan segera lelaki itu memasukkannya ke dalam mesin cuci tanpa ia lihat. sambil menunggu pakaianmu bersih dan kering kakucho duduk tepat di depan kamar mandi.

"kami sudah selesai mandi?" tanya kakucho dari balik pintu kamar mandi. tak ada respon dari panggilan kakucho, membuat ia agak khawatir padamu

"hey.."

"udah kok.." tiba-tiba saja kamu muncul dengan baju kakucho yang sedikit kebesaran.

"cho!"

"EH AYAM"

"mana titipan gue?" tiba-tiba izana muncul dari belakang kakucho, membuat jantung kakucho hampir copot.

"ini- btw dia siapa?" kakucho meraih kedua bahumu lalu meletakkanmu di hadapan izana. kepalamu terangkat, menatap manik ametis kosong milik izana.

"k-kak shinichiro mana?" kamu bergumam pelan dengan suara bergetar kecil.

"kak izana.. kak shinichiro dimana?" izana hanya terdiam, dan menatapmu dengan tatapan datar. kamu meraih dan menggoyang-goyangkan lengan izana dengan cukup kuat.

"kakk! hikk" perlahan cairan bening terjatuh dari pelupuk matamu, namun izana masih tetap mengatupkan mulutnya. genggamanmu pada lengan izana semakin menguat dan isakkan semakin kencang. kakucho yang berdiri di belakangmu jadi bingung harus menenangkanmu dengan cara apa.

"(name)." melihatmu yang menangis pilu, membuat izana jadi ikut terluka. izana segera mendekap tubuh hangatmu dengan erat.

"kak shinichiro udah gak ada."

"mulai hari ini kakucho yang bakal ngerawat kamu okay" setelah berpelukan cukup lama, akhirnya kamu merasa tenang dan bisa kembali mendapatkan kewarasanmu. karena beberapa saat yang lalu, kamu adalah saksi pembunuh shinichiro yang dilakukan oleh teman- mikey.

"lho za?!" kakucho agaknya tidak terima dengan perkataan izana.

"perkataan raja itu mutlak kan, cho?" ucap izana sambil memberikan senyuman maut pada kakucho. membuat lelaki itu hanya dapat menghela nafas pasrah.

---

5 tahun kemudian..

"tadaimaa.."

"(name) kamu gak ngerusuh dapur lagi kan?" panggil kakucho dengan sedikit sindiran.

"enggak kok- btw kaku ngapain kok sampai luka-luka gitu?" manik coklat menatap kakucho begitu lekat, membuat lelaki itu jadi sedikit salting.

"oh, biasa latihan dikit tadi" kakucho terkekeh pelan, lalu mengambil kursi teoat di hadapanmu. manikmu masih menatap kakucho cukup intens, dan perlahan tanganmu terangkat, dan tanpa kamu sadari jari-jarimu menyentuh luka di sudut bibir kakucho dengan lembut.

"kakak emangnya gak sakit?" tanyamu.

"kakak? (name), kamu gapapa?" kakucho menahan pergelangan tanganmu, membuatmu seketika tersadar.

"h-hahhaha kakak? kakak siapa?" kamu tertawa palsu, dan segera menarik tanganmu dari genggaman kakucho.

"kak shinichiro. jangan kira aku gak sadar selama ini kamu sering manggil aku dengan sebutan 'kak' padahal kita seumuran." ucap kakucho dengan nada marah yang tertahan. kamu kembali tertawa sendiri.

"panggilan kakak gak cuman buat shinichiro doang, emang apa salahnya sih aku juga manggil kamu kakak? selama ini sifat kamu-"

"mirip kak shinchiro?" potong kakucho.

"bukan aku yang bilang ya! sifat kamu emang udah kakak-able, kamu baik, kamu dewasa."

"dan itu mirip kak shinichiro?" kakucho terus menyudutkanmu, membuatmu langsung terdiam.

"aku kira pernyataan cintanya kemarin itu tulus. aku kira aku bisa memberi jawaban yang terbaik buat kamu, tapi ternyata gak mungkin ya?... aku mau pergi lawan tawuran dulu."

"jaga diri kamu sendiri." ucap kakucho sambil menepuk pelan pundakmu.

---












omake...

Kamu candu dan aku ketergantungan olehmu.

Kamu hilang dan separuh jiwaku ikut terbawa olehmu.

Sekarang apa?

Apa lagi yang tersisa dari bulan yang kehilangan mataharinya.

kakucho, i'll always find glimpse of us.




















---End---

20.6.22

votenya kaka 🙂🔪


My Boo (Haikyuu, JJK & Tokrev x reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang