My Boo (Haikyuu, JJK & Tokrev x reader)

Akaashi Keiji ~ Crying Over You

Crying Over You - HONNE ft.BEKKA.

---

aku tidak tau kenapa hari itu kamu mendatangiku. aku hanya seorang gadis miskin, aku hanya menjadi koki kecil di kerajaanmu. tapi kenapa kamu selalu menatapku dengan tatapan lembutmu itu?. aku jatuh hati padamu, aku pikir aku tak mungkin bisa mendapatkanmu. ternyata perasaan itu berbalas, kukira begitu....

I don't know where this came from
I thought we were plain sailing

hingga hari itu tiba, hingga saat itu, rasa sakit itu memakan kebaikan hatiku. 

---

"aku mencintaimu (name)"

"aku tidak peduli dengan kerajaan ini aku hanya mencintaimu!"

"kita bisa berlari bersama (name)!" 

hal yang selalu kau ungkapkan padaku, aku pikir hatimu hanya untukku. aku pikir kita benar-benar bisa berlari bersama Akaashi Keiji. aku harap begitu...

pernikahan keluarga bangsawan atas akaashi denga yukie akan segera digelar. aku hanya menatap pelataran dari ruang kerja dapurku, dengan mata yang berkaca-kaca, kedua mempelai itu berciuman di depan altar.

selamat Raja Akaashi dan Ratu Yukie.

Life's gonna be a little bit shit
Ohh, for at least the next week

 "dimana kah janji yang selalu kau ucapkan keiji-kun?" gumammu dalam hati. kamu menghela nafas kasar, dan mengusap air mata yang perlahan turun di pipimu. tiba-tiba sebuah tangan besar memeluk pinggangmu dari belakang.

"akan ku jadikan kamu selirku jangan sedih lagi sayang" ucap akaashi di telingamu. 

"a-aku tidak ingin menjadi yang kedua hik.." ucapmu lirih. akaashi mengeratkan pelukannya, dan meletakkan kepalanya pada pundakmu.

"aku hanya mencintaimu percayalah padaku (name)..." akaashi membalikkan badanmu dan memeluk mu dari depan. akaashi mengecup keningmu beberapa saat, dan mengusap pelan punggungmu dengan penuh kasih. kamu dibuat luluh olehnya, meski kamu tau kamu akan selalu menjadi yang kedua.

And I don't know, just how much more I can go through
Man oh man I wish I knew, I've been crying over you

Hari itu adalah hari terkeji dalam hidupmu.

"dari awal aku tidak menyukai kehadiranmu!! bisakah kamu bercerai dengan suamiku?!" ucap ratu yukie dengan sarkas. kamu hanya menunduk dengan bibir bergetar, kamu tau derajatmu tak setinggi ratu. kamu tau kamu akan selalu menjadi yang kedua dan itu sangat menyakiti hatimu.

"tapi a-aku mengandung anak raja, ratu..." ucapmu dengan suara bergetar, kamu mengusap pelan perutmu yang belum terlalu mengembang itu. ratu menatapmu dengan seringaian tipis.

"aku juga telah mengandung anak yang akan meneruskan kerajaan ini, dan raja sudah mencintaiku" ucap ratu dengan rasa kebanggannya. hatimu serasa ditusuk oleh ribuan pedang, rasa sesak itu membuat tubuhmu lunglai.

"gugurkan kandunganmu, dengan begitu kamu bisa pergi dari kerajaan ini." ucap ratu dan menatapmu dengan tatapan merendahkan.

"TIDAK!!" bentakmu di depan ratu. hingga beberapa detik kemudian kamu baru menyadari nada bicaramu. 

"JANGAN DORONG AKU, (NAME)" teriak ratu dengan dramatis, kamu terkejut dan menutup mulutmu. para penjaga dan pelayan memasuki kamar ratu, tubuh ratu terduduk terjatuh di lantai kamar.

"ada apa ini?" tanya raja sambil masuk ke kamar. kamu menatap akaashi dengan mata berkaca-kaca. sementara akaashi menatapmu dengan wajah datarnya, akaashi langsung mengangkat tubuh ratu ala bridal style.

"aku takut anak kita kenapa-kenapa" bisik ratu yang tengan mengalungkan tangannya pada leher akaashi. dadamu terasa sesak melihatnya, kamu merasa bodoh karena telah percaya pada akaashi. air mata mengalir deras di pipimu, kamu melangkahkan kakimu keluar dari ruangan itu.

You're not the only one who's hurting
Or who's finding this hard
But you gotta admit that we're drifting apart

"aku ingin selirmu dihukum mati." ucap ratu sambil bermanja-manja dan menidurkan kepalanya di paha akaashi. 

"err... tidak adakah hukuman lain? kamu tega menghukumnya?" tanya akaashi dengan sejuta keraguan. ratu mendudukkan tubuhnya dan menatap akaashi dengan mata berkaca-kaca.

("ratu drama". )

"di hampir mencelakai putra kita akaashi-kun? apa kamu tega? jika dia masih hidup bisa saja dia membunuhku dan anak kita" ucap ratu dengan berlinang air mata. akaashi terdiam, memikirkan keputusan yang tepat untukmu dan untuk orang yang baru masuk ke dalam hatinya. 

But you'll find the strength when you're weak
You'll find a love when you least expect it

kamu mendengarkan semua percakapan itu, dan kamu tidak bisa menghentikan rasa sakit di dadamu. jika kamu tidak bisa hidup di dunia ini, kamu harap bisa menghidupkan anak di kandunganmu. tapi tidak bisa... kamu tidak akan pernah bisa mengatakannya secara langsung.

"dulu kamu berkata bahwa aku akan selalu ada di dalam hatimu... tapi mengapa cintamu sendiri yang menghianati janjinya." gumammu dalam kesendirian. 

"maafkan ibumu yang tidak bisa menjaga, maafkan aku yang harus nya tak pernah ada. dalam mimpimu." 

"aku lelah"

You may be the one hurting
And though I can't say when
I know love will find its way again, way again

kamu tak menyangka kematianmu akan se-menyedihkan ini, tangan yang terikat, mati sebagai seorang yang tertuduh. kamu selalu menguatkan hatimu, mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja. bahwa semuanya memang sudah rancana yang maha kuasa, meskipun kamu akan meninggalkan dengan membawa dosa.

dosa yang tidak akan bisa hilang.

merebut sebuah nyawa tak berdosa

bahkan kamu belum pernah melihat wajahnya.

seorang anak dari rasa cinta yang terbagi dua

padahal dia pantas untuk hidup. 

And I don't know why I've been crying over you

"maafkan ku akaashi.." air mata kesedihan terakhir yang terjatuh dipipimu, sebelum pedang itu menusuk jantung, dan perutmu. 

---

"maafkanku yang tidak bisa menjaga buah cinta kita. aku membawanya pergi jauh, ke tempat yang tidak dapat kau temui. semoga kamu bahagia, tanpa ada aku,  dihidupmu. aku tetap mencintaimu keiji-kun "  ~(name)

Man oh man i wish i knew, i been crying over you

---END---

28.10.20

silahkan req selain yang di note:
Note: sakusa, sugawara, suna.

Buat cerita shinsuke sama kageyama aku pending dulu mau direvisi semua hehe

Moga terasa feelnya

Votenya kaka 🙂🔪

Next:
Sakusa Kiyoomi