4

191 6 0
                                    

"Ayah, biarkan aku pulang! Aku benci tempat ini, dokternya sangat kejam" Riuh Yuhan sebangunnya dari biusnya.

"Yuhan, maafkan ayah" Ayah Yuhan memeluk Yuhan yang lagi-lagi terikat diranjang.

"Ayah.." Rengeknya.

"Sebentar lagi, perutmu belum pulih. Masih sakit kan?"

"Tapi aku benci rumah sakit, Ayah!" Ucapnya dengan nada sedikit tinggi.

"Yuhan sudahlah, lebih baik kau tidur" Kesal Yoga melepaskan pelukkannya.

"Ayahh, aku mohon ayah, aku mohon"

"Cukup, Yuhan. Sudahi atau ayah tidak akan menjengukmu lagi!"

Yuhan diam meneteskan air matanya.

"Tidurlah, ayah menemanimu" Sambil mengelus kepala anak bungsunya itu.

"Aku baru bangun tidur" Gerutu Yuhan.
"Kakak mana?" Lanjutnya.

"Ayah tak tau, dia tidak pulang dari kemarin. Tidurlah Yuhan"

"Aku tidak mengantuk..."

"Mau menonton?"

"Mau pulang" Gerutunya.

"Yaa, terserahmu" Kesal Yoga serta beranjak keluar ruangan.

"Jangan tinggal, ayaaah" Rengek Yuhan.

"Sebentar, ayah akan menemui dokter Kei. Harusnya jam shiftnya sudah selesai" Ucapnya dengan langsung pergi ke ruangan dokter Kei meninggalkan Yuhan yang merengek.

Sesampainya di ruangan dokter Kei, Yoga langsung duduk menyilangkan kaki dengan santainya.

"Ada apa?" Ucap Kei ketus.

"Apa Yuhan baik-baik saja?"

"Pendarahan kemarin cukup bahaya jika tidak langsung ditangani. Kau harus menambah pengawal agar tidak terulang lagi. Dan hasil pemeriksaan kemarin, Yuhan didiagnosis kanker ginjal stadium 2"

"Kanker?" Yoga khawatir keringat ayahnya yang meninggal dunia karena penyakit itu.

"Aku turut berduka, tapi jangan patah semangat, sebelum sel kanker menyebar dibagian organ lainnya kita harus melakukan operasi. Sayangnya kondisi ginjal yang lainnnya juga tidak begitu baik. Kamu harus menjaga pola makannya"

"Baiklah, lakukan yang terbaik untuk anakku"

"Pasti, Ohya, mana Yusha? Beberapa hari ini aku tidak melihatnya"

"Tak tau, 3 hari ini dia tidak pulang"

3 hari Yusha tidak pulang kerumah. Entah kemana ia pergi. Yoga pun tidak terlihat mempedulikan Yusha. Yoga bahkan tidak mencari keberadaan Yusha tiga hari ini.

"Kau tidak mencarinya?!"

Drrt...

"Ya Gevan, ada apa?"

"Tuan Yusha pingsan dan sekarang dalam perjalanan ke rumah sakit terdekat"

"Bawa kerumah sakit Mixy"

"Perjalanan kesana butuh 5 jam lebih Tuan"

"Memangnya dimana kalian? Aku akan menyuruh tim medis dengan helikopter kesana" Ucap Yoga dengan tangan yang sibuk menghubungi heli medis.

"Kami di ibukota Tuan, tepatnya dijalan vendes"

"Bawa ke rooftop laboratorium Vendes, disana tempat helipad terdekat"

Yoga menutup telfonnya. Baru saja dibicarakan, ternyata kabarnya tidak baik-baik saja.

"Kei, Yusha pingsan" Ucapnya datar dengan pikiran tak karuan.

Two of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang