9 (Full Experiments)

366 7 0
                                    

“Eggh..” Rintih Yusha memegangi kepala yang sakit tak karuan.

Kini Yusha sendirian, ditempat yang asing baginya. Ia beranjak bangun dan infus nya tertarik lepas.

“Agh.. sakit” Ringisnya sesaat, melihat tangannya yang terluka dan kembali terpana melihat-lihat ruangannya.

Kamar tersebut berdominan putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamar tersebut berdominan putih. Yusha yang bosan, berfikir untuk keluar kamar dan mencoba membuka pintu.

Pip pip pip...

Alarm peringatan langsung berbunyi memenuhi isi ruangan. Gerombolan orang pun datang membuka pintu kamar Yusha dengan heran.

“Ah, Tuan Yusha anda harus istirahat” Ucap pria yang ia yakini kepala pengawal.

“Aku hanya bosan, aku ingin berkeliling” Balas Yusha.

“Tapi, Nyonya tidak memberikan izin untuk itu”

"Eum paman, Apa aku punya ayah?"

Pengawal dibuat bingung dengan ucapan Yusha. Apa yang harus ia katakan jika begini.

“Aa.. Iya, Tuan besar sedang dalam perjalanan ke luar negeri untuk urusan kantornya, tidak bisa dihubungi”

"lalu kenapa aku bisa disini?”

"Anda sakit dan butuh perawatan, tuan"

"Kenapa aku bisa sakit? Hingga lupa ingatan? aku benar-benar tidak bisa ingat apapun"

"Ehh, itu karena Tuan mengalami kecelakaan sehingga otak Tuan terbentur..." Ucapnya blak-blakan.

“Kalau gitu, aku ingin keluar” Ucap Yusha melangkahkan kaki keluar.

Tentu saja. Rombongan pengawal langsung merapat dan menghalangi jalannya.

“Aku cuma mau jalan-jalan, minggir!”

“Maaf, Anda tidak boleh keluar”

“Aku mau cari bunda” kekehnya mendorong para pengawal.

Tanpa bicara, para pengawal menarik Yusha ke kasur dan mengunci pintu dari dalam.

“Nyonya sedang sibuk, Tuan”

“—Ah, tangan Tuan terluka” Lanjutnya.

Yusha yang benar-benar bosan kembali melangkahkan kakinya kepintu. Namun, para pengawal lagi-lagi menariknya ke kasur.

Pippp

Kamarnya terbuka, menampakan seorang pria membawa troli. Pria tersebut mendekat ke kasur.

“Kamu tarik infusnya ya?” Tanyanya memegang tangan Yusha.

Yusha menggeleng

“Infus itu apa?” Tanya polos.

“Om mau ngapain?” Lanjutnya ketika seorang pengawal mendudukan diri disamping Yusha dan seolah akan berbuat sesuatu.

Pria tadi mengoleskan sesuatu ditangannya.

Two of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang