15. alasan di balik semuanya

1K 159 21
                                    

second lead; ft. yoshiho


aku senenggg readers book ini
meningkat lumayan banyak ;_;

buat yang masih jadi siders, jangan sungkan-sungkan buat vote atau tinggalin komen okeh?

biar aku tau siapa-siapa aja yang udah berbaik hati mau baca cerita abal-abalanku ini hehe <3




"apa yang kalian lakukan ...."

"k-kakak?!"

mashiho terkejut setengah mati begitu melihat kehadiran karina di ambang pintu kamar yoshi dengan raut wajah yang sulit didefinisikan.

"mashi, aku mengkhawatirkanmu dari semalam. kau meninggalkan teleponmu, aku bertanya-tanya ke mana kau pergi dalam keadaan sakit seperti itu. aku sudah menelepon teman-teman dekatmu, tapi mereka semua bilang tidak sedang bersamamu. jadi, aku memutuskan untuk mengajak yoshi mencarimu pagi ini, tapi ... tapi kenapa ...."

tuturan panjang lebar dari karina terhenti begitu saja kala emosi sekonyong-konyong membuncah dalam dadanya. nada suara gadis itu bergetar, dan semakin lirih pada akhir kalimatnya.

"karina, beginiㅡ" yoshi beranjak turun dari tempat tidur untuk menghampiri gadis yang masih menyandang status sebagai kekasihnya itu, tetapi karina telah lebih dahulu berlari keluar.

"karina!"

brak!

pintu apartemen yoshi terbanting dengan keras. yoshi segera mengambil jaketnya untuk menyusul karina, berbeda dengan mashiho yang masih mematung di tempatnya.

"aku harus mengejarnya, mashi," ucap yoshi ketika mashiho menahan lengannya.

"tidak bisakah aku saja yang menjelaskannya nanti?" tanya mashiho parau.

"tidak, aku takut dia akan melakukan hal itu lagi."

dahi mashiho mengerut mendengar kalimat yoshi yang janggal. "apa maksudmu?"

"ada sesuatu hal yang belum kau ketahui tentang kakakmu, mashi."

mashiho semakin tidak mengerti. kedua netranya menatap dengan penuh tanya, menuntut yoshi untuk menjelaskan lebih lanjut maksud dari perkataannya barusan.


"kakakmu ... tidak sekuat yang kau bayangkan. mentalnya tidak stabil ...," ucap yoshi lirih.

kalimat terakhir yang yoshi ucapkan membuat dada mashiho seolah dihantam benda keras.

"a-apa? apa yang kau bicarakan? aku ... aku tidak mengerti."

yoshi memegang kedua lengan mashiho ketika suara pemuda mungil itu mulai bergetar dan cairan bening kini menggenangi pelupuk matanya.

"aku akan menjelaskannya lebih lanjut nanti. kau tunggu di sini, aku akan mengejar kakakmu dulu."


























yoshi berlari seperti orang kesetanan. berulang kali ia menelepon karina, tetapi sebanyak itu pula suara operator selalu menyambutnya.

napasnya memburu, rasa cemas melandanya. yoshi tidak ingin semuanya terulang kembali.

pertemuan pertamanya dengan karina bukanlah sebuah pertemuan klasik ataupun pertemuan bahagia seperti kisah-kisah cinta di drama korea.

second lead; yoshiho [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang