"enghn."lenguh tea ketika matanya terbuka dan menyesuaikan penglihatannya
" omaygat te lo ga papa kan? Ada yang bocor ga? " tanya wulan heboh ketika melihat tea yang sudah sadar dari pingsanya tapi sang empunya membalas dengan gelengan
"otak lo noh yang bocor. "
" lagian lo pingsan kaya mau simulasi mati aja." ujar sisil yang sendari tadi menunggu tea sadar
" hehe tadi tu gua udah bangun ya karna gua ngantuk ya gua tidur lagi dah lumayan kan." ujar tea di iringi cengiran tak berdosanya membuat mereka menggeram kesal
" astaga te kita udah nungguin lo selama 3 jam dan lo malah asik asikan tidur emang temen luknut lo ya." kesal sisil mengingat betapa lamanya ia menunggu tea sadar
" heh ogeb harusnya lo pada bersyukur udah jagain gua." ujar tea membuat mereka mengerutkan keningnya
" maksudnya?" tanya karin yang sendari tadi diam
" cek lo pada lupa apa gimana hah kan sekarang tu ada ulangan dadakan ogeb." ujar tea membuat mereka langsung berbinar
"oh iya gua lupa." ujar karin sbil menepuk jidatnya
" te lo beneran gak ada yang sakit gitu di tubuh lo?"tanya karin memasikan kembali keadaan tea
" perut gua ." jawab tea sambil pura pura meringis kesakitan
" kenapa perut lo? Keram apa bayinya lagi nendang nendang ?" tanya sisil ngawur
" perut gua laper cok." ujar tea membuat wulan langsung mengusap wajah tea dengan kasar membuat sang empunya mendelik ta terima
" anj*ng tangan lo bau ogeb." ujar tea sambil mengusap wajahnya kembali dengan selimbut
"dih tangan gua wangi gini kaya bunga kasturi juga lo katain bau." kata wulan ta terima sambil mengendus bau tangannya
"bau bangkai yang ada kali." cibir sisil
" udah deh jangan pada berisik lo pada mau ikut ga?" tanya tea yang akan memulai siasat lucnutnya" ke mana?" tanya balik karin
" kita bolos terus makan di luar gimana ." ajak tea membuat mereka menghela nafasnya masing masing
" allahu te masa iya lo mau bolos lagi ya kalau lo mau makan ya di kantin aja jangan bolos juga kali." kata karin membuat tea mendengus sebal dengan jawaban temannya ini
" ogah benget gua ke kantin yang ada gua malah ketemu ama si rakaanjing." ujar tea mengingat kejadian tadi pun ia langsung kesal sendiri
" astagfirullah te istigfar deh lo"
" beneran lo pada ga mau ikut." tanya tea sekali lagi yang malah di balas gelengan oleh mereka
" yaudah." kata tea sambil melengos pergi keluar
Tapi sebelum ia menjalankan siasatnya ia pergi ke toilet terlebih dahulu
" ah leganya." ujar tea ketika keluar dari toilet sambil merapikan kembali pakainnya
" terus gua bolos ama siapa ya?" monolog tea sambil memikirkan siapa yang pas untuk di ajak bolos bareng
" ah mending gua aja kak regan aja." kata tea sambil berlari untuk mengahmpiri kelas regan dkk
Setibanya tea di depan kelas regan yang bertempatan di lantai tiga ia bisa mendengar suara ricuh dari kelas tersebut pertanda kalau sedang tidak ada guru
Tea pun dengan keberanian 45 ia membuka pintu kelas tesebut dan terlihatlah kelas yang sedang berantakan dengan murud murid yang sibuk dengan kegiatannya masing masing
KAMU SEDANG MEMBACA
loss of antagonis
Teen FictionAletea marquis elizabet seorang gadis cantik dan bergelimbang harta tapi semua itu tidak ada artinya untuk tea . yang tea ingin adalah perhatian dari keluarga serta abang abangnya hingga ia berubah menjadi gadis nakal, arogan, bully dan tanpa bela...