Setelah sekitaran 10 menit untuk berganti pakai tea ahirnya masuk kembali ke lapangan basket
Tapi ia terkejut melihat banyak murid murid yang sudah siap untuk menonton pertandingan
Kedatangan tea cukup membuat mereka semakin heboh apa lagi kaum adam yang melihat penampilan tea saat ini dengan kaos basket yang memeperlihatkan lengan putihnya serta celana basket yang tertutupi oleh kaos yang di gunakan tea
" omaygat te lo beneran mau tanding sama rafa." ujar sisil heboh tapi tersirat nada hawatir
"rafa?" tanya balik tea dengan alis yang mengkerut
"iya itu rafa orang yang mau tanding sama lo." jelas sisil
" tunggu tunggu jangan bilang lo ta tau nama cowok yang mau tanding sama lo ?" tuding karin yang di balas gelengan oleh tea membuat mereka langsung menepuk jidatnya sendiri
Pantas saja tea langsung menyetujui pertandingan ini orang ga tau siapa nama nya juga fikir tea
" aduh gusti te mending lo batalin aja deh gua takutnya lo malah kalah." ujar wulan membuat tea langsung melotot tak terima
" hooh apa lagi yang mau tanding sama lo itu kapten basket." sahut karin menyetujui ucapan sahabatnya
" udah deh lo pada mending diem aja liatin gua yang mau tanding sesekali sorakin nama gua." ujar tea sambil mengambiljepit rambut yang ada di tangan karin
Setelah pulangnya tea dari tempat karin dkk ia langsung menghampiri rafa yang berdiri di tengah lapang menunggu dirinya
" sorry lama ya nunggunya." ujar tea
" ga masalah.... Jadi lo siap kan ." kata rafa dengan alis yang terangkat satu
"bentar gua ikat rambut dulu ga elit dong kalo gua kalah cuma gara gara rambut." ujar tea membuat rafa terkekeh pelan melihat tingkah tea yang menurutnya bar bar
Perlahan tangan lentik tea mulai menggulung rambut sebahunya dengan asal lalu menempelkan jepit rambut ke atas gulungan rambut yang tea buat tadi karena rambut tea yang hanya sebahu hingga mengakibatkan banyak anak rambut yang berjatuhan
Kegiatan tea saat ini malah membuat para kaum adam dan hawa saling berteriak histers melihat bagai mana penampilan tea yang menurut mereka errrrr seksi
Dengan kulit putih susu tanpa lecet sedikit pun di tambah leher jengjang yang membuat para kaum adam meneguk ludahnya sendiri
Begitu juga dengan rafa yang sendari tadi memperhatikan kegiatan tea ia akui kalau gadis di depannya ini sangat cantik pantas saja jika gelar primadona melekat pada dirinya
" nah kalau gini kan gua siap." ujar tea
"siap apa? Siap kalah." ujar rafa sambil bersrmik
" oh tentu tidak mau ." ujar tea sambil mengode sang wasit agar segera di mulai
Sang wasit yang di ketahui namanya bernama wili anak kelas 12 ips yang memeng sudah di tugaskan oleh guru olahraga jika ada pertandingan maka yang akan menjadi wasit adalah wili
Pertandingan di mulain dengan wasit yang meniup peluit dan melemparkan bola basket di tengah mereka
Dengan gesit rafa langsung mengambil bola tersebut dan mulai mendrible bola dengan berlari menghampiri ring untuk mencetak skor dengan cepat rafa langsung menyuting bola ke dalam ring
Para murid perempuan langsung bertepuk tangan heboh sambio meneriaki nama rafa
Rafa sejenak melihat ke arah tea yang sedang berdiri tapi dengan wajah santai pandangan mereka bertemu membuat rafa langsung tersenyum remeh
KAMU SEDANG MEMBACA
loss of antagonis
Teen FictionAletea marquis elizabet seorang gadis cantik dan bergelimbang harta tapi semua itu tidak ada artinya untuk tea . yang tea ingin adalah perhatian dari keluarga serta abang abangnya hingga ia berubah menjadi gadis nakal, arogan, bully dan tanpa bela...