Pantai, Cola, Susu Stroberi dan Aku yang selama ini dia cari

13 2 0
                                    

"lo intel ya" tanyanya sasmbil berbisik

"anj*ng intel dari mananya" jawabku kaget

"oh bukan, soalnya lo bersih banget, rambut lo pendek, perawakan lo tinggi besar, kaya polwan" jelasnya sambil memakai bahasa tangan

"yaelah, rambut lo juga pendek" balasku

"iya tapi kan ga item kaya punya lo" jawabnya sambil mengelus rambutnya sendiri

"gue dulu kerja jadi Pramuniaga minimarket Na" jawabku sambil menyeritakan kejadian saat aku bertemu Ibra saat pulang kerja.

tiba-tiba....

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Setelah percakapan selesai, tiba-tiba Rana melihat jam tangannya

"eh waktunya checking nih, mau ikut?" tawarnya sembari mematikan puntung rokok yang dihisapnya tadi

"besok aja, Isha gue pinjem dulu" sahut Ibrahim dari luar ruangan menuju dapur, sambil menarik tanganku keluar dapur

"apasi ib?" tanyaku kebingungan

"jalan-jalan yuk, gue lagi libur hari ini" jawabnya sambil terus memegang tanganku menuju mobil Mercedes-Benz E-Class warna putih yang ada di parkiran

"kemana deh?" tanyaku masih kepo

"ke pantai, mau nggak?" jawabnya sambil tersenyum lebar

aku hanya diam dan mengikutinya masuk mobil, kemudian kita melakukan perjalanan menuju pantai.

"lo udah lama ga main kan sa?" tanya Ibra sambil tersenyum padaku

"sok tau lo" jawabku ketus sambil tersenyum

"sekarang lo gimana sa? pacar lo anak mana, masih sama Vanda?" tanyanya

"anj*ng Vanda tuh cinta monyet gue kali Ib" jawabku sambil tertawa

"yakan siapa tau, soalnya kan ada tuh cinta SMA yang setia banget, berarti udah ga sama Vanda ya lo?" tanyanya memastikan

"enggak  Ib, eh udah lama tau pokoknya SMA kelar, hubungan gue juga kelar sama Vanda" jawabku

"kenapa kelar?" tanyanya

"diselingkuhin gue anj*ng" jawabku sambil tertawa

"udah moveon?" tanyanya lagi

"udah, ngapain  juga mau gamon, udah 3 tahun juga" jelasku

"oh bagus deh kalo gitu" sahutnya

"kalo lo gimana, sama Dhea?" tanyaku balik

"lah gue kan udah dari SMA akhir putus sama Dhea, yang gara-gara Dhea ketahuan jalan sama Tristan ketua OSIS" balasnya

"oh yang lo masuk BK gara-gara berantem itu ya?" tambahku

"iya, hampir aja gue mau dikeluarin dari sekolah gara-gara itu"

"lah separah itu emang?" tanyaku

"yakan dulu gue anak bandel, Tristan kan anak unggulan, ketua OSIS, pinter, anak ketua Yayasan, tapi nih ya misal Tristan ga maafin gue sama temen-temen gue dulu, asli gue bisa gapunya ijazah SMA sih sa sekarang, cuman emang pada masa itu, gue sempet ngancem Tristan sih hahaha, gue bilang, liat lo ya didalem sekolah lo masih slamet, diluar sekolah bisa aja besoknya tinggal nama, gue gak takut sama siapapun" jelas Ibra seru

"ih terus lo sekarang nyesel gak?" tanyaku

"kalo diinget-inget iya sih hahaha, kayak c*k gue tolol banget, ngrebutin Dhea, yang udah jelas gabakalan milih gue, tapi denger denger mereka sekarang kuliah di FK yang sama sih" jelasnya

Game On The WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang