Episode 3

61 5 0
                                    

Pov : jihan

" Watanabe Haruto,," entah mengapa giliran nama yang disebutkan oleh wali kelasku tadi tak ada yg menanggapi, padahal ini hari pertama masuk sekolah kok bisa-bisanya ada yg tidak hadir, ungkapku dalam hati. Wali kelas ku terlihat baik,dia bertanya banyak hal kepada kami untuk lebih mengenal kami. entah mungkin saking baiknya beliau ketika ada yg tidak masuk di hari pertama ini dia langsung menanggapinya dengan senyum biasa, seperti langsung faham alasan mengapa anak ini tidak masuk sekolah,tak menunggu waktu lama wali kelas ku langsung menyebutkan absen selanjutnya.

"Bang Yedam,,"

Tak menunggu waktu lama murid yang memiliki suara yang merdu itu langsung menjawab sambil mengangkat tangannya.

" Hadir pak,,"

" Wahh kau ini anak yang mendapatkan nilai tertinggi pas ujian masuk ya?" Ucap wali kelas dengan sangat bangga mendengar salah satu anak didiknya merupakan anak terpintar 1 angkatan kami. Hanya dengan anggukan kecil dan senyum manisnya ia menjawab jawaban dari wali kelas kami, semakin membuat hati wali kelas kami makin senang .

" Tepuk tangan dlu dong buat bang Yedam ini , yang sudah meraih nilai tertinggi dan berada dikelas ini" ucap wali kelas sambil menepuk tangannya. Tanpa membutuhkan waktu lama seluruh siswa siswi dikelas kami menepuk tangan untuk bang Yedam, tentu saja akupun turut memberi tepuk tangan atas kehebatannya meraih nilai tertinggi disekolah kami.

" Orangtua kamu kerja dimana Yedam?" Tanya lanjut wali kelas.

" Ayah saya bekerja disalah satu agensi yang cukup terkenal sebagai direktur dari perusahaan tersebut, lalu ibu saya bekerja sebagai aktris disalah satu agensi terbesar juga, tapi mohon maaf pak saya tidak bisa menyebutkannya" ucap bang Yedam dengan lembut dan rendah hati sambil merapatkan tangannya tanda memohon maaf kepada wali kelas.

" Wah benar - benar keberuntungan yang sangat besar, iya tidak apa-apa saya faham kok maksud kamu, nih kalian harus mencontoh bang Yedam ini, meskipun dia anak orang yang berada tapi dia bisa mendapatkan nilai tertinggi di angkatan ini loh " ungkap wali kelas ku sambil menceramahi kami.

Sekarang adalah hal yang ditunggu-tunggu akhirnya namaku akan disebut saking deg2gan nya tangan ku rasanya bergetar karna penasaran akan ditanya apa saja oleh wali kelas ku.

" Selanjutnya Han Ji Hyo,,"
Dengan semangat aku langsung mengangkat tanganku dan menjawab

" Hadir pak ,,"

" Nah Han Ji Hyo, coba bapak liat,, wah kamu juga sebagai murid peringkat 3 yg mendapatkan nilai tertinggi diangkatan ini?"

Tanya wali kelas ku dengan rasa bangganya seperti saat mengungkapkan murid yang mendapat peringkat 1 tadi.

" Betul pak ,," jawabku dengan nada yang sopan supaya tidak terlihat seperti orang sombong.

" Wah sepertinya kelas ini penuh dengan 'Treasure' ya, saya jadi sangat beruntung menjadi wali kelas di kelas ini ". Ungkap wali kelas ku dengan wajah yang terlihat sangat senang.

" Lalu apa pekerjaan ayah kamu nih Han Ji Hyo? " Tanya wali kelasku dengan wajah penasaran.

" Ayah saya bekerja menjaga kedai makanan milik keluarga kami sendiri pak, lalu untuk ibu saya, beliau sudah,,," belum aku menyelesaikan perkataanku tiba - tiba wali kelas ku memotong apa yang ingin aku sampaikan seakan berfikir bahwa dia tau apa yang akan aku sampaikan.

" Oke kalau gitu absen selanjutnya,," ungkapnya, sesaat wajah bangga wali kelasku berubah menjadi wajah yang penuh dengan kekecewaan, tak hanya itu seluruh kelas seakan melirik kepada diriku dengan tatapan yang sama seperti wali kelasku.
Entah mengapa secara tidak sadar aku menundukkan wajahku seakan malu karna telah melakukan dosa besar disini,,
.
Pov : jeongwoo

Teng ... Teng ... Teng

Suara yang sangat ku tunggu - tunggu, entah rasanya lama sekali berada dikelas tanpa dia,,, ya betul dia adalah 'jihan' baru pertama kali ini aku berbeda kelas dengan dia rasanya seperti sudah sekian lama aku berpisah kelas dengannya.

Ting!.

Panjang umur nih anak, ucapku sambil tersenyum.

Tanpa menunggu lama aku langsung berangkat makan siang dengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa menunggu lama aku langsung berangkat makan siang dengannya.
Ternyata tak perlu di datangi dia sudah ada didepan kelasku sambil menenteng bekal yang kami bawa buatan ibuku.

" Wii gercep banget kesininya, cie gk sabar ya ketemu Ama gw" ungkap ku sambil menggodanya, padahal aku sendiri yang tidak sabar untuk bertemu dengannya.

"Kan lu gk tau kelas gw dimana jadi gw yg nyamperin lu kesini" ungkapnya dengan nada kesal karna digoda olehku. Entah mengapa tapi aku suka melihat dia kesal begitu.

" Yaudah Yo kita makan dikantin" ungkap ku sambil menarik lengannya,,
.
.
.
- TBC
- P : IVG

Bang Yedam ( Treasure)Sebagai ketua kelas dan anak yang paling pintar seangkatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bang Yedam
( Treasure)
Sebagai ketua kelas dan anak yang paling pintar seangkatan




" I' m Going Crazy"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang