" Saya mau keluar pak " mendengar apa yang dikatakan oleh haruto di tengah sepinya kelas sebelum wali kelas mengabsen, membuat seluruh mata para siswa tertuju pada haruto.
" Loh emang kamu kenapa mau keluar? " Tanya wali kelas heran
" Bapak emang gak liat meja saya? Meja saya juga ada sampah loh "
Sontak wali kelas dan seluruh siswa langsung melihat ke arah meja haruto. Dimeja haruto terdapat 1 kaleng cola yang sudah habis diminum olehnya saat istirahat tadi.
" Wah,, be begitu ya saya kira itu minuman kamu yang belom habis" ucap wali kelas dengan terbata - bata karna merasa bahwa dirinya bersalah karna hanya terfokus pada Jihan bukan kepada murid yang lain. Karna tentunya wali kelas tidak berani menegur apalagi memarahi haruto. Karna haruto orangtua haruto sangatlah berpengaruh pada sekolah ini.
" Waduh gimana sih pak, kan bapak tadi juga bilang ke siswi tadi kalo dikelas itu gak boleh bawa makanan atau minuman dikelas supaya gak buang sampah sembarangan dikelas, masa saya bawa Coca cola dikelas gak ditegur sih saya kan jadi iri sama siswi itu"
" I .. iya mm..m" karna merasa dirinya tersudutkan wali kelas pun tidak bisa menjawab apapun yang dikatakan oleh haruto.
" Yaudah kalo gitu saya mengajukan diri keluar ya pak, bareng sama siswi tadi karna saya juga sudah melakukan pelanggaran dikelas" ucap haruto sambil pergi meninggalkan kelas tanpa menghiraukan murid lain yang memperhatikan dirinya sejak tadi.
Meski begitu karna wali kelas tidak bisa menjawab apapun akhirnya ia langsung mengabsen kelas sambil dahinya terus mengeluarkan keringat dingin sejak tadi.
Diluar kelas,,,
Ketika Haruto keluar ia melihat dari kejauhan lorong kelasnya Jihan terlihat mendekat ke arah dirinya berdiri. Tak butuh waktu lama sampai Jihan berada di depan kelas untuk berdiri diluar sebagai hukuman dirinya karna dia buang sampah sembarangan meski bukan dialah pelakunya.
Ketika sampai didepan kelas, Jihan terkejut karna mendapati haruto yang sedang berdiri didepan kelas seperti orang yang sedang dihukum, karna ia tidak tahu bahwa ada lagi orang yang dikeluarkan dari kelas hari ini selain dirinya. Meski begitu Jihan enggan peduli dan tidak mau tau apa yang sudah terjadi padanya karna dia sudah merasa kesal dengan haruto yang telah membuatnya dikeluarkan dari kelas. Dan dia menjaga jarak dari berdirinya haruto dengan dirinya.
Haruto yang melihat Jihan menjaga jarak dari dirinya langsung mendekati Jihan supaya ia bisa berdiri disebelah Jihan.
" Gimana udah buang sampahnya?"
Jihan tak menjawab pertanyaan haruto dan hanya fokus kepada bukunya yang sudah ia bawa sejak tadi dari kelas supaya ia bisa belajar meskipun ia dihukum diluar kelas.
Haruto yang merasa bahwa apa yang dia katakan tidak akan dijawab dia langsung melanjutkan perkataan apa saja yang ingin dia katakan sejak tadi.
" Yahh, ternyata berdiri diluar kelas pas jam belajar gak buruk juga"
" Jangan terlalu serius deh hidup tuh, kayak orang dewasa tuh hidupnya serius Mulu jadi gak bahagia deh, cuman dihukum berdiri doang mah bukan hukuman anggap aja hiburan ya gak?"
" Eh btw, kok tumben pacar, eh bukan,,cowo lu, eh temen lu kok gak istirahat bareng lu? Biasanya kan kalian istirahat bareng berdua sambil makan siang bareng kayak pasangan baru jadian kemaren"
Meski haruto berbicara panjang lebar kepada Jihan, tetap saja Jihan tidak menjawab satupun perkataan yang dilontarkan kepadanya.
" Ah elah bosen bngt yang diajak ngomong malah belajar terus, emang gak bosen apa belajarrr teruss, belajarr teruss, apa gunanya sih bela,,"
belum selesai haruto berbicara Jihan langsung memotong perkataan haruto karna ia merasa kesal dengan perkataan yang disampaikan haruto kepadanya.
" Buat lu semua ini seru ya?" Ucap Jihan sambil masih matanya terpaku pada buku
" Loh akhirnya keluar juga suaranya kirain bisu gara2 dihukum berdiri" ucap haruto sambil tertawa
" Buat lu semua ini seru ya?" Ucap Jihan sekali lagi karna merasa pertanyaannya tidak didengarkan oleh haruto
" Hah? Seru? Yaa lumayan lah seru gw jadi agak betah disekolah, gak kayak dulu gw jarang masuk sekolah karna gak ada yang seru disekolah"
" Kenapa gak Lo lakuin sendiri aja, kalo semua ini seru? kenapa bawa2 orang lain? Kenapa bawa² gw?"
" Ya gak enaklah namanya seru²an itu rame² bukan sendiri, karna gw baik gw ajak lu buat seru²an"
Jihan merasa kepalanya sangat pusing, bukan karna sakit tapi, karna ia mendengar apa yang dijawab oleh haruto, ia berfikir semakin ia bertanya kepada haruto maka jawaban yang dilontarkan oleh haruto akan semakin membuat kepalanya penat, sehingga ia langsung merapatkan mulutnya dan lanjut membaca bukunya.
Teng,,,, Teng,,,
Tak terasa bunyi bel berbunyi menandakan kelas hari ini berakhir. Meski begitu bagi Jihan hari ini terasa sangat panjang karna harus mendapatkan masalah disekolah untuk pertama kalinya di bangku SMA, tetapi bukan masalah ia dihukum yang ia pikirkan, tapi pemotongan poin yang akan ia dapatkan karna bermasalah dikelas, seketika membuat dirinya teringat dengan wajah ayahnya yang akan kecewa jika mengetahui apa yang sudah ia alami saat ini.
Ketika Jihan hendak masuk kelas tiba - tiba tangan besar menggenggam tangannya menghalangi nya untuk masuk kedalam kelas.
" Eh bentar, gw tau lu pasti kesel kan sama gw? Karna gw masih punya hati, buat ngobatin rasa kesel lu, gimana kalo kita main abis pulang sekolah? Gw traktir deh apapun yang lu mau, gimana mau gak?" Ucap haruto
" Gak usah, liat muka lu aja udah kesel apalagi harus main sama lu" ucap Jihan sambil menghempas tangan haruto dan meninggalkan haruto.
Ketika Jihan masuk ke kelas semua mata tertuju padanya dengan tatapan benci dan juga merasa kasihan kepada Jihan. Melihat hal tersebut Jihan langsung buru-buru menuju tempat duduknya sambil menutupi mukanya dengan buku dan mengemasi barangnya dengan cepat dan langsung meninggalkan kelasnya.
" Haruto,,, lu makan Apasih tadi pagi" ucap junkyu ketika Haruto memasuki kelas.
" Iya buset parah banget si haruto mainnya" sambung hyunsuk
" Yaelah bercanda doang sih, lagian cuman diberdiriin diluar ini bukan dikeluarin dari sekolah" ucap haruto sambil mengambil tasnya.
" Jadi sekarang alesan lu apadah gangguin cewe itu?"
" Entah,, gw cuman ngerasa harus gangguin dia aja"
" Tapi, dipikir - pikir anak yang diganggu haruto anak pinter semua dan akhirnya pada berubah ya gak?"
" Yoi, kenapa lu gak ganggu Yedam aja dia kan juga anak pinter?"
" Yedam itu pinter karna emang dia mau"
" Jadi maksud Lo tuh cewe pinter bukan karna mau dia?"
Harutopun tak menjawab pertanyaan temannya dan langsung pergi meninggalkan teman - temannya dikelas.
*
*
*- TBC
- P : IVG
Don't forget to vote 🌟
KAMU SEDANG MEMBACA
" I' m Going Crazy"
Roman d'amourSebenarnya apa yang paling kita sukai? Apakah kita benar-benar menyukainya? Atau hanya sebatas menjalaninya? Don't plagiat ye,, cape" mikir di plagiatin gk enak tau🙂 Start : 13 juni 2022 End : ??