11

452 39 6
                                    

Sorry for typo

And

Enjoy reading

...

🦁🐢.

Krist berjalan terburu buru menuju ruang music karena janhae menelfonnya, Bagaimanapun juga ia masih Anggota inti dari club tersebut, Masalah Arthit ia sudah menitipkannya kepada Offgun karena rumah yang saat ini ia tempati berdekatan dengan kondo...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Krist berjalan terburu buru menuju ruang music karena janhae menelfonnya, Bagaimanapun juga ia masih Anggota inti dari club tersebut, Masalah Arthit ia sudah menitipkannya kepada Offgun karena rumah yang saat ini ia tempati berdekatan dengan kondonium milik gun. dengan mengatur nafasnya krist memegang knop pintu ruangan club music tersebut, kemudian ia membuka nya secara perlahan setelah pinturuangan tersebut terbuka atensi semua orang disana melihat kearahnya dengan senyuman kecilnya krist memberi wai kepada semua anggota yang sudah berkumpul.

" Ai krist silahkan duduk, kita sedang kedatangan anggota baru " ucap thada  yang merupakan  ketua club tersebut, krist mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan dan melihat seseorang yang asing di clubnya itu " Mungkin itu anggota barunya" batin krist. Seusai pengenalan terhadap anggota baru mereka semua fokus untuk membahas proker kedepannya namun disana krist terlihat kurang bersemangat karena ada hal yang mengganjal dipikirannya hingga sebuah tepukan di bahunya menyadarkannya.

" P' krist apa yang membuatmu murung seperti itu?" Janhae mengintogasi Phi kesayangannya itu

" aku berfikir untuk keluar dari cluub ini ai janhe.." gumam krist.

" Tapi phi..., kau anggota initi di club ini " ujar janhae.

" Aku tau ai janhae..., tapi jika aku tetap mengikuti club ini siapa yang akan mengurus Arthit?, kau tau bukan sekarang aku juga harus membagi waktu untuk berkerja parttime di resto milik pho mu" krist menatap janhae.

" gaji dari berkerja di resto milik pho ku  tidak seberapa phi.., jika kau ikut club ini akan memiliki biaya masukan tambahan untuk kehidupanmu dan arthit " jelas janhae.

setelah berbagi keluh kesahnya  kepada janhae, krist  bergegas untuk segera pulang karena ia tidak ingin terlalu  merepotkan gun untuk merawat arthit, krist keluar dari koridoor fakultasnya dan berjalan menuju halte bus di depan universitasnya, saat dirinya baru mendudukan dirinya dibangku halte sebuah mobil berhenti didepannya, pengemudi mobil itu menurunkan kaca mobilnya.

" swadee khun krist..." ujar pengemudi mobil tersebut.

" swadee khun gawin" jawab krist dengan senyuman manisnya

" pulanglah denganku, tidak ada bus yang melintas di jam sekarang" ujar pengemudi tersebut yang ternyata gawin teman barunya di club music tadi.

Brother With Benefit [END.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang