5

925 70 5
                                    

Sorry for typo
And
.
.
.
Happy reading


Krist kembali menuju rumah lamanya dengan keadaan mata sembab, ia tidak mungkin kembali ke diaman keluarga ruangroj karena setiap ia bertemu dengan singto rasa sakit itu akan bertambah terlebih dengan kondisinya saat ini krist yakin jika singto akan lebih menyakitinya daripada memperdulikannya, karena krist tau singto tidak akan pernah mau bertangggung jawab karena dari awal pemuda tan itu mengatakaan jika krist hanya pemuas nafsunya saja tidak mungkin ia melakukannya atas dasar suka sama suka.

pemuda manis itu membuka pintu rumah minimalisnya tersebut dengan isakan yang masih terdengar jelas  hingga ia merasakan tepukan di bahunya

"krist darimana saja kau, kami menunggumu dari tadi" gumam gun, new yang melihat kondisi temannya itu sangat memperhatinkan mengajaknya segera memasuki rumah itu

sesampainya diruan tamu, krist segera memeluk gun dan new untuk melanjutkan tangisannya

" cep phi... hikss" krist menumpahkan rasa sesak di dadanya kepada kedua temannya tersebut

"alaina kit..., apa singto menyakitimu lagi?" new mengusap punggung krist perlahan menenangkan teman sekaligus adiknya ini

" kit.., katakan pada kami ada apa" gun mengusap air mata krist yang mengalir deras dipipi tembamnya 

dengan tangan yang bergetar hebat krist memberikan tespact yang ia gunakan beserta hasil tes kehamilan kepada kedua orang itu.  gun dan new membaca dengan sesakma hasil pemeriksanan kehamilan itu.

New memeluk krist untuk memberikan semangat kepada sahabat sekaligus adik kecil mereka

" kit tenanglah na..., kami akan selalu berada disampingmu" tukas new

"Chai..., aku minta kau pertahankan kehamilanmu ini " gun mengusap pipi tembam milik krist

"Tapi bagaimana jik mae ku mengetahui hal ini phi pasti dia akan sangat kecewa" jelas krist menundukan.

"Kalo begitu kau  harus meminta pertanggung jawaban dari singto." Titah new

"Mai chai phi...,  lebih baik aku tidak memberitahunya, meskipun dia tau dia tidak akan mau mengakui jika aku sedang mengandung anaknya" jelas krist dengan nada sedih

"Bajingan itu ..." umpat new.

"New berhentilah mengumpati singto eo, aku sudah memberitahu hal ini kepada papi agar dia bisa menasehati singto agar mau bertanggung jawab" jelas gun polos

" gun/p'gun....." krist dan new menatap gemas temannya yang kelewat polos itu.

.
.
.

Krist menatap kedua sahabatnya yang tidur disebelahnnya, ia bersyukur  memiliki sahabat seperti mereka
Meskipun terkadang mereka sering menahan amarahnya karena sifat

Gun yang terlalu polos sekaligus bucin terhadap kekasihnya, semua kegiatan di hidupnya selalu dilaporkan kepada   kekasihnya namanya juga makhluk bucin.

Namun... krist senang karena teman sekaligus phinya mendapatkan kekasih yang sangat memahami dan menyayangi  gun.

Pemuda manis itu tersenyum hambar, ia tidak mungkin bisa mendapatkan cinta kasih sayang dari singto, yang ada ia mendapatkan cacian, makian bahkan pelecehan sexual dari phinya tersebut.

🦁🐢.

Keesokan harinya 3 serangkai itu berjalan disepanjang koridor, bahkan krist melupakan masalahnya semalam akibat lelucon yang dibuat oleh new, hingga akhirnya suara tawa mereka terhenti karena singto menarik tangan krist dari kedua temannya itu

Brother With Benefit [END.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang