Kini tentang ruangan dimana aku bisa bebas,
Dimana tatkala aku tengah sendirian aku akan selalu berpikir untuk membaca buku peradaban dan menulis sesuatu dari hal menarik yang dapat ku ambil.Aku tidak mencantumkan gambar nya, namun bisa bisa kalian bayangkan sendiri yaitu dalam ruangan sempit dengan lampu sorot kuning, serta setumpuk buku notebook yang berjejer rapi diatas meja dan aku duduk beralaskan karpet putih.
Disini biasanya aku duduk sepanjang hari, dan mungkin tidak aku saja yang mempunyai tempat seperti ini.
Seperti yang kukatakan sebelumnya, aku adalah seseorang yang tak pandai berujar terlebih di keramaian.
Oleh sebab itu aku butuh tempat tenang agar kepala ku bisa melakukan yang namanya penyesuaian.Tempat ini juga menjadi bagian dari alasan ku bisa melupakan beberapa orang di masa lalu, sebelumnya aku mempunyai hubungan dengan rentan waktu 3 tahun yang cukup lama dimasa lalu dan berakhir usai.
Dan kalian pasti tau. Pada awalnya, jangankan sekedar melupakan, mengalihkan perhatian dari rasa penasaran saja sangat lah sulit.Namun tenang saja aku telah mengkhianati perasaan ku sendiri selama berbulan-bulan.
Sampai dititik dimana aku ingat semuanya, tentang apa saja yang telah aku lakukan untuk melupakan.
Cukup bersyukur karena aku mengerti rasa sakit mana yang cocok dengan luka mana.
Dan tentu saja kalian juga pasti punya luka di masa lalu. tapi sedikit kuberitahu tentang, "apa saja yang membuat mu tenggelam pada akhirnya akan mengajarimu caranya berenang".Mungkin setelah penghianatan perasaan yang panjang, kini aku dapat mengakuinya.
Ku akui dulu memang benar, terkadang aku merindukan sesuatu dalam kalimat selamat tinggal.
Namun aku dapat tenang sekarang, karena semuanya benar benar hilang.
Dan bisa ku tekankan bahwa kini aku bebas.
Tak lagi aku merasakan remah remah kebahagiaan yang murah.
Dan perasaanku tak lagi terus menerus tersalibkan demi kebahagiaan seseorang, berangsur mati perlahan seperti manusia yang kucintai kemarin.Dan itulah sedikit mengenai tempat ku, tempat dimana aku bisa beristirahat memikirkan yang hilang dan melupakan beberapa hal yang takkan pernah pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Era Naeth.
Poetrysedikit ingin kuceritakan tentang wanita yang tercantum dalam komposisi paling manis, dibalik harumnya repetisi yang telah tertulis.