Hari itu blackvelvet berencana ke chilsungro shopping street.. biasa buibu butuh cuci mata.. belanja sambil cemal cemil sana sini.
Jisoo masih sulking atas kejadian tadi pagi dirinya berhasi jadi sasaran empuk vampir ganas.
Sekarang pundaknya nyutnyutan nyeri dengan bekas gigitan berwarna merah segar di kulit putih mulusnya.. ya Chaeyoung tak main main saat memberi pelajaran pada Jisoo tadi pagi. Hal itu memberi pelajaran agar Jisoo tak main main untuk membuat si chipmunk lucu itu cemburu dengan sengaja.
Dengan rasa nyeri di pundaknya, Jisoo menjadi lebih sensitif dan moody. Saat Lisa tak sengaja menaruh lengannya di bahu Jisoo merangkulnya pun Jisoo meringis lau menginjak kaki Lisa sehingga si bebek berponi itu tak kalah menyedihkannya meringis kesakitan memegangi kakinya.Jennie yang memperhatikan sikap sepupunya itu, berbisik kepada Chaeyoung yang berjalan di sampingnya.
“Lu belum balikan sama Jisoo?”
“Udah kok..” jawab Chaeyoung sambil liat liat sekeliling.
“Terus kenapa tuh anak masih begitu..”
“Ngambek dia.. gue gigit tadi pagi.”
Jennie memandang Chaeyoung dengan tatapan terkejut tak percaya mendengar teman nerdnya ini sangat agresif.. “Girllll... I don’t know you are so wild.. wah.. kayanya bener kata orang make up sex is hot.”
“Ishhhh.. ngaco lu Jen..” sahut Chaeyoung sambil mendorong tubuh mungil Jennie.. keduanya terkekeh geli. “Gue gigit dia karena dia bilang bartender di pantai kemaren cantik.. ga kaya yang elu pikir ya.. pervert..”
“Ah.. pantes sih digigit tapi kalo gue jadi elu bakal gue jahit mulutnya.”
“Astaga Jen kejam bener..”
“Bilang cewe lain cantik di depan pasanganlu itu pantang.. a big no no Chaeng.”
Si posesif Chipmunk ini tak bisa tidak setuju dengan perkataan Jennie jadi dia mengangguk dengan senyuman di bibirnya.
Mereka sampai pada toko yang menjual berbagai kerajinan tangan, karena toko itu cukup luas dan dua lantai mereka berpencar untuk mencari oleh oleh untuk dibawa pulang ke Seoul.
Pada kesempatan ini Chaeyoung mendekati Jisoo. Dengan perlahan Chaeyoung menggengam tangan Jisoo, Jisoo menatapnya tanpa semangat.
“Jangan ngambek..”
“Ya gimana.. sakit tau.. kamu ga mesti gigit sekenceng itu juga..”
“Iya maaf..” ucap Chaeyoung.
Jisoo mengabaikannya dengan memilih gantungan kunci di depannya. Chaeyoung merasa bersalah sbenernya dia ga niat gigit Jisoo sekenceng itu tapi mengingat wajah bartender itu membuatnya naik darah.
Chaeyoung melepas genggaman tangannya lalu memeluk Jisoo dari belakang namun Jisoo masih tidak merespon.
“Sayang.. Maaf aku bikin kamu sakit.. aku emosi tadi.”
Chaeyoung mengecup leher Jisoo sampai ke pundak dengan lembut, ia tak perduli dengan sekelilingnya. Dia melihat bekas gigitannya juga tadi pagi, lalu mengecupnya juga.. sesekali menyapukan lidahnya di area itu, membuat nafas Jisoo menjadi berat.
“Chaeng..”
“Hmm.??” Sahut Chayoung sambil terus mengecup bahu Jisoo.
“Kita nih lagi diluar.. kamu kenapa sih.”
“Aku ga akan berenti sebelum kamu maafin aku.” bisiknya bibirnya makin berani mengecup leher dan menghisap leher Jisoo. Membuat nafas Jisoo agak tercekat lalu dengan cepat ia membalikan badan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unordinary One Night Stand - ON HOLD
FanfictionKisah perjalanan cinta dua insan yang berawal dari sebuah pertemuan one night stand yang tidak biasa. *Jitop supremacy G!P *Botsé *🌈🔞 #3 Indonesian 27/05/22 #1 Indonesian 29/05/22 #1 Chaesoo 17/06/22