pagi yang cukup cerah untuk memulai segala aktivitas, tak terkecuali para pekerja istana yang kini telah melakukan pekerjaan nya masing masing..
gerak mereka terhenti kala melihat dikejauhan telah berjalan anggun Ratu Renjun yang akan melewati lorong ini, itu membuat mereka menghentikan aktivitas mereka dan berdiri menghadap Ratu sembari membungkuk hormattak ada yang berani berlaku tidak patuh pada Ratu Renjun yang terkenal dengan kebengisan nya, setiap kata yang keluar dari mulut nya selalu berupa makian dan hinaan.
Renjun meneguk ludah nya kasar kala menyadari bahwa dirinya memang semenakutkan itu bagi banyak orang, dan teriakan gembira dari mereka saat kematian nya adalah sorakan paling menyakitkan yang pernah ia dengar
Renjun menghentikan jalan nya tepat di area para pekerja istana menunduk padanya, itu sukses membuat mereka tercekat
entah apa salah mereka kali ini, yang membuat sang Ratu menghentikan langkah kaki nya
"kalian.... ambillah jatah makan pagi.." dingin Renjun sebelum ia kembali melangkan kaki dan di ikuti 9 dayang di belakangnya
Renjun pun tak tahu kenapa ia harus mengatakan kalimat asing itu, apalagi kepada para pekerja istana rendahan seperti mereka
sepeninggal Ratu Renjun yang telah berlalu, para pekerja yang tadi membungkuk saling memandang satu sama lain..
sangat mengejutkan jika yang tadi berucap adalah Ratu Renjun.kembali pada Renjun yang masih berjalan di lorong yang panjang, saat di persimpangan menuju taman Renjun berpaoasan dengan rombongan Lady Jaemin yang sengaja menepi untuk lancarnya langkah Ratu Renjun
namun sebelum itu, Renjun menghentikan langkahnya tepat di depan Jaemin yang kini juga memandangnya disertai senyum samar..
Renjun ingat ini, dulu ia datang pada Jaemin dengan langsung mengatakan banyak kata kata tak pantas untuk selir Raja yang satu ini.. mulai dari 'jalang' sampai 'pencuri suamiku' , Renjun sangat ingat bahwa setelah itu Jaemin akan mengadukan nya pada Jeno dan berakhir Renjun yang di kecam habis habisan oleh sang Raja .
Renjun ikut melengkungkan senyum pada selir pertama Raja Jeno itu
"senang bisa melihat anda telah sadar Yang Mulia.." ucap Jaemin
"terimakasih... itu bukan masalah besar" jawab Renjun
"umm kau punya waktu luang pagi ini?" lanjut Renjun pada Jaemin
Jaemin tampak berpikir sejenak
"tentu.." jawab nya singkat
"mari sarapan bersama" ajak Renjun
"tanpa Raja?" Jaemin mengernyit heran, bukan kah seharusnya mereka sarapan bersama suami mereka?
mendengar itu Renjun terdiam, entah kenapa ketika ia mengingat Jeno.. ingatan tentang akhir hidupnya yang dibunuh terang terangan oleh pria itu membuat Renjun sedikit trauma
KAMU SEDANG MEMBACA
Revived (TERBIT)
Fanfictioni'm not an antagonist 2 #1 Noren 23.06.2022 #1 Noren 23.07.2022 #1 Noren 23.08.2022 #1 Markmin 27.06.2022 Copyright © 2022 EnjeDT