8. Love 사랑

414 37 7
                                    

Begitu banyak hal yang terjadi dalam dua hari. Hyunsuk, Jihoon, Haru, dan Jun memutuskan untuk pergi berlibur. Hanya berempat. Tidak jauh sebenarnya, mereka juga hanya ingin melepas stres sehari atau dua hari.

"Wah, suara ombak dan angin memang menenangkan." Kata Jun begitu sampai di pantai.

Jihoon, Haru, dan Hyunsuk menarik napas, menghirup udara segar. Itu yang mereka butuhkan. Dua hari kebelakang sangat melelahkan.

"Aku lapar." Kata Hyunsuk sambil memegang perutnya.

"Aku juga." Jun menyahut, lalu menatap Haru.

Haru dan Jihoon juga menganggukkan kepala. Mereka berempat lapar. Setalah berbincang mengenai apa yang ingin mereka makan, mereka bergegas mencari tempat makan di sekitaran pantai.

Setelah makan, mereka lanjut bermain air di pantai. Mereka ingin melapas penat dan bermain air adalah sebuah solusi. Mereka bermain layaknya anak-anak yang sedang liburan. Mereka ingin melupakan segala masalah yang mereka hadapi, dan berharap masalah tidak datang lagi. Setidaknya dalam waktu dekat.

.
.
.

Setelah seharian bermain air pantai, mereka pergi ke penginapan mereka. Masuk di kamar masing-masing. Mereka lelah dan sudah saatnya istirahat, hari juga sudah mulai gelap.

Setelah masuk di kamar mereka, Jun dan Haru bergantian mandi. Membersihkan badan dari pasir yang masih melengket di tubuh mereka, lalu berbicara di kasur. Posisinya masih seperti biasa, Haru berbaring pada paha Jun. Tapi kali ini mereka masih sibuk dengan telepon genggam masing-masing. Haru sedang bermain game, sedangkan Jun menonton drama.

Setelah bosan dengan telepon genggamnya, Jun memainkan rambut Haru. Jun menatap wajah bocah yang membuatnya jatuh hati itu. Kalau seperti ini, sisi bocah Haru sangat terlihat.

"Haru..." Ucap Jun sambil mengusap-usap rambut Haru.

"Hmm?" Respon Haru masih fokus pada game-nya.

"Aku belum pernah mengatakan ini, tapi kenapa kau begitu tampan? Maksudku, ini serius, kau terlihat seperti tidak nyata." Kata Jun

Haru tersenyum, fokusnya pada game hilang, sekarang telepon gengamnya dia lempar sembarangan. Lalu dia merubah posisinya menjadi duduk. Kemudian menatap Jun.

"Hei, jangan memancingku dengan membuatku salah tingkah. Jika begini terus, jangan salahkan aku jika tidak bisa berjalan besok pagi!" Kata Haru malu.

"Aku serius. Kau tampan dan kaya, kenapa memilihku? Menurutku banyak yang lebih dariku. Aku bahkan adalah seorang laki-laki. Dan—"

Haru menyelah. "Hei, apa maksudmu?" Haru menggenggam tangan Jun. "Kau dengar apa yang ku katakan pada ayah kemarin? Aku menjadi lebih baik saat bersamamu! Apa aku punya alasan untuk tidak memilihmu? Lalu apa masalahnya dengan laki-laki? Hei, tatap aku! Dengarkan baik-baik. Kau sangat penting untukku. Dan aku tidak akan pernah menyesal memilihmu." Haru mengecup tangan Jun.

Mata Jun berkaca-kaca. Sebenarnya dia agak kepikiran soal ini. Sudah beberapa hari terakhir, bahkan sebelum ayah Haru marah besar. Tapi mendengar kata-kata Haru membuatnya lebih tenang, dan lebih jatuh cinta lagi.

"Aku tidak ingat pernah mengatakan ini atau tidak. Tapi aku mencintaimu." Ucap Jun lau mengecup bibir Haru.

Haru mengatakan hal yang sama, lalu ciuman itu perlahan menjadi lebih intens. Akhirnya setelah beberapa kali gagal, malam itu mereka 'melakukannya'.

.
.
.

Di sisi lain Jihoon dan Hyunsuk masih bingung apa yang harus mereka lakukan. Mereka hanya memesan dua kamar, karena Hyunsuk pikir dia akan tidur dengan Haru atau Jun. Begitu juga dengan Jihoon. Tapi ternyata semua sudah direncakan pasangan sebelah. Mereka tadinya ingin memesan satu kamar lagi, tapi sangat kebetulan kamar di sana penuh, dan sudah tidak memungkinkan untuk mencari tempat lain.

My Private Tutor || Harukyu || Hoonsuk ✔️✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang