12. End? 끝?

381 31 3
                                    

Haru berlari menuju rumah pemakaman. Dia sempat tidak bisa dihubungi tadi, karena dia sedang mengurus masalah dengan wanita gila tadi. Tapi begitu mendapat kabar dia langsung menuju ke sana. Begitu tiba dia langsung mencari Jun.

Jun sedang duduk di samping peti mati neneknya. Matanya sudah sangat sembab, bola matanya nyaris tak terlihat. Dia sedang menerima pelayat yang berkunjung untuk neneknya.

"Paman!" Haru menghampiri ayah Jihoon yang sedang duduk bersama pelayat lainnya meminum soju dan memakan jamuan yang ada.

"Di mana Jun?" Tanyanya khawatir.

Tapi begitu dia ingin menghampiri Jun, dia dihadang oleh Hyunsuk, lagi.

"Hyeong kenapa lagi? Aku akan menjelaskan semuanya. Aku sudah tahu kebenarannya." Ucap Haru.

Hyunsuk menarik tangan Haru, membawanya keluar dari ruangan itu.

"Sudah ku duga. Untung saja aku menahanmu. Berhenti egois! Ini bukan saatnya membersihkan nama baikmu! Jun sedang berduka, yang dia butuhkan adalah dukungan bukan ocehan." Ucap Hyunsuk.

Haru menarik rambutnya sendiri. Bodoh sekali, benar kata Hyunsuk ini bukan waktu yang tepat.

Setelahnya mereka masuk ke ruangan, menemui Jun. Jun sedang tidak ada energi, dia tidak bisa mengusir Haru dari sana. Dan jujur, dia memang sedang membutuhkan Haru.

Mereka kembali menerima pelayat, sampai sudah saatnya nenek Jun di kremasi. Setelah itu mereka langsung pergi ke makam.

.
.
.

Tiga hari sudah berlalu. Jun masih belum menunjukkan tanda-tanda baikan. Saking sedihnya, dia sampai masuk rumah sakit karena tidak bisa makan. Dia juga masih bertanya-tanya mengapa semesta membuatnya melalui semua ini.

Dia tidak pernah protes pada semesta karena mengambil ayah dan ibunya, dia juga berusaha untuk tidak protes karena semesta mengambil kakeknya, dia juga masih tidak protes kenapa semesta selalu ingin memisahkannya dengan Haru. Pertama masalah orang tua dan yang kedua wanita hamil itu. Tapi dia sangat ingin protes, kenapa semesta juga mengambil neneknya? Jun rasanya sudah putus asa.

"Sayang, makan dulu ya?" Haru berusaha menyuapi Jun.

Selama tiga hari ini hanya cairan infus yang masuk ke tubuh Jun. Dia benar-benar tidak mau makan.

"Haru..." panggil Jun.

"Iya? Mau sesuatu? Mau mengganti menu makanan?" Tanya Haru semangat. Ini kata pertama yang keluar sejak tiga hari yang lalu.

"Hyunsuk bilang kau ingin menjelaskan sesuatu mengenai wanita hamil itu. Jelaskan sekarang." Ucap Jun.

"Sebenarnya dia yang ingin mengatakan langsung padamu. Tapi aku rasa belum saatnya, kau harus sembuh dulu." Ucap Haru.

"Panggil dia sekarang." Ucap Jun lemas.

"Tapi kau harus makan dulu ya? Aku berjanji akan memanggilnya setelah kau menghabiskan makananmu." Ucap Haru.

Setelahnya Jun mengangguk. Haru lalu menyuapi Jun makanannya. Kemudian menelepon Ara, wanita itu untuk datang ke rumah sakit untuk menjelaskan semuanya.

.
.
.

Berselang setengah jam menunggu, Ara akhirnya sampai. Begitu melihat Jun dia langsung meminta maaf. Dia menceritakan ulang kejadian hari itu.

Sebenarnya yang menghamili Ara bukanlah Haru. Memang betul mereka sempat melakukan 'itu', hanya saja Haru memakai pengaman.  Haru sebarnya tidak begitu ingat, karena dia setengah mabuk saat itu.

My Private Tutor || Harukyu || Hoonsuk ✔️✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang