tujuh

28 26 18
                                    

_Tentang luka yang tidak berakhir bahagia dan tentang kita yangtidak di izinkan bersama_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_Tentang luka yang tidak berakhir
bahagia dan tentang kita yang
tidak di izinkan bersama_

.
TERMODINAMIKA
.

Setelah hampir 2 jam akhirnya ibu Ilora meninggalkan kelas, tetapi sebelum ibu Ilora beranjak ia berbicara sedikit pada mereka.

"Minggu depan saya akan mengadakan remedial untuk kalian" jelas ibu Ilora pada mereka.

"Siapa-siapa aja buk" celetuk Fitri

"Untuk itu saya belum bisa memberi tahu, maka dari itu saya berharap kalian semua yang ada dikelas ini untuk mempersiapkan dan belajarlah dengan benar. Saya permisi assalamu'alaikum". Ucap ibu Ilora mengakhiri jam

" Waalaikumussalam buk" setelah menjawab salam dan ibu Ilora sudah pergi barulah seluruh murid dikelas ribut bukan maen.

Mereka seperti disiksa saat pelajaran ibu Ilora, mereka tidak diberi kebebasan berpendapat.

"Emang anjir plus sialan ibu itu, kalau aja gue anak kepsek bakalan gue saranin sama bapak gue buat pecat dia dengan alasan tidak menyenangkan" ucap Andi, ia memang bak musuh bebuyutan ibu Ilora dari awal masuk.

"Tapi sayangnya Lo buat anak kepsek ndi"
Jawab malas Jendellyne sambil membereskan buku-buku nya.

" Tapi Jen gue tanya. Siapa coba yang disini gak kesel bin benci sama adeknya Dora itu.
Gak ada Jen, gue pengen aja kita disini dikasih hak buat berpendapat dan diterima pendapatnya. Jangan dia mulu yang maunya ngasih opini tapi gak pernah mau dengerin pendapat orang lain" kata Farhan yang sedari tadi geram melihat tingkah guru yang tidak patut ditiru.

" Nah Farhan aja sependapat sama gue apalagi anak-anak yang lain coba. Pikir aja dulu apa iya materi kita aja belum selesai udah disuruh ngerjain kuis materi lain, kan bego" balas Andi ketika ada yang sependapat dengannya

" Gue juga setuju sih, mana dia tadi ngomong bakalan ada remed dan gak dikasih tau siapa-siapa aja yang kena, udah tau kapasitas otak gue memadai" kata Jendellyne menanggapi lagi obrolan mereka.

"Watak orang beda-beda, gak mesti sama semua. Lagian gurunya juga udah pergi kenapa gak dari tadi coba kalau mau protes begini" seru Arunika yang sedari tadi diam ia mencoba mengakhiri keributan

***

Sambil berjalan menuju kantin mereka mengobrol santai

"Gue pengen beli ceker mercon lagi, enak kayaknya" celetuk Clarissa sambil jalan menuju kantin.

"Bisa yang lain gak sih" tanya Jendellyne yang kesal melihat Clarissa selalu membeli ceker mercon. Ia bukannya tidak membolehkan tapi jika Clarissa dibiarkan memakan itu bisa-bisa besok dan tiga hari kedepan ia tidak akan masuk sekolah.

Perutnya sangatlah sensitif, mulut nya emang doyan tapi setelah makan itu bisa dipastikan ia akan merasakan perut yang serasa dililit.

"Pikirin kesehatan Lo ntar kumat lagi tuh penyakit" tegur Jendellyne, ia memang terlihat sangar tapi amat sangat perhatian pada kedua sahabatnya ini. Ia juga punya cara tersendiri untuk mengungkapkan rasa sayangnya pada mereka.

TERMODINAMIKA  | On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang