.
.
.
***
"Ayah pergi ya, kamu jaga bunda..." Laki-laki paruh baya itu mengusap kepala Taehyung yang saat itu tingginya masih sepinggang orang dewasa.
"Ayahh!! Jangan pergi hiks... Taetae takut.." rengeknya saat sang ayah terus berjalan membawa koper menjauhi rumah mereka. Taehyung menoleh ke belakang mendapati sang ibu yang mengusap air matanya kemudian menatap sang suami yang meninggalkan perkarangan rumah mereka.
Taehyung tidak mengerti, kenapa orang dewasa memutuskan saling menjalin hubungan (menikah) kalau akhirnya mereka akan berpisah?
"Mama...Tae akan berusaha menjadi laki-laki yang baik, Tae akan berusaha untuk mempertahankan sebuah hubungan."
.
"Iya Nar, aku yang salah, aku minta maaf ya..."
"Kamu itu tuli ya? Aku mau putus!"
"Nar...aku minta maaf sekali lagi, aku yang salah...oke?"
"Nggak, kamu itu udah tuli pake bego ya! aku jijik tau nggak, aku. mau. putus, pahamm??"
.
"Aku? Aku Sohyun... Mau pulang bareng? pakaian kamu udah basah semuanya, nanti kamu sakit."
"Kamu belum makan juga? Astaga Tae! makan sekarang,"
"Maaff... aku lupa kasih kabar ke kamu Tae..."
"Mama... Tae jatuh cinta sedalam itu ke Sohyun..."
.
Taehyung perlahan membuka kedua matanya, laki-laki itu menyadari ruangan kerjanya kosong. Mungkin saja Sohyun sudah kembali ke ruangannya untuk kembali bekerja, mengingat sikap Sohyun yang membenci sifat bermalas-malasan.
Taehyung perlahan mendudukkan tubuhnya, menyenderkan punggung ke sofa dan menatap langit-langit kantornya.
"Hufttt..." Taehyung memijat pelipis kepalanya, mungkin efek demamnya belum hilang. Taehyung baru saja beranjak, tiba-tiba pintu ruang kerjanya terbuka membuat hari Taehyung semakin berat.
"Taehyung-ah... mau bergabung? ada pesta nanti--"
"Makasih, tapi aku harus pulang." Balas Taehyung tanpa menatap wajah Cho Nara yang masih tidak mau menyerah.
"Kamu yakin mau pulang? Sohyun-mu itu ikut loh."
Pergerakan tangan Taehyung yang sibuk mencari obat pereda nyeri terhenti saat mendengar kalimat Nara, wanita di hadapannya ini hanya memprovokasinya kan?
"Sampai aku tahu ini bohong, awas saja." Peringat Taehyung segera mengantongi obatnya dan berjalan melalui Nara, namun lengannya ditahan oleh Cho Nara. Wanita itu menahan senyumannya saat menyadari Taehyung sedang menahan emosinya.
"Aku dengar, para karyawan mengadakan acara ini setiap enam bulan sekali. Kamu tidak tahu ya? Kali ini Sohyun memutuskan untuk ikut, sama laki-laki itu kan?" Pancing Nara sekali lagi membuat Taehyung dengan cepat menempis tangan Nara.
Nara mendengus sebal saat melihat kepergian Taehyung, dulu laki-laki itu selalu mengalah padanya. Taehyung benar-benar sudah berubah, ia membenci Sohyun. Semua perhatian Taehyung seharusnya menjadi miliknya, namun Sohyun merebut semua itu.
.
Taehyung mengernyit saat mendapati puluhan karyawan berpesta di sebuah ruang karaoke, maniknya mengedar berusaha mencari keberadaan Sohyun kekasihnya. Lampu temaram dan banyaknya karyawan yang sudah mabuk membuat Taehyung kewalahan, terlebih suara yang cukup berisik membuat kepala Taehyung semakin pening.
Mari kita selesaikan sebelum demam Taehyung kembali meningkat.
Taehyung mengedarkan pandangannya ke sudut ruangan mendapati Sohyun sedang berbicara dengan Hanyeol di sudut ruangan.
"Aishh kenapa juga mereka disana--" Taehyung berjalan menghampiri namun segera ditahan oleh Nara."Lepas,," Desak Taehyung berusaha menahan amarahnya saat Nara justru mengeratkan pegangannya.
"Taehyung-ah, aku ingin jujur padamu...aku ingin kita kembali bersama. Aku tahu ini semua terkesan mendadak, tapi aku mohonnn... kamu mau kan?"
Taehyung menaikkan sebelah alisnya, menatap kearah Sohyun yang masih berbicara dengan Hanyeol. Taehyung segera melepaskan paksa lengan Nara hingga wanita itu terhuyung dan terjerembab jatuh.
Brukhhh
"Taeee!!"
Taehyung tidak peduli, ia berusaha berjalan kearah Sohyun yang masih tidak menyadari keberadaannya.
Sohyun bahkan tertawa, entah apa yang mereka bicara. Memikirkannya saja sudah membuat Taehyung kesal sendiri, suara musik juga terlalu keras membuat kepala Taehyung semakin pening.
Taehyung menghentikan langkahnya saat melihat keberadaan Sohyun yang tinggal beberapa langkah lagi dari posisinya saat ini. Ia teringat pertama kali ia menegur Sohyun yang tengah berbicara dengan orang lain, kekasihnya itu marah besar karna tingkahnya yang kekanakan.
Yah salah Taehyung juga yang terlanjur emosi hingga memukuli laki-laki yang ternyata calon kliennya itu.
Taehyung berusaha menunggu, namun entah harus menunggu sampai kapan ditambah dengan lengan yang kembali bergelanyut di lengannya membuat Taehyung semakin mengerang. Taehyung melepasnya lemah, suhu tubuhnya semakin menaik ditambah suhu saat ini terus menurun.
Tubuhnya perlahan oleng hingga pandangannya memburam.
Brukhhhh!!
"Astagaaa!!"
"Pak Kim?---"
Musik mendadak berhenti, suara menjadi hening membuat Sohyun mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Berjalan mendekati lingkaran dan mendapati Nara sedang menepuk-nepuk pipi Taehyung, melihatnya Sohyun panik berlari kearah Taehyung.
"Minggir."
Mendorong Nara yang sedari tadi menyentuh kekasihnya, Sohyun memangku kepala Taehyung lalu menempelkan tangannya ke dahi Tae.
"Panggil ambulance, sekarang!" Pekik Sohyun panik, mengabaikan tatapan heran dan tidak percaya dari karyawan lainnya terutama Hanyeol yang mematung.
"Kalian tidak paham juga?" mendadak suasana menjadi menyeramkan terlebih mendapati raut panik dari Kim Sohyun.
Mereka tidak mengerti, seberapa dekat keduanya hingga Sohyun nampak panik seperti ini. Bahkan mereka sadar saat Sohyun mendorong Nara agar tidak dekat-dekat dengan atasan mereka--Kim Taehyung.
Tepat setelah mobil ambulance mengangkut Kim Taehyung dan Sohyun, suasana menjadi kembali heboh.
"Kalian lihat tadi?? aku sudah pernah bilang kan aku tidak sengaja melihat nona Sohyun keluar dari mobil tuan Kim??"
"Ku pikir itu hanya kebaikan kecil dari tuan Kim..."
"Memangnya kamu pernah melihat tuan Kim berbaik hati pada orang lain?"
Hanyeol hanya bisa duduk diam di kursi menatap botol-botol alkohol di depannya, ternyata begini rasanya patah hati. Bahkan sebelum ia berjuang untuk mendapatkan Sohyun, haruskah ia merebut Sohyun? sepertinya itu tidak pantas.
"Pantas saja si Kim itu dendam padaku." lirih Hanyeol sambil mengedarkan pandangannya, maniknya mendapati Nara yang menangis tiba-tiba mengambil tas dan sepatunya kemudian berlalu begitu saja entah kemana.
"Sayang sekali harus kalah sebelum berperang," cibir Hanyeol sambil menghabiskan beberapa botol malam ini sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENCHANTED 🔞🔞
FanfictionAkan kuajak kalian masuk ke dalam kisah Taehyung yang menyukai apapun yang Sohyun lakukan, wanita yang telah resmi menjadi tunangannya. Taehyung ingin meminangnya, menjadikan miliknya seutuhnya namun Sohyun justru tidak ingin ada yang mengetahui hub...