***
"gimana nya? Masih sakit perut lo?" tanya olif yg kini tengah berada diruang tamu rumah vanya
Sesuai yg telah disepakati tadi olif, vano, gilang dan dito akan menjenguk vanya setelah pulang sekolah dan benar saja vano tetap ingin ikut walau olif sudah menahannya karna setau olif vanya paling tidak ingin jika terlalu banyak yg melihatnya apabila sedang sakit
"udah lumayan dari pada tadi pagi" jawab vanya
"trus lo besok udah bisa sekolah kan?" tanya olif lagi, memastikan.
"heh belut sawah lo jangan maksa maksa lah kalau vanya belum kuat sekolah jangan diajakin dulu" sewot dito "udah nya sembuhin dulu badan lo baru sekolah lagi" sahut gilang
"yeee gw kan cuma mastiin, sepi tau nya ga ada lo" celetuk olif yg dibalas kekehan kecil oleh vanya "insyaallah kalau besok kuat gw pasti sekolah kok" jawab vanya membuat olif sedikit tersenyum
Olif melirik vano yg daritadi hanya duduk diam tanpa suara "heh perasaan lo yg daritadi ngotot pen ikut, kenapa sekarang malah diem? Nanyain kabar orangnya kek apa kek ini mingkem mulu" kesal olif
"tau tuh padahal situnya yg daritadi pengen banget kesini eh malah diem bae" sahut dito melirik vano mengejek
"nanyain apa? Kabar dia? Kan udah lo tanyain tadi, jadi nanya apa lagi?" tanya vano membuat olif geram
"ya tanyain apa kek gitu yg lain mana dateng ga bawa apa apa untung bukan lo yg jadi santapan kita sekarang, ini masih baik ya anya ngasih kita makan sama minum kalau ngga bisa lo yg dimasak buat hidangannya" celoteh olif dengan tatapan garang
Vano hanya mengangkat bahu acuh tak memikirkan perkataan olif sedangkan dito dan gilang bergeridik ngeri mendengar penuturan olif yg menurut mereka cukup menyeramkan apabila benar terjadi "itu beneran lif, vanya masak manusia gitu?" tanya dito was was
"iya mau lo?" gertak olif
Vanya memukul lengan olif pelan melihat wajah dito yg sulit dipahami "ngga dit jangan didengerin yakali gw begitu masih punya otak gw" sahut vanya
"gw kirain beneran" ucap dito lega
Selama 1 jam lamanya mereka berada dirumah vanya dan selama itu pula lah vano hanya diam tanpa suara sedangkan kedua temannya asik berbincang dengan vanya dan olif
Setelah merasa sudah terlalu lama dirumah vanya olif dito dan gilang serta vano memilih untuk pamit pulang
Olif menerima pemberian helm dari dito karna ditolah yg akan mengantarkannya pulang "dit temen lo yg itu besok besok ga usah diajakin ya, bikin naik darah dah asli" sahut olif masih memegang helmnya
"iye maap lagian lo juga tau sendiri dia orangnya kek mana, maklumi aja lah" balas dito berusaha membela vano
Olif menatap vano tajam "gw udah maklum ya daritadi tapi dia bikin emosi, bayangin deh dia yg mohon mohon mau kesini trus pas disini cuma numpang nafas, ngabisin o2 aja tau ga" kesal olif
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kita "ZEVANO" [END]
Historical Fiction⚠️Update dari Zevanya Dan Dunianya menjadi Tentang Kita "ZEVANO" ⚠️ Akankah dewasa itu menyenangkan? Jangan terlalu berharap pada sebuah ekspektasi, kisah yang kita bayangkan kadang tak akan sama seperti kenyataan Kisah seorang gadis yang terlahir d...