**49

1.8K 229 34
                                    



































***

Hari ini adalah hari yang ditunggu - tunggu oleh Vanya dan teman - temannya, dimana hari ini adalah hari pengumuman kelulusan mereka semua, setelah 3 tahun berjuang dan berakhir diujian beberapa waktu lalu hari ini adalag hari yang mereka tunggu

Saat mengetahui bahwa nama - nama murid yang lulus sudah ada dimading sekolahnya, Vanya dan Olif langsung saja berlari menuju mading yang ada disekolahnya itu

Vanya dan Olif langsung menyeruak masuk kedalam kerumunan untuk melihat daftar nama yang ada disana dengan tidak sabaran, setelah melihat namanya dan nama olif disana Vanya dan Olif langsung berpelukan melepaskan rasa bahagianya, namun kalimat yang keluar dari salah seorang siswa membuat ekspresi Vanya berubah 180°

"widiih anak manjanya ayah bisa lulus juga ternyata walau ga punya ayah wkwk" ledek seorang siswa laki - laki yang berdiri dibelakang Vanya

Vanya dan Olif yang mendengar itu sontak melirik kesumber suara "maksud lo apa ha? Mulut lo dijaga dong" gertak Olif

"apa? Memang bener kan gw? Kalau temen lo ini ga punya ayah dan ga bisa apa apa kalau ga sama ayah" ejek siswa itu menunjuk kearah Vanya

"kalau memang gw ga punya ayah urusannya sama lo apa? Nyangkut nafas lo karna itu? Ga kan?" sela Vanya menahan air matanya

"cih, kalau mau nangis mah nangis aja anak manja kan memang gitu, ga usah ditahan tu air mata anak manjanya ayah" ledeknya diakhiri dengan tawa ringan diakhir kalimatnya

Olif yang hendak menonjok siswa laki - laki tersebut terhenti karna Vanya sudah bergerak pergi dari sana dengan menundukkan kepalanya "awas aja lo dibikin nyesel lo ntar" ujar Olif lalu pergi menyusul Vanya meninggalkan siswa tersebut






---

"Van lo ga mau liat mading?" tanya Jason pada Vano yang tengah asik memainkan game diponselnya

Vano melirik Jason sejenak lalu kembali fokus pada game ditangannya "udah pasti lulus gw" balas Vano tanpa memperdulikan usulan Jason

Hening, tak terdengar suara apapun lagi kecuali angin yang terus berhembus menyapu mereka semua yang berada di rooftop tersebut hingga kedatangan Rion dengan nafas terengah - engah memasuki rooftop

Semua mata terlihat bingung dengan keadaan Rion "nape lo yon? kaya lagi dikejar setan ae" tanya Azka heran

Rion mencoba menetralkan nafasnya "tenang yon tarik nafas..." usul Azka, Rion yang mendengar itu menuruti usulan Azka namun Azka tak melanjutkan kalimatnya "heh ngapa kaya orang bengek gitu, buang napas lo ege" teriak Azka saat melihat Rion tak kunjung menghela nafasnya

Rion menghela nafas lega "ya abisnya lo ga nyuruh gw buat buang nafas" ujar Rion

Fahry dan Dito menatap Rion datar "gelap dan tolol-!" ucapnya bersamaan

"lagian lo kenapa sih sesek napas kaya orang asma begitu, kena penyakit lo?" tanya Jason penasaran

Rion menepuk jidatnya karna lupa menyampaikan tujuan utamanya "itu si Vanya nangis dikelas" jawab Rion sontak Vano langsung  berdiri dari duduknya

"wiih selow kawan seloww, dengerin dulu penyebabnya siapa tau cuma kelilipan" ujar Jason menenangkan "apaan, cewe gw ga bakal nangis kalau cuma kelilipan" geram Vano langsung beranjaka pergi yang disusul oleh Jason dan Dito

"PELAKUNYA IPA 4 VAN" teriak Rion yang mendapat jitakan pelan dari Fahry "ngapa dikasi tau gembel bisa runyam ini, ayo-!" ajak Fahry pada kedua temannya menyusul Vano

Tentang Kita "ZEVANO" [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang