**32

2.4K 335 77
                                    

Hayiiee......














Gimana malmingnya? Masih sendiri? Ahahahahaha sama :)




























































Apa?












































Follow and Vote dulu atuh











































Selamat membaca-!!











***



"ALVANO LO HARUS BALIK SAMA VANYA-!" teriak seorang gadis yg tengah menatap vano dengan emosi marah dan tangan menyilang didadanya bukannya takut vanp hanya diam tak menggubris

"pake abang heh lo masih bocah juga" tegur fahry "ssttt kau kecebong diam-!" sela vani mengarahkan jari telunjuknya pada fahry

"kecebong-!?" sewot fahry tak terima

"baaang ayolah lo boleh goblok dalam hal apapun tapi jangan hal ini" ucap vani menghampiri vano dan duduk dikursi samping vano

"jadi menurut lo gw goblok gitu?" ujar vano yg diangguki cepat oleh vani "heh bocil seenak jidatnya lo bilang gw goblok gw ga kasi ya lo uang jajan ntar" ancam vano

"coba aja kalo berani, gw aduin mama" bela vani vano hanya menghela nafas kasar memang sulit berurusan dengan anak satu ini "lagian lo kenapa si bang gobloknya ga ketolong banget vanya ditinggalin-"

"pake kak-!" sela vano

"iya kak vanya ditinggalin giliran elsa aja dibelain-"

"pakai kak vani-!" tegur vano lagi

"jijik gw manggil si elsa kak, ga level" tolak vani

"lo kenapa sih vani sampe segitunya banget benci sama elsa, dia salah apa?" tanya vano malas

"salah apa? Heyyy bujang karatan lo lupa dia yg bikin gw sakit seminggu, otak lo dikasi apa sih sama si elsa heran gw" geram vani

"dia kan udah bilang kalau dia ga sengaja vani-!" ucap vano berusaha lembut

"ga sengaja? Ga sengaja lo bilang? Van-"

"pake bang-!" tegur vano

"bang alvano gini ya kalau semua pelaku pembunuhan bilang ga sengaja trus polisi percaya yang ada lo udah mati tau ga" omel vani

"lo nyumpahin gw mati?" sewot vano

"ya abis lo goblok sih, di dunia aja goblok gimana diakhirat nanti jawab pertanyaan malaikat belum tentu lulus lo tau ga" kesal vani

"kenapa bawa bawa mati sih ini jadi keinget dosa gw" sahut dito "DIEM LO GA DIAJAK-!" ketus vani menatap dito sengit "anjing dada gw sakit-!" gumam dito memegang dada sebelah kirinya

Vani kembali menatap vano kesal "ayolah bang gw harus gimana sih ngomongnya biar lo percaya kalau elsa tuh ga seperti apa yg lo kira"

"tapi elsa juga ga seperti yang lo kira vani, pandangan orang beda beda mungkin lo mandang elsa disisi negatifnya" ujar vano menjelaskan

"tapi masalah nya mata lo udah ditutupin sama batu bata sama elsa biar ngira sisi negatifnya elsa tuh sisi positif buat lo, lo ngerti ga sih bang" geram vani berusaha meyakinkan vano

Tentang Kita "ZEVANO" [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang