**46

1.7K 240 43
                                    

Double up nih? Ok syiap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Double up nih? Ok syiap

















Jangan lupa follow and Vote ya makasii-!!





























Selamat membaca-!!








***

Vano melecat dengan cepat menggunakan motornya berada dibarisan terdepan antara puluhan manusia, semenjak telvon berakhir dari gio bukan hal sulit lagi bagi Vano untuk mendapatkan lokasi dimana pria bajingan itu berada

Suara deruman beberapa motor yang diketuai oleh Vano menggelegar sepanjang jalan hingga mereka sampai ditempat yang dikelilingi hutan nan lebat

Udara dingin masuk menembus tulang namun itu tak berarti apa apa bagi Vano mengingat kekasihnya didalam hutan sana bersama pria brengsek yang selama ini menjadi musuh bebuyutannya

"lo berenam ikut gw, dan yang lain mencar kalian udah tau posisi pastinya kan" ucap Vano yang diangguki semuanya

Vano dan keenam temannya termasuk Olif terus berjalan memasuki hutan yang gelap dengan bantuan senter hp yang memang saat darurat seperti ini tak banyak persiapan yang mereka punya

"ini si gio niat banget nyuliknya ampe ketengah hutan begini, emang ada apasih disana?" heran Rion menyipitkan matanya kearah depan mereka

"ada masa depan saya tante" sahut Azka dengan percaya dirinya

Jason mengusap wajah Azka kasar "heh malah becanda, urgent nih serius dikit ngapa" peringatnya

"yang becanda juga siapa, emang lo liat gw ketawa?" tanya Azka dengan raut wajah datar

"ga usah sok serius, muka lo dari lahir udah kaya perawakan stand up comedi" ujar Rion meledek

"ssttt jangan buka aib orang" bisik Azka

"bacot, lanjut" sergah Vano

Semuanya terdiam dan hanya mengikuti langkah Vano hingga mereka sampai disebuah rumah tua seperti rumah peninggalan kaum belanda dimasa penjajahan dengan rerumputan yang menempel pada dinding-dinding bangunan tersebut "gila rumahnya estetik banget cok" celetuk Rion

"estetik pale lo, horor iya ni rumah lo liat pake mata ngapa skali - skali jan pake lubang idung mulu" celoteh Azka

"udah - udah jangan malah ribut masuk aja gw yakin mereka ada didalem" sahut Jason

Semuanya mengangguk mengiyakan dan mulai melangkahkan kaki memasuki rumah yang sudah terlihat sangat menyeramkan itu, olif menggenggam lengan Gilang dengan penuh ketakutan Gilang yang paham akan hal itu bergerak merangkuk pinggang wanitanya itu

Tentang Kita "ZEVANO" [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang