Siang ini, sehabis istirahat kedua tadi, Lisa berada di kantin sekolahnya yang sepi sebab seluruh kelas tengah belajar di dalam kelas maupun di lapangan sesuai dengan jadwal masing-masing, karena waktu baru menunjukkan pukul dua lewat sepuluh menit.
Ia tidak sendiri, melainkan ditemani oleh teman masa kecilnya yaitu Bambam. Keduanya sedang tidak ada kelas sebab guru yang seharusnya mengajar berhalangan hadir, sehingga hanya memberikan tugas dan memberitahukan kepada mereka untuk belajar mandiri.
Bambam, lelaki berambut middle part itu berada di kelas XI Sosial 5, namun temannya yang satu ini berada di ekskul yang sama dengan lelaki Bread Talk yang sedari pertama bertemu sudah menyita perhatiannya itu.
Bambam meneguk susu Milo kalengnya sebentar, setelahnya menatap Lisa dengan heran karena perempuan itu jarang sekali meminjam ponselnya dalam waktu yang lama seperti sekarang ini.
"Lo liatin apaan sih?" Tanya Bambam yang penasaran, karena semenjak ia duduk di depan Lisa perempuan itu sudah mengambil alih ponselnya dan tidak mengajaknya bicara sampai saat ini.
Lisa akhirnya mengalihkan perhatiannya untuk membalas tatapan Bambam dengan menunjukkan akun Instagram pribadi milik seseorang dengan username @jungkookjeon itu. "Ini temen, lo?" Tanya Lisa.
Bambam menatap ke arah ponselnya, kemudian mengangguk dengan mulut terbuka siap untuk memberikan respon lain atas pertanyaan Lisa, namun Lisa lebih dulu memotongnya dan memberikannya pertanyaan lain.
"Dia beneran ketua marching?" Tanya Lisa, membuat Bambam jadi berdecak pelan dan merebut ponselnya dari jemari Lisa.
"Iye, nih liat highlightsnya yang marching, emang ada apa sih tiba-tiba nanyain si Jeka?" Tanya Bambam, heran saja dengan sikap Lisa yang tiba-tiba menanyakan Jungkook secara out of the blue seperti sekarang ini.
Lisa menggidikkan bahunya pelan dengan acuh tak acuh, meminum es kopi hazelnut lattenya yang ia delivery dari coffee shop dekat sekolahnya.
Bambam semakin dibuat kesal oleh perilaku Lisa yang sangat tidak tertebak ini, "Seriusan anjrit, lo demen ama bocahnya?" Tanya Bambam.
Lisa jadi terdiam, ia berhenti meminum kopinya dan menatap Bambam dengan intens. "Cakep, Bam." ujar Lisa dengan wajah tanpa ekspresi, kemudian memakan takoyaki yang ia beli di kantin.
"Iya gue tau gue cakep, gak usah diingetin." ujar Bambam dengan wajah congkaknya.
Perempuan berponi di hadapannya menatapnya dengan cibiran, "Bukan lo, si Jungkook." ujar Lisa.
Bambam terkekeh pelan, "Mau gue salamin?" Tanyanya, menyomot satu takoyaki milik Lisa dan memakannya secara bulat utuh sekaligus.
Lisa melebarkan matanya, "Enggak anjir, apaan dah langsung salam-salamin aja. Kenal aja kagak." tolak Lisa, tangannya memukul tangan Bambam karena hendak mengambil takoyakinya lagi.
Bambam merengut pelan dan mengelus-elus punggung tangannya yang dipukul oleh Lisa. "Yaudah kenalan dulu deh, mau dikenalin nggak? Mumpung bocahnya juga lagi flat idupnya, kagak deket ama sape-sape, udah ngejomblo lama juga." tawar Bambam yang kemudian meneguk Milonya sampai habis.
"Tar dulu Bam, gue ngerasa ada yang aneh ama ni bocah." ujar Lisa, ia menatap Bambam dengan tatapan penuh kecurigaan.
Bambam mengernyitkan dahinya, "Aneh gimana maksud lo?" Tanya Bambam yang hanya diberi respon gelengan kepala oleh Lisa, sehingga membuatnya menghela napas pelan.
"Gini deh, lo gimana awalnya tau ke Jeka? Maksudnya, lo ama dia 'kan nggak pernah interaksi selama ini? Gue juga nggak pernah ngenalin lo ke anak basket kecuali Jae aja, 'kan?" Tanya Bambam, merasa banyak yang perlu ia tanyakan pada Lisa terkait Jungkook dan perempuan berponi di hadapannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Key Suspect! [Local AU] | END ✓
Fanfiction- Jinx [noun]: orang yang membawa sial. Apakah kalian percaya terhadap nasib sial? Bagaimana jika kesialan yang kalian alami merupakan siklus yang kontinyu? Terlebih lagi, seolah bukan kebetulan jika kesialan yang kalian alami bertepatan setelah ka...