Pagi hari kamis ini, pelajaran fisika yang seharusnya sudah berlangsung sejak bel masuk pertama terdengar, namun karena guru fisika mereka berhalangan hadir sehingga mereka diberikan tugas untuk ke perpustakaan dan mengerjakan beberapa soal latihan yang telah dikirimkan oleh guru mereka kepada ketua kelas XI Sains 5, dikumpulkan setelah pelajaran selesai.
Sehingga, seluruh anggota kelas XI Sains 5 saat ini menyebar di penjuru perpustakaan yang sepi sebab saat ini adalah waktunya pelajaran pertama.
"Je, jam lapan samain jawaban." ujar Lisa saat baru saja memasuki perpustakaan dengan kartu pelajarnya, dan segera menuju ke bagian tempat duduk dengan meja yang hanya cukup untuk dua orang, dengan dua kursi yang diletakkan berhadapan.
Ia sengaja berpisah dengan anak kelasnya yang memilih duduk di bagian perpustakaan sebelah kanan yang mempunyai meja panjang tanpa kursi, sehingga duduk beralaskan karpet bulu dan cocok dijadikan untuk belajar kelompok.
Lisa mengeluarkan buku latihan fisikanya dan mulai mengerjakan soal-soal fisika dari file yang dikirim ke grup Line kelasnya, sembari mendengarkan lagu-lagu dari salah satu playlist favoritnya di Apple Music.
Ketika tengah terfokus pada kertasnya dengan jemari yang terus bergerak menuliskan jawaban pada buku tulisnya, ia merasa ada seseorang yang tanpa permisi sudah duduk berada di hadapannya dan itu membuatnya terganggu.
Lisa segera mendongakkan wajahnya dengan ekspresi yang terlihat jelas bahwa perempuan itu kesal, ekspresinya seketika berubah saat melihat siapa yang duduk di hadapannya.
Jungkook duduk manis di hadapannya sembari membawa buku paket pendidikan jasmani, olaharaga, dan kesehatan ke meja itu dan mulai membuka buku paket tersebut.
Dengan santainya Jungkook menulis rangkuman di hadapan Lisa dan seketika ia merasa merasa deja vu. Dari sekian banyak kursi kosong yang ada di perpustakaan sekolahnya yang sangat luas ini, kenapa Jungkook harus mengganggunya dengan duduk di hadapannya?
Tersadar bahwa tangan Lisa terdiam dan tidak kembali bekerja seperti sebelumnya, Jungkook mengeluarkan suaranya tanpa menoleh sama sekali pada perempuan bermata bulat di hadapannya. "Segitu cakepnya gue sampe lo pandangin mulu?" Tanya Jungkook dengan percaya diri, terdengar seperti godaan untuk Lisa namun nada bicara lelaki bergigi kelinci tersebut sangat serius, sama sekali tidak terdengar seperti guyonan.
Lisa mendegus pelan dan kembali mengerjakan soal fisika yang sempat terhenti, namun baru beberapa angka yang ia tulis dalam rumusnya, Jungkook kembali bersuara.
"Nggak ada yang mau lo sampein ke gue?" Tanya Jungkook, kali ini ia mendongakkan wajahnya dan menatap lurus wajah Lisa yang ada di hadapannya.
Lisa lantas mendongak dan membalas tatapan Jungkook dengan bertanya, "Maksud lo?" Tanya Lisa dengan heran, Jungkook memberinya pertanyaan yang seolah-olah Lisa hendak menyatakan sesuatu yang belum sempat tersampaikan.
Jungkook menatap Lisa dengan ekspresi yang menurut Lisa menakutkan karena seolah-olah lelaki tersebut merencanakan sesuatu padanya. "Itu punya gue, kembaliin." ujar Jungkook, yang semakin membuat Lisa bertanya-tanya pada dirinya sendiri.
"Gue yang liat duluan." lanjut Jungkook dan Lisa masih tidak mengerti arah pembicaraan yang Jungkook maksud terlalu random menurutnya, karena ia tidak mengerti apa yang Jungkook katakan.
"Mbak Seulgi, slice cake tiramisu udah ready atau masih dibuat?" Tanya Jungkook, membuat Lisa seketika mengingat dan otaknya memutar kembali kejadian di Bread Talk beberapa minggu lalu, adegan rebutan kue antara dirinya dengan Jungkook.
Lisa kembali menuliskan jawaban dan mengalihkan perhatiannya ke buku tulisnya, sebenarnya untuk menyembunyikan wajahnya yang terasa panas.
"Makasih." ujar Lisa dengan suara yang sangat pelan, ia baru sadar kalau ia belum mengucapkan terima kasihnya pada Jungkook sejak kejadian tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Key Suspect! [Local AU] | END ✓
Fanfiction- Jinx [noun]: orang yang membawa sial. Apakah kalian percaya terhadap nasib sial? Bagaimana jika kesialan yang kalian alami merupakan siklus yang kontinyu? Terlebih lagi, seolah bukan kebetulan jika kesialan yang kalian alami bertepatan setelah ka...