Hari kamis minggu ini, untuk pertama kalinya Lisa benar-benar tidak bertemu dengan Jungkook walaupun ia harus berdiam diri di kelas sedari masuk sekolah hingga pulang sekolah.
Ia sangat bersyukur karena tidak bertemu Jungkook yang berarti ia tak perlu mengalami hal-hal buruk yang tak terduga.
Seperti saat ini, ia berada di kamarnya sembari memegang tabletnya tengah menonton story telling dari salah satu Youtuber favoritnya membahas kisah horor dan tepat malam jumat ini ia tidak mempunyai tugas apapun untuk dikerjakan.
Seolah-olah hari kamisnya sangat damai di minggu ini.
Namun, ponselnya bergetar sebentar sebanyak dua kali, ia meraba ponselnya yang berada dekat dengan tubuhnya di atas kasur untuk melihat siapa yang mengiriminya pesan malam itu.
Matanya melebar dan seketika ia langsung terduduk dari posisi rebahannya, ia benar-benar terkejut melihat pengirim pesan singkat tersebut. Ia merasa hatinya berteriak sedikit senang namun di sisi lainnya ia merasa khawatir akan hal ini.
Matanya memandang layar ponselnya yang dibiarkan menyala untuk membaca isi pesan dari sang pengirim, ia sama sekali tidak mengedipkan matanya untuk beberapa saat dan tersadar.
Lantas Lisa berdeham pelan, kembali melanjutkan aktivitasnya yang tengah streaming Youtube dan berusaha untuk menghiraukan pesan masuk barusan.
Tetapi entah mengapa ia terus menerus melirik ke arah ponselnya berharap ada pesan baru dari pengirim yang sama, padahal ia tidak ingin membalasnya dengan cepat.
Jungkook
Knock knock
Is there anyone else?Lisa mengacak rambutnya dengan frustasi, ia segera menaruh ponselnya jauh dari tubuhnya dan berusaha fokus pada tontonannya saat ini, tapi tetap saja ia ingin membalas pesan yang Jungkook berikan.
Padahal, ia sudah mengetahui isi pesannya tapi kenapa perasaan ingin membalas itu muncul? Biasanya 'kan, perasaan ingin cepat membalas berawal dari rasa penasaran akan isi pesan apa yang disampaikan oleh pengirim, sehingga mau tak mau kita harus membuka roomchat untuk melihat pesan dan diharuskan untuk segera membalasnya saat sudah membacanya, 'kan?
Setidaknya, itu peraturan yang Lisa tahu.
Baru beberapa menit setelah ponselnya dijauhkan dari tubuhnya, bunyi notifikasi pesan masuk pada akun Line pribadinya membuat Lisa sedikit menatap ponselnya dengan penasaran.
Dan akhirnya, ia bangkit dari posisi rebahannya lalu berjalan mendekat ke arah meja belajarnya untuk melihat pesan baru yang masuk ke Linenya.
Bams
jk dah chat lo kan?
jangan lo ignore ampe besok besok ye anj, nanti yang ribet gueLisa menghela napas gusar, ia merasa Bambam benar-benar mengenalkan sekaligus mendekatkan dirinya dengan Jungkook saat ini.
Jemari lentiknya segera membuka ponselnya dan membuka aplikasi Linenya untuk membalas pesan dari Bambam, ia menghiraukan pesan Jungkook yang masuk lebih dulu.
(roomchat — Bams)
Lisa: elah kenapa lo yang jadi ribet
Bams: lo bedua yang bikin gue ribet sial
Lisa: lagian lo ngapainsi ngasi id line gue
Bams: lo juga kan mau anj ama anaknya
Bams: ini mau sama mau tapi gengsi kan stupid
Lisa: gue bilang kan bocahnya aneh
KAMU SEDANG MEMBACA
Key Suspect! [Local AU] | END ✓
Fanfiction- Jinx [noun]: orang yang membawa sial. Apakah kalian percaya terhadap nasib sial? Bagaimana jika kesialan yang kalian alami merupakan siklus yang kontinyu? Terlebih lagi, seolah bukan kebetulan jika kesialan yang kalian alami bertepatan setelah ka...