TUJUH BELAS

203 35 2
                                    

HALLO HALLO HAI!

APA KABAR SEMUA?

BAIK BAIK AJA YA!

VOTE NYA DULUU DONG, BIAR AMAN BACA WKWKWK

-HAPPY READING-


Jalanan kota malam ini cukup ramai membuat Raka harus memelankan kecepatan motor nya.

"Kita disuruh beli apa si?" Tanya Ria sedikit teriak agar terdengar oleh Raka.

"Peralatan buat Bazaar Ri,"

"Memang ngga bisa besok aja gitu? Terus kenapa harus kita yang beli? Kenapa ngga anak osis aja?" Ria menaiki kaca helm yang ia pakai, karna sedari tadi kaca helm itu turun terus membuat Ria kesal sendiri.

"Dari dulu emang ngga pernah ilang, bawel nya," gumam Raka pelan.

"Raka lo tuli ya? Kecelakaan apaan lo sampe tuli?" Ria kembali bertanya.

"Astagfirullah Ria," Raka menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ya, abis nya gue tanya lo diem aja." Omel Ria.

"Gue ngga tau, tanya aja sama Bu Tini. Lagian lo bawel banget si?!"

"Mending kita balik aja deh, lo beli sendiri aja barang nya. Gue takut--"

"Lo takut Indro marah?" Raka menyerobot.

"Tenang aja, gue udah izin sama pacar lo, dan kaya nya Bu Tini juga udah izin." Ucap Raka memberi tahu.

"Hah? Bu Tini ko tau gue pacaran sama Indro?" Setau Ria tidak ada satupun guru yang tahu bahwa ia dan Indro pacaran.

"Gue yang ngasi tau,"

Ria melototkan mata nya kaget, dengan spontan ia memukul Raka. Hanya pelan tetapi mampu membuat Raka meringis.

"Nyebelin banget lo! Ngapain si segala bilang ke Bu Tini kalau gue sama Indro pacaran? Kalau sampe guru guru yang lain tau gimana?" Ria terus memukul Raka.

"Aw aw sakit Ria," Raka sengaja meng-goyangkan stank motor agar Ria berhenti memukul nya, namun bukan nya berhenti, Ria melainkan teriak kencang di tepat di telinga Raka.

"Ria berisik!" Protes Raka kesal.

"Serius lo nyebelin, Ka," dumelan Ria mampu membuat Raka tersenyum di balik helm nya.

***

Pengunjung Cafe Cendana kini sedang lumayan ramai tidak seperti biasanya, Santi, Lili dan Sandrinna pun kebingungan sebenarnya ada acara apa?

"Udah lama juga ya kita ngga kumpul," Setelah acara diam-diam an, akhirnya Lili bersuara.

Tadi sore Lili sengaja mengajak Sandrinna dan Santi untuk berkumpul di salah satu Cafe yang dulunya sering mereka kunjungi karna sudah lama juga mereka tidak berkumpul seperti ini, walaupun di sekolah mereka masih bersama-sama tetapi menurut mereka beda saja gitu vibes nya.

"Tapi sayang, Ria ngga bisa datang." Ucap Santi lesu.

"Iya, Ria sekarang lagi sibuk buat Bazaar," jawab Sandrinna.

"Ria tertekan ngga ya di couple in sama Raka? Kan secara Raka itu nyebelin nya minta ampun." Lili meminum minuman yang baru saja ia pesan.

Lili dan Raka memang pernah satu kelas saat kelas 10, mereka tidak begitu dekat karna Raka yang nyebelin membuat Lili tidak mau terlalu dekat dengan Raka.

KISAH RIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang