Bismillah!
Bintang nya ya bestie!
My Instagram:
@indhnvtsri_
@wp.Inindah_-HAPPY READING-
"Indro!" Teriakan yang sangat nyaring di indra pendengaran Indro membuat Indro memberhentikan langkah-nya.
"Gimana berduaan sama mantan? Happy?" Tanya Indro ketika Ria sudah berada di hadapan-nya.
Baru saja Ria ingin menjawab bahwa ia tidak setuju dengan pertanyaan Indro namun satu ide muncul di dalam benak-nya. "Happy banget, Ndro!" Jawab nya dengan antusias.
"Akhir-nya bisa berdua-an sama Raka lagi," sambung Ria. Indro hanya merotasikan kedua bola mata-nya.
"Oh gitu? Yaudah pulang bareng Raka aja sana," ujar Indro dengan tatapan sinis kepada Ria.
Ria yang melihat perubahan sikap Indro kepadanya langsung cengengesan, Ria menepis jarak antara dirinya dengan Indro lengan nya ia gunakan untuk menggenggam lengan Indro.
"Bercanda, sayang." Ucap Ria.
***
"Enak ngga nasi goreng-nya?" Pertanyaan itu Indro lontarkan untuk sang kekasih yang sedang asik memakan makanan kesukaan-nya.
"Enak! Aku suka," seru perempuan itu dengan semangat.
"Harus-nya aku yang kamu sogok buat ngga marah lagi," ucap Indro sesambil mengambil satu sendol nasi goreng untuk ia makan. Ria hanya tersenyum lucu.
Tadi, ketika Indro ingin mengantarkan Ria pulang tidak sengaja perut nya bunyi ia lupa kalau dirinya belum makan daritadi siang, dan kebetulan ia lewat tukang nasi goreng yang sering kali ia beli.
Setelah mengajak Ria untuk mampir sebentar dan Ria pun setuju ia membelokan motor-nya ke tempat nasi goreng yang berada di pinggir jalan.
"Ri," panggil Indro membuat Ria menatap-nya.
"Ya?"
"Yakin ngga ada rasa lagi sama Raka kan?" Pertanyaan Indro berhasil membuat Ria menunda makan-nya, perempuan menaruh sendok nya.
Kalau Indro ingin jujur, ia sangat takut jika Ria dekat lagi dengan Raka, laki-laki itu sangat takut jika pacar nya kembali menaruh perasaan kepada sang mantan-nya. Karna Indro sangat sangat trauma dengan masa lalu nya.
"Mau sedekat apapun aku sama Raka, aku ngga bakal pernah taruh perasaan aku sama dia lagi. Karna--" Ria menggantung ucapan-nya membuat Indro mengangkat satu alis-nya untuk menunggu ucapan Ria selanjut-nya.
"Karna aku trauma sama Raka,"
***
Hari sudah gelap, matahari sudah ber-sembunyi. Bintang dan Bulan lah yang menjadi pengganti untuk menerangi Bumi. Ria, perempuan berambut sepundak itu baru saja melangkahkan kaki nya untuk memasuki rumah minimalis berwarna putih.
Dengan baju seragam sekolah yang masih ia pakai dan tas ransel yang ia sampirkan di sebelah lengan-nya mencoba memasuki rumah agar tidak ketahuan oleh sang Mama.
Remaja SMA itu berfikir bahwa sang Mama sudah berada dirumah menunggu nya namun yang ada di benak Ria sangat salah, ketika ia membuka pintu utama terlihat jelas di dalam sana tidak ada siapa-siapa.
Tidak ada seorang Ibu yang sedang menunggu anak perempuan-nya, tidak ada seorang Ibu meng-khawatir kan anak gadis-nya, tidak ada seorang Ibu yang siap memarahi-nya karna pulang terlarut malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH RIA
Novela Juvenil'Kisah Ria' menceritakan tentang seorang remaja perempuan yang melewati beribu-ribu masalah dengan sendirian. Disaat ia sedang membutuh kan pundak untuk bersandar, mereka sama sekali tidak mau menjadi pundak-nya. Akankah Ria mau bertahan lebih lama...