170

107 13 0
                                    

"Ya Tuhan..."

Mereka gagal memberikan pukulan yang sah ke Lilith.

Saat itulah mereka bertiga mengeras karena terkejut.

????????????

Rantai borgol yang menahan pergelangan tangan Lilith bergetar.

Itu bukan alat untuk menahannya, tapi senjata lain, menjangkau mereka bertiga.

"Wow!"

"Wow!"

"Aduh!"

Sebuah rantai melilit leher ketiga pria itu dan menariknya lebih kencang ke atas. Ujung jari kaki mereka meraba-raba lantai untuk menemukannya.

Lilith membuka mulutnya dengan dingin.

"Aku bosan bermain denganmu. Jadi, ayo selesaikan ini."

"..."

"Kalian manusia rendahan, siapa di antara kalian yang akan menjadi yang pertama dipenggal dengan sabitku?"

"..."

"Apa? Tidak ada pelamar? Maka itu bukan masalah besar."

Kedua mata iblis, bersinar dengan kegembiraan, beralih ke satu orang. Pilihannya bersifat universal.

"Dari tabib, kan?"

"...!"

Wajah Hilde, seorang gadis kurus dengan rambut pirang pucat, menjadi kontemplatif.

Lilith sengaja mengangkat sabitnya perlahan. Itu sesaat sampai mata Hilde dipenuhi ketakutan.

"Aku tidak menyukainya...."

Sebuah film tebal air diletakkan di kedua mata. Sebuah sabit yang membuat bayangan di atas kepalanya hancur menjadi kabur.

'Membantu. Tolong bantu aku.'

Aku tidak ingin mati.

Dia sangat menginginkan seseorang untuk menyelamatkannya.

Jadi saya memanggil nama orang yang saya harapkan akan menghubungi saya sekali saja, mengetahui bahwa saya akan frustrasi.

"Kakak Odelite...!"

Sst!

Sabit Lilith jatuh seperti bilah guillotine.

"Penyihir Putih!"

"Nona Hilde!"

Itu dulu.

Kaaan-!

Tangisan berat mengguncang udara.

"Apa...!"

Lilith berhasil menangkap sabit yang hendak dilempar keluar dengan kekuatan tolak yang luar biasa.

Wajah ratu succubus yang arogan diwarnai dengan keheranan.

"Kamu, kamu ...!"

Suara ketakutan Lilith bergema.

"bagaimana...."

Mata Prinz dan Raywin bengkak lebar.

"Ah...?"

Tirai air di mata Hilde pecah.

Dalam pandangannya yang jelas dan terbuka, punggung seseorang terpantul. Rambut merah muda berkibar di belakang punggungnya yang lurus.

Penyelamat yang memblokir Hilde membuka mulutnya, memancarkan intimidasi yang mengerikan.

"Dari tabib? Apa yang kamu tahu?"

[END] Hak Istimewa Seorang TransmigranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang