Chapter 8

2.7K 202 14
                                    

Alex membuka matanya perlahan

Kepalanya diperban

Luka tangannya mengering tanpa diperban

Saat ingin menggerakkan tangannya ternyata terantai beserta kakinya

"Vier" gumamnya pelan

Ia tak memiliki tenaga memberontak. Apa karena obat? Entahlah, saat ini ia tak bisa bergerak bebas

"Kau sudah sadar tuan Alex? Bagaimana keadaanmu?"

Alex hanya menatap kosong atap kamar rumah sakit, dari suaranya ia tahu bahwa itu Stevan

Stevan adalah temannya walaupun usia mereka terpaut cukup jauh karena ayahnya Stevan dengan ayahnya dulu teman dekat, tapi sejak tragedi itu Alex menjadi tertutup dan memilih tak menemui siapapun

"Apa ada yang sakit?"

Tak ada sahutan

Stevan sudah tahu apa yang terjadi dan tentu saja itu dari Sara

Stev terus menatap Alex yang menatap kosong seperti mayat hidup

"Vier" gumamnya pelan

Stev yang menunduk mendongak menatap Alex mulai bergerak bangun

"Jangan paksakan dirimu Lex"

"JANGAN MENYENTUHKU BANGSAT!! (Memberontak) lepass"

Stev sedikit kagum karena Alex baru dikasih obat penenang masih memiliki kekuatan memberontak

"Tenanglah Alex... Vier mu baik-baik saja, dan tubuhmu masih butuh istirahat jadi tidurlah agar besok bisa menemuinya" Alex menghentikan gerakan dan bernafas lega

Vier baik-baik saja, Vier baik-baik saja, Vier baik-baik saja

Itulah pikirannya

Stev yang melihat Alex mulai tenang tersenyum senang tapi tetap saja Alex menatap langit-langit kamar dengan tatapan kosong dan sudah dipastikan tidak akan membalas atau mendengar ucapan orang lain

Stev mengelus dagunya berpikir

Bagaimana agar Alex tak seperti mayat hidup seperti ini?

"Kau ingin tahu keadaan Vier sekarang?"

Berhasil

Alex melirik Stevan

"Kau ingin tahu?" Mengangguk perlahan

"Aku tak mendengarmu"

"Vier" gumamnya pelan membuat Stevan tersenyum puas

"Vier membutuhkan transfusi darah dan untunglah rumah sakit ini masih memiliki stok, jadi Vier sebentar lagi siuman" Alex hanya diam dan memejamkan mata

"Vier" gumamnya pelan

















Alex terus menatap Vier yang sedang berbaring sekarang, ia membungkuk mendekatkan wajahnya dengan wajah Vier hingga hidung mereka bersentuhan

Alex bisa merasakan deru nafas Vier yang hangat itu

Masih membuka mata, jempolnya mulai mengelus pipi kiri Vier perlahan dengan matanya yang terus menatap mengagumi makhluk ciptaan Tuhan yang indah ini






Terdapat tatapan memuja dimatanya dan







Tatapan obsesi dan nafsu disana


Semakin lama menatapnya, deru nafas mulai memburu

Tatapannya tertuju pada bibir merah tebal yang sedikit terbuka itu

Childish BOY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang