+ I Can Feel Your Breath on My Neck

1.5K 171 2
                                    

Lisa meletakkan snelli di kursi. Kemudian menatap sebuah foto yang terpajang di nakas dengan penuh rindu. Sudah dua bulan dia dan Yibo tidak bertemu. Lisa yang sibuk dengan perkerjaan, pun dengan kekasihnya yang kemarin baru mengikuti perlombaan balap motor nasional.

Perempuan itu tersenyum mengingat wajah sumringah kekasihnya saat mendapat piala. Ingatan itu masih tersimpan jelas meski dia hanya menyaksikan lewat tv di rumah sakit secara sekilas.

"Kamu nggak mau pulang gitu? Aku kangen," gumam Lisa. Perempuan itu menatap layar ponsel. Tidak ada pesan atau panggilan yang masuk sejak kemarin. "cih, sibuk banget kayaknya. Pacarnya sampe dilupain."

Lisa menghela napas, kemudian bergegas membersihkan diri supaya dia bisa lekas beristirahat. Hari ini cukup berat, dan besok mungkin bisa lebih.

Setelah membersihkan diri, dia membanting diri ke kasur. Mencoba untuk tidur. Dan lagi-lagi di saat sudah menginjak dini hari, dia bermimpi Yibo ada di sini. Tidur bersamanya, memeluknya erat. Lisa pun membuka mata, melihat sisi kiri tempat tidur. Tidak ada siapa-siapa.

"Sial. Gue nggak pernah sekangen ini sama orang sampe mimpi berulang kayak gini." Lisa mengacak rambutnya. Sebenarnya pekerjaannya tidak terlalu berat, Lisa senang bisa membantu banyak pasien. Yang berat itu karena Yibo tidak ada di sini, untuk memberinya pelukan hangat.

•••

Lisa berjalan cepat di lorong rumah sakit. Beberapa menit lalu, katanya ada kecelakaan ringan depan rumah sakit. Anehnya pasien itu menolak untuk ditangani beberapa dokter dan keras kepala menunggu Lisa datang. Padahal lukanya cukup banyak. Tapi dia terlihat santai dan biasa saja.

"Dokter, di sini!" ujar perawat yang berdiri di depan salah satu kamar. Lisa mengangguk dan segera menghampiri.

Dengan cepat, dia membuka pintu. Ribuan kata yang hendak dia layangkan pada pasien itu seketika lenyap, tubuhnya membeku. Perawat yang melihat Lisa mematung mengerutkan dahi. Benar, seluruh penghuni rumah sakit memang tahu Lisa punya pacar. Namun, tidak ada yang pernah melihatnya.

"Hai cantik, tanganku sakit nih abis nyium aspal," ujar seseorang yang dua bulan ini menyita pikirannya. Ya, siapa lagi kalau bukan Yibo, kekasihnya.

Raut wajah Lisa langsung berubah kesal. "Mampus."

Mendengar ucapan Lisa, sontak perawat yang berdiri di belakangnya melotot. Terkejut. Selama ini, Lisa yang dia kenal adalah dokter ramah dan baik hati. Tapi apa ini?

Lisa menyuruh perawat itu keluar. Dia menutup pintu kamar dan berjalan ke ranjang. Yibo tersenyum memperlihatkan beberapa luka yang dia dapat akibat kecelakan yang dia buat dengan sengaja.

"Orang gila," ujar Lisa.

Gelak tawa memenuhi indera pendengaran Lisa. Perempuan itu tahu benar watak kekasihnya, begitu pula sebaliknya. Yibo tau Lisa marah karena dia tidak menghubunginya. Tidak akan mudah untuk mendapatkan maaf dari perempuannya. Jadi, satu-satunya cara ya dengan terluka seperti ini. Terluka. Sementara Lisa jelas tau kalau Yibo melakukan ini dengan sengaja.

Lisa mengobati luka Yibo tanpa menanggapi ocehan yang laki-laki itu ucapkan. Dia marah. Jelas. Tapi kalau boleh jujur, rasa khawatirnya jauh lebih tinggi.

"Bisa nggak kalau pulang itu jangan pake acara kecelakaan segala? Kalau kamu sampe koma gimana?!"

"Kalau sampe koma berarti emang takdir," jawabnya enteng.

"YIBO!"

Oke. Yibo salah. Lisa hampir menangis sekarang. Entah karena dia kesal atau karena dia tidak suka dengan ucapan kekasihnya. Padahal, kan dia yang mulai? Dengan buru-buru, laki-laki itu membawa Lisa ke pelukannya. Berusaha menenangkan. "Hey, jangan nangis. Aku nggak papa. Yang tadi bercanda."

"Nggak lucu."

"Iya sayang, maaf ya, cantik."

"Nggak mau. Masih marah." Lisa semakin mengeratkan pelukannya. Menenggelamkan wajah di ceruk leher sang kekasih.

"Masih marah tapi kok kenceng banget meluknya?"

"Kan biar hilang marahnya."


Yibo terkekeh lalu mengusap kepala Lisa penuh sayang kemudian mengecupnya singkat. Dia tahu Lily rindu. Karena dia juga sama.

Selanjutnya, tidak ada percakapan yang mengudara. Dua insan itu hanya berusaha semakin erat-erat dan erat, sampai lupa kalau mereka belum berada di rumah.


END

•••

Note : Guys, gue udah update di trakteer. Yang udah pernah beli cerita gue bisa langsung ke sana buat baca ya. Yang belum dan mau beli, bisa cek bagian tata cara beli cerita di trakteer di part HEART8REAK ya.

Total cerita gue di trakter
ada 4 ya guys! Kalian bisa
bayar cukup dengan 10k (pilih salah
satu cerita nanti kebuka semua).

Total cerita gue di trakter ada 4 ya guys! Kalian bisa bayar cukup dengan 10k (pilih salahsatu cerita nanti kebuka semua)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Thank you!

YILISM WORLD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang