Lisa menyenderkan kepala di jendela. Matanya masih menyorot jalanan depan rumahnya. Menanti seseorang yang setengah jam lalu bilang mau bertemu; menagih sesuatu. Lisa menantikan hal ini semalaman. Pikirnya sudah penuh dengan hal-hal yang akan mereka lakukan. Namun, lebih dari perkiraan, laki-laki itu tak kunjung muncul dari ujung jalan.
"Ish, kok lama banget sih?" keluhnya sembari mengetik beberapa kalimat; menanyai keberadaan pizza dan orang yang dia pesan.
Tidak ada jawaban. Suasana yang tumbuh sejak kemarin hancur berantakan. Lisa mendecih kemudian merebahkan badan di ranjang, memejamkan matanya dan tak menyangka akan terlelap. Dia terbangun dengan bibir yang menguap. Diliriknya jam yang sudah menunjukkan pukul empat sore. Kemudian, dia mengambil ponsel, memeriksa apa ada pesan dari Jere.
Tidak ada.
"Wah, kurang ajar!" Dia melempar ponsel ke samping kasur; nyaris terjun menyentuh lantai yang dingin. Setelah mengendalikan amarah, Lisa beranjak ke kamar mandi. Ada satu hal yang belum dia sadari; dia tidak sendiri.
Ketika Lisa sibuk mengguyur badan, Jeremiah masuk ke kamar dengan sekotak pizza yang sudah dihangatkan. Laki-laki leo itu menyiapkan meja lipat di atas kasur dan memilih series Netflix yang bisa mereka tonton. Lisa, Pizza, Netflix, dan— ya, nanti kalian akan tahu.
Lim abelas menit berlalu, Lisa membuka pintu kamar mandi dengan Bath Robes. Gadis itu langsung mendengus mendaapti Jeremiah masih sibuk dengan cuplikan film yang dipilihnya. "Telat berapa jam?" tanya Lisa sembari bersedekap. Jeremiah tampak sedikit terkejut mendapati Lisa yang ternyata sudah keluar dari kamar mandi.
"Hai?" sapanya penuh dengan basa-basi.
"Give me your reasons," ujar Lisa dengan mimik serius. Gadis itu sekarang sudah duduk di ujung kasur; di sebelah Jeremiah yang masih memegang remot tv.
Jeremiah tersenyum, kemudian menyampingkan badan; kini mereka berhadapan. "Remember? I'm the owner B:SIDE pizza, bukan tukang antarnya. Jadi, aku harus beberapa kendala yang memang harus aku urus. Aku tau harusnya i'll tell you first, maaf ya."
Lisa mengangguk. Sedikit terpaksa; tapi dia harus memakluminya. Karena, uang tidak pernah menghampiri Jeremiah. Harus Jeremiah yang menghampiri uang. Tidak seperti dia terkadang malah mengusir uang.
Gadis kelahiran Maret itu mendekatkan diri ke si laki-laki. Mendaratkan jari-jemarinya di pipi Jeremi. "So what's your plan before we make love?"
"Netflix and Pizza?" jawab Jeremiah sekaligus bertanya.
"Or maybe we can do all that at once?"
"If you want it, i will grant it."
•••
Full on trakteer.
I'll be back buat nulis Rumor sama
publish cerita baru tanggal 30 Des ya! 🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
YILISM WORLD
RandomWang Yibo and Lalisa's one or two shot 💘 [🙅] Kinda 18+ and contains harsh words.