[2] Jabat Tangan

47 5 5
                                    

Hana duduk di lobi hotel itu dengan perasaan cemas. Jantungnya berdebar cepat. Keringat dingin mengucur di peluhnya. Kakinya juga tidak bisa diam. Ia memeriksa ponselnya berkala, menunggu jawaban dari Sejin-nim, manager bangtan.

Sedikit informasi, Hana bukanlah seorang pemula. Dia sudah berhadapan dengan banyak klien selama ini. Pengalaman dua tahun, ditambah dengan training yang cukup lama, membuat seorang Hana lulus kualifikasi interpreter dengan skill dan reputasi baik.

Tapi...

Kali ini berbeda, rasanya sangat mendebarkan. Ia tidak salah dengar saat Sejin menawarinya pekerjaan berat ini. Hana bahkan mengulang pertanyaan itu sampai tiga kali, yang membuat Michael sampai turun tangan menjelaskannya.

Hana, 25 tahun. Pengalaman menjadi interpreter di konferensi 24 negara, seminar politik kepresidenan, dan sekarang menjadi interpreter BTS, biggest group in the world.

Are you F kidding me?

Semua ini terjadi bagaikan mimpi bagi Hana. Preview interview rolling stone yang membahas mengenai kesediaan BTS untuk berbicara di UN mendapat reaksi positif serfa ratingnya tinggi dengan tingkat kepuasan terbesar dalam sejarah Rolling Stone. What an impact.

Entah bagaimana para penggemar itu bisa menemukan akun Hana, tapi keesokan harinya ia mendapat ribuan request DM. Berbagai reaksi fans tertuang di DM, dari akun troll dengan segala cemoohannya serta fans yang memuji kemampuan interpreting Hana.

Tak berselang lama Hana langsung men-deactivated akun instagramnya. Ia tidak menginginkan privasi nya terusik gara-gara kemunculannya yang terhitung detik dalam preview video interview itu.

Trring!

INCOMING CALL : BTS MANAGER

Hana terperanjat saat melihat nama itu, tapi harus bersikap professional dan menenangkan dirinya.

"Yeoboseyo?" Ucap Hana setelah mengusap layarnya keatas. Terdengar suara Sejin di seberang sana.

"Main lobby.. bertemu di aula atas?" Hana menatap arah lift, tapi masih mendengarkan intruksi dari Sejin.

"Kamsahamnida manager-nim, aku akan segera kesana"

Ah sial sekali...

Hana harus berjalan extra dengan keadaan gugup seperti ini.

Saat sampai di depan aula ia beriringan dengan sekelompok laki-laki yang menuju arah yang sama.

Saat Hana menoleh ia ingin pingsan saja rasanya. BTS sekarang di sampingnya.

"Eh.. Kau penerjemah waktu itu bukan?" Seseorang dari grup itu membuka omongan saat menyadari kehadiran Hana.

Hana hanya mengangguk mantap sambil menunduk, segera berjalan lebih cepat untuk menemui manager Sejin.

"Ya! Kenapa dia terlihat ketakutan melihatku?" Ucap Jimin tidak terima.

Jin menepuk bahu Jimin "Jimin tidak semua orang bisa terpesona oleh dirimu, belajar lah padaku" Jin kini menaikan sebelah alisnya yang membuat member lainnya tertawa.

"Lagi pula dia terpesona pada ketampananku yang menyilaukan matanya" Jin kembali menyombongkan dirinya.

"Hyung, dia hanya kaget melihat kita tiba-tiba berada disini, kalian lupa kita selebriti?" celetuk Jungkook tiba tiba.

"Benar juga, tapi tidak mengubah fakta kalau aku terlahir tampan" angguk Jin setuju. Seperti biasa member meresponnya dengan tatapan geli.

"Kalian sangat drama, jinjja" sambung Namjoon masih menatap ponselnya.

Hana On Duty | BTS's Interpreter StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang