[8] Boston

44 3 3
                                    

Perjalanan menuju daerah utara New York itu berlangsung 4 jam lamanya. Tentu saja perjalanan ini tergolong cukup melelahkan. Rasanya semua orang dapat setuju, di tambah matahari masih berada tepat di atas ubun-ubun.

Suhu Boston saat ini cukup untuk mendidihkan otak. Tak heran saat keluar mobil, semua orang mengeluh panas menyengat. Empat jam berada di dalam kendaraan ber- AC sangat kontras dengan keadaan luar ruangan.

Hana terbangun dari tidurnya sepuluh menit sebelum sampai tujuan pertama mereka, Namjoon yang membangunkannya.

"Sayang untuk melewatkan Museum fine artnya saat ke Boston" Ucap Hana saat mobil mereka masuk ke area museum.

Namjoon menoleh "Majja, kau sering ke sini?" Hana menatap Namjoon sebentar.

"Sesekali" Hana tidak ingin banyak memberi informasi. Bukannya apa, Hana sudah berkali-kali kesini karena karya utama ayahnya di tempatkan di museum Boston, berdampingan dengan karya-karya dari Philip Guston.

"Baguslah, setidaknya kau tidak akan merengek minta cepat pulang seperti uri maknae" Namjoon terkekeh lalu keluar dari mobil terlebih dahulu.

Matahari cukup terik membuat pria itu menyipitkan kedua matanya. Selangkah kemudian, memakai topi yang ia bawa untuk menghalau cahaya matahari yang menusuk mata.

"Gila ini panas sekali" Yoongi yang baru keluar dari kursi depan pun mengeluhkan hal yang sama dengan yang lainnya.

"Han pakai ini" Namjoon melepaskan topi yang ia pakai lalau memakaikan topinya saat Hana ingin keluar dari mobil.

"Sepanas itu?" Tanya Hana lalu menatap ke arah langit. "Aigoo, terik sekali.. pinjam ya" Hana kemudian berjalan mejauh sambil merapikan topi yang ia pinjam dari Namjoon.

........

Semua member diberikan kamera dan juga microphone untuk membuat vlog keliling museum.

Hana yang tidak ingin menunggu mereka bersiap kemudian masuk ke museum itu terlebih dahulu. Syukurlah ada pendingin ruangan di dalam sehingga ia tidak terkapar kepanasan.

Seperti yang diketahui, ini bukan kali pertamannya Hana berkunjung ke museum fine art Boston. Kira-kira ini sudah kali keempat perempuan ini berkunjung, tak heran ia mengetahui seluk beluknya lebih baik dari siapapun.

"Hana temani aku eoh?" Intrupsi seseorang dari belakangnya. Suara berat itu sangat Hana kenal.

Pria itu membenarkan rambutnya sambil menghadap kamera go pro yang ia bawa "Sepertinya kau expert"

Hana menoleh "kenapa aku? kan ada guide" ia menunjuk seorang museum guide yang bersiap-siap tak jauh dari mereka.

"Tetap saja kau yang akan menjelaskannya bukan?" Tanya pria itu lagi.

"Sudah tugasku Taehyung-ssi" Hana melipat kedua tangannya di dada kemudian mulai mengedarkan pandangannya ke lukisan-lukisan tadi.

"Taehyung-ssi mwoya? Anggaplah aku teman bukan klien saat Off camera" ucap Taehyung sambil tertawa.

Hana mendengus "Iya iya chingu ya"

"Nah begitu santai saja"

Hana tak membalas lagi perkataan Taehyung. Saat berbalik Hana mendapati member lainnya yang sudah siap dengan microphone dan kamera.

"Nice hat" Tembak Seokjin saat melihat Hana yang masih menggunakan topi milik Namjoon. Hana yang baru ingat segera melepaskannya.

Ia mengulurkan topi itu ke depan Namjoon "ini punya dia" ucap Hana pada Seokjin.

Hana On Duty | BTS's Interpreter StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang