Aloha Readmeel
Selamat bertemu kembali🧡
Terima kasih sudah stay tune
di cerita kali iniHappy Fun and Happy Reading 🌸
Semoga kalian sehat selalu ya
Love All🍓
****
Suasana kelas Deo sedang kacau balau karena Artha yang sedang dalam mood buruknya akibat guru piket yang dengan sengaja mencari masalah dengan cara mengolok-olok Artha di depan teman sekelasnya. Artha yang tidak terima dengan olok-olokan tersebut langsung tersulut emosi dan beradu mulut dengan guru piket tersebut. Hal itu mengundang perhatian dari kelas sebelas terlebih guru-guru. Memang guru piket yang masuk kelas mereka pagi tadi dikenal dengan guru yang suka pembuat onar dan hampir saja Artha menentang duel guru tersebut namun dicegah oleh Ezra yang duduk disampingnya juga Nevan yang berada di seberang untuk berjaga-jaga jika Artha langsung berdiri dan memukul guru piket tersebut.
Satu kelas hanya diam terlebih Ritha yang baru kali ini melihat Artha musuhnya sangat marah. Dan Artha melampiaskan rasa marahnya dengan marah-marah di belakang kelas juga sesekali meninju tembok atau sesekali menendang kursi dan meja karena jam pelajaran belum berakhir jadi sebisa mungkin Haris menahan Artha untuk keluar kelas dan akibatnya membuat Artha marah-marah di kelas karena mereka juga akan kelas dua belas.
"Buset,, Artha kalau marah serem banget deh Deww." Kata Feli duduk di bangkunya sambil melihat ke arah Artha
Deo langsung mengalihkan pandangan Feli dan menyuruh Feli untuk bermain ponsel saja karena sangat tidak baik untuk melihat sisi buruk dari Artha pada saat ini. Haris, Paul dan Nefan sekuat tenaga untuk membuat Artha tetap diposisinya sedangkan Ezra dan Deo duduk anteng di bangkunya dan Henry yang mencoba membuat Artha meredamkan amarah dengan cara mengipasi badan Artha menggunakan buku catatan matematikanya.
Paul yang kesal dengan melihat tingkah konyol Henry pun menegur, "Bego, lo ngipasin pakek catetan butut lo itu juga nggak ngefek!"
Lantas Henry yang tak terima pun dengan perkataan Paul akhirnya berdiri, "Wah wah ini nih walaupun nih buku gue jelek tapi nilai gue lebih good looking dari pada lu!" Henry yang tak mau kalah
"Sekarang nilai juga good looking ya heran gue." Sahut Ezra.
"Semua harus good looking Zra." Jawab Henry kalem
"Paul kalah Paul diem. Dia yang memulai dia yang menuai, ckptw." Kata Deo sambil ketawa
Paul pun memasang wajah tidak sukanya kepada seluruh teman-temannya, "Apaan lu ga jelas." Ketus Paul pada Deo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Series
Teen FictionDuduk di bangku kelas dua SMA membuat Deo banyak belajar. Tidak semua yang dia inginkan dapat dikehendaki termasuk percintaan, dirinya sudah menyukai Feli teman sebangkunya saat masih duduk di bangku smp namun takdir berkata lain tiba-tiba Dena kaka...